15.tampa judul

3.5K 219 6
                                    

Menyebut namamu dalam doaku ,itu diriku .

💙Azmi Iskandar💙






Alisha menatap luar jendela di ruangan nya .
Alisha menatap bunga mawar setangkai di jendela. Ia masih memikirkan kejadian semalam yang ia tidak duga. Gus Azmi datang melamar nya.

"Jadi , kamu jawab terima atau nolak?" tanya Zahra yang duduk di brankar ruangan Alisha.

"Belum jawab , aku syok aku kira bukan dia yang datang melamar. Dan Istikqorohku..." Alisha membedakan ucapan nya dan menundukkan pandangannya.

"Aku belum memperkuat kan Istikqorohku untuk menyebut namanya " mendengar Ucapan Alisha , Zahra bangkit dari brankar dan mendekat ke Alisha.

"Berarti kamu belum nyakin atas istikqorohnya yang sebelumnya , Alisha bukannya Gus Azmi itu cinta pertamamu yang sudah lama terputus dan Akhirnya di satukan kembali oleh Allah? Jadi itu adalah kesempatanmu untuk bersama sama dengannya , in Syaa Allah kalian akan menjadi suami  istri Dunia Akhirat " jelas Zahra tersenyum hangat ke sahabatnya.

Alisha tersenyum dan memeluk Zahra dengan erat.

"Kamu sahabatku Zar , aku senang bisa kenal kamu " ujar Alisha.

"Aku juga " .

Alisha memasuki raungan ICU dengan seorang suster sambil membawa beberapa Suntik dan obat obatan.

"Assalamualaikum " ucap Alisha dan Suster bersamaan.

"Waalaikumsalam " jawab Seorang Wanita yang duduk di dekat seorang Gadis muda yang masih menutup matanya tenang dan beberapa Alat rumah sakit menempel di tubuhnya.

Alisha memerik dari suhu , detak jantung dan memberikan suntikan.

"Dokter apa anak saya akan segera sadar?" tanya wanita ibu dari Gadis muda itu.

"Belum ada tanda tanda bahwa anak ibu akan sadar , kondisinya masih kritis " ungkapan Alisha membuat wanita itu menangis.

Alisha tidak tega melihat Air mata itu , rasa iba menyelimuti hatinya. pasien yang memiliki penyakit tumor dan kecelakaan yang menimpanya di usia muda.




Di pesantren , Gus Azmi sedang mengurus beberapa tugas para Santri.
Kepintarannya Gus Azmi miliki dalam bidang Ilmu Agama , Matematika , dan Fisika .
Gus Azmi juga lulusan dari universitas Al-Azhar di kairo .

"Assalamualaikum Gus " merasa di panggil , Gus Azmi menoleh .

"Waalaikumsalam , sebentar selesai sholat Ashar kumpulkan semua santri putra di ladang "ucap Gus Azmi kepada Dewan Santri Putra .

"Baik Gus " jawabnya langsung meninggalkan Gus Azmi.

Gus Azmi bangkit dari duduknya saat melihat dua orang santriwati masuk ke ruangannya sambil membawa sapu dan Alat pembersih lainnya.

"Assalamualaikum Gus" Gus Azmi menoleh sekilas .

"Waalaikum salam " Jawabnya sambil meraih sobannya dan memakainya.

"Khusus Ruang Buku jangan kalian bersihkan , dan jangan mencoba untuk masuk ke ruangan itu!" peringatan Gus Azmi sambil menunjuk sebuah pintu yang berdinding lemari Buku tebal.

"Na'am Gus " .

Gus Azmi keluar dari ruangannya dan berjalan ke kamarnya.
Sampai di kamar , Azmi melihat Ayub sedang meminum segelas Susu di sofa.

"Assalamualaikum" ucap Gus Azmi menghampiri adiknya.

"Waalaikumsalam , Kakak Ami , itu teh anget kakak tadi ummi yang bawa ke sini" ucap Ayub dan melanjutkan minum nya yang sempat tertunda .

Gus Azmi tersenyum melihat tingkah Adiknya dan meminum teh hangat yang baru saja umminya buat.

"Kak Ami , ummi bilang kita bakal ke rumah kakak cantik lagi besok malam" ucap Ayub membuat Gus Azmi menatap Adiknya tak percaya.

"Benarkah? Kapan ummi bilang kepadamu?" tanya Gus Azmi memegang kedua pundak Ayub.

"Tadi , waktu anterin teh sama susu Ayub" ujar Ayub dan meninggalkan kamar Gus Azmi.

Gus Azmi merasakan senang , gugup , takut . senang jika bertemu dengan Alisha , gugup atas jawabannya , dan takut jika menolak .


Malam nya Gus Azmi melaksanan sholat istikqorohnya . meminta petunjuk , harapan dan cinta halalnya kelak . Gus Azmi tau . ia dan Alisha berbeda dan hanya terikat masa lalu.
Alisha dokter bedah terkenal dan Gus Azmi seorang santri yang tidak terkenal .
Gus Azmi menutupi dirinya bahwa dia mempunyai perusahaan travel .

Usai sholat istikqoroh , Gus Azmi menghafal surah Ar-rahman sambil memejamkan matanya dan memikirkan wajah Alisha tersenyum.
Ia tidak ingin mencintai Alisha lebih dari Allah , dia hanya ingin mencintai Allah melalui Alisha . yang akan menjadi penerus agamanya dunia dan akhirat.

Alisha merapikan mukenahnya dan mengambil jilbab nya dan duduk di sofa.
Malam ini ia menyelesaikan sholat istikqorohnya , ia membaca surah Ar-Rahman di Qu'ran kesayangannya.
Hatinya kini sadar , menerima seseorang yang akan melamarnya itu adalah orang yang ingin melengkapi agamanya dan akan membingbingnya ke jalan yang tepat.


Keesokan harinya , Alisha berdiam diri di kamar . ia tidak berangkat ke RS karna permintaan Ahkam.
Karna malam ini , ia harus memberi jawaban atas lamaran Gus Azmi.

Di sisi lain , Gus Azmi masuk ke dalam toko Jilbab dan melihat banyak motif jilbab di sana.
Gus Azmi tertarik pada Jilbab sepanjang perut berwarna biru langit.
Gus Azmi mengetahui warna kesukaan Alisha dari Ahkam. Berarti warna kesukaan Gus Azmi dan Alisha hampir sama , Gus Azmi menyukai warna Biru laut.

Gus Azmi keluar dari toko tak sengaja menabrak seseorang sehingga orang itu hampir terjatuh.

"Astagfirullah , Maaf saya tidak sengaja " ucap Gus Azmi tampa melihat wajah orang itu.

"Iya tidak papa " ucap orang itu .

"Dia perempuan, Astagfirullah ya Allah maafkan hamba" batin Gus Azmi.

"Maaf sekali lagi , saya permisi Assalamualaikum" ucap Gus Azmi lansung pergi dari harapan wanita itu tampa mendengar salam .

"Ternyata kamu , tidak mengenalku" gumam wanita itu kecewa.

Gus Azmi membuka pintu kamarnya dan menyimpan kotak yang dia bawah di lemari nya.

"KAKAK AMI...!" teriakan itu tidak asing lagi buat Azmi lagi.
Ia tersenyum kecil dan melihat Ayub berdiri dengan wajah kesalnya.

"Kakak Ami dari mana?, kok gak ngajak Ayub?" ucap Ayub kesal membuat Gus Azmi mensejajarkan tubuhnya dan tubuh kecil adiknya.

"Kakak lagi beliin hadiah buat kakak cantiknya Ayub , in syaa Allah itu dia pakai saat dia jadi kakak Ayub " ucap Gus Azmi membuat mata Ayub berbinar.

"Benarkah? Boleh Ayub melihatnya?" .

"Kamu akan melihatnya saat kakak cantik Ayub yang memakainya " ucap Gus Azmi membuat raut wajah Ayub kecewa.

"Ya sudah kak , Ayub bakal sabar , walaupun Ayub sangat penasaran " gumam Ayub dan Gus Azmi masih bisa mendengarnya.







______________________________________

Assalamualaikum , maaf lama lanjutinya.
Dan maaf kali ini lebih pendek😅.





Love Gus And The Surgeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang