18.doa .

3.3K 238 19
                                    

Setiap doaku ada namamu . kini itu telah terwujub semua . tolong bimbing aku , tergur aku jika ada kesalahan .
Maka aku harus menurutinya , karna aku harus mendengarkan dan melayanimu sampai Maut mendatang nanti

💙Alisha Humairah Azzahra💙










Hari yang di tunggu , adalah hari kebahagian. Di mana seorang ayah memberikan tanggung jawab anak perempuan kepada sang suami anaknya.

Yaitu pernikahan Alisha dan Azmi.
Banyak tamu undangan yang datang , dokter dokter yang kerja sama dengan Alisha dan para ulama sahabat Gus Azmi pun datang.
Pernikahan mereka di adakan di aula pesantren . karna aula tersebut digunakan untuk pernikahan keluarga Iskandar sejak lama. Tak kalah luas dengan pernikahan di sebuah gedung termana.

Tangisan Alisha tak henti sambil memeluk sang bunda dan Ayah , kemudian sebuah sujud di kaki kedua. Tangis sedih senang telah tercampur menjadi satu . kini segala tanggung jawab Alisha sudah tanggung jawab Gus Azmi . meraka akan menjalani rumah tangga suka maupun duka.
Setiap doa yang di ucapkan Gus Azmi dan mencium kening wanita halalnya . di dalam doa itu meminta sebuah keselamatan , kebahagian , Cinta , dan diberkahi oleh sang Maha penyayang.

"Babang Ahkam " lirih Alisha langsung memeluk kakaknya dengan erat , Ahkam yang membalas pelukan tak kalah erat juga.

"Abang gak yangka , babang masa di lambung adek sendiri" mendengar itu Alisha langsung memukul belakang Ahkam membuat Ahkam terkekeh namun air matanya lolos begitu saja.

"Ingat , Adek babang gak harus pintar pintar dalam berumah tangga , layani suami , jangan berkelahi , selesain masalah baik baik , oke?" ucap Ahkam tampa melepas pelukan kepada Adiknya. Alisha mendengar itu hanya mengangguk .

Alisha dan Ahkam sama sama melepas pelukan.

" Gus Azmi , saya harap kamu bisa menjaga Alisha . jika dia salah maka tegur dia " Gus Azmi mengangguk mendengar ucapan Fathur.

"Dan kamu bersabar jika Alisha marah , kalau dia marah kayak singa " lanjut fathur sambil berbisik agar anaknya tidak dengar.

"Baik Yah " Fathur tersenyum dan memeluk Gus Azmi.










Alisha masuk kedalam kamar Gus Azmi yang nampak rapi. Kamar yang berdinding Putih , sebuah lemari besar , sofa di dekat jendela dan lemari buku yang tersusun sangat rapi.

Kagum

Alisha sangat kagum dengan kerapian Gus Azmi , bahkan kamar Gus Azmi lebih indah dari kamarnya sendiri.

"Sekarang ganti baju dan kita akan sholat isya berjamaah " Alisha mengangguk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Selesai isya , Keduanya canggung di dalam satu ruangan. Alisha yang tidak tau harus berbuat apa . sedangkan Gus Azmi membaca bukunya namun Matanya sedikit melirik Alisha yang diam duduk di Sofa.

"Istirahat lah " Alisha tersentak mendengarnya dan menggeleng.

"Tidak Gus , aku,,, aku belum ngantuk" ucap Alisha.

"Bukannya ini hari yang melelahkan? Tidurlah. Besok kita akan keluar " melihat Alisha yang hanya menunduk , Gus Azmi mejadi gemas sendiri dan berjalan mendekati Alisha.

Alisha tersentak , tiba tiba tubuhnya di udara. Ternyata Gus Azmi mengangkat tubuh Alisha dan menidurkannya di tempat tidur. Gus Azmi menyelimuti tubuh Alisha.

"Tidurlah " ucap Gus Azmi sangat lembut membuat pipi Alisha memerah seketika.

"Tapi Gus Ak___".

"Jangan memanggil ku Gus lagi , sekarang aku suamimu" Alisha tambah memerah dan berfikir dia harus memanggil Gus Azmi dengan sebutan apa?.

"Abi?" Ucap Alisha dengan ragu.

"kamu bukan anakku" jawab Gus Azmi.

"Eee... Ayah , atau papa ?" ucap Alisha membuat Gus Azmi menghela nafas

"Kamu bukan Anakku istriku " gemas Gus Azmi sambil mencolek hidung Alisha.

Alisha tambah memerah , mungkin seluruh Wajah Alisha sudah memerah semua .

"Eee... Kakak aja boleh?" ucap Alisha dan Gus Azmi mengangguk pelan.

"Istriku sangat cantik jika pipinya merah . apa aku harus memanggilmu Humairah saja?" .

Alisha saat ini harus mengambil pemompa udara di rumah sekarang juga. Seolah olah ucapan Gus Azmi membuat Alisha tidak bernafas , apala posisi mereka bisa di katakan sangat dekat.
Gus Azmi menatap lekat wajah Alisha , tangannya perlahan lahan Melepaskan jilbab yang dikenakan Alisha dan melihat rambut hitam pekat milik Alisha.

Gus Azmi mencium kepala Alisha dan aroma rambutnya , sungguh harum dan nyaman.

"Terima kasih sudah mau menjaga ini buatku " ucap Gus Azmi membuat Alisha mengangguk dan tersenyum.

Gus Azmi tidur di samping Alisha dan memeluk wanitanya itu dengan erat. Alisha hanya bisa pasrah walaupun jantungnya sudah tidak karuan saat ini.
Sudah lama Gus Azmi mendambakan seorang jodoh dan bertemu di bukit Jabal Rahma , ternyata Allah mempertemukan nya seperti bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa yang sekian Lama tak bertemu dan terpisah.

"Ya Allah Ya Rabb,,,, tolong persamakanlah kami di sisimu kelak . dunia dan Akhirat , ridhoi cinta kami dan rumah tangga kami ".

Doa itu yang harus Gus Azmi sebut saat ini juga.






______________________________________

Assalamualaikum

Maaf bagian ini terlalu pendek .
In syaa Allah , bakal lanjutnya dengan secepatnya . jangan lupa vote And komen😉

Love Gus And The Surgeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang