44. 7 bulan .

3.6K 218 11
                                    

7 bulan kemudian

Gus Azmi mengusap peluhnya di wajahnya . ia melirik ke bawah batapa tingginya pohon yang dia panjat saat ini .

Namun dia tidak takut saat ini , demi permintaan Alisha .

"Itu kak yang di ujung sebelah kanan !" ujar Alisha sambil menunjuk mangga yang dia inginkan .

"Iya iya " sahut Gus Azmi berusaha meraih mangga .

Alisha hanya tersenyum girang bahkan dia melompat lompat kecil layaknya anak bayi .

"Lihatlah , Abi sedang mengambilkan mangga buatmu " ucap Alisha sambil menghelus perutnya yang sudah membesar .

Tak lama Gus Azmi turun dari pohon lalu mendekati Alisha .

"Yeyy... Mangga !" seru Alisha riang .

Gus Azmi terkekeh melihat tingkah Alisha yang kekanakan lalu dia mengusap keringatnya di kening .

Alisha menjinjit lalu mengusap keringat Gus Azmi dengan lengan bajunya yang cukup panjang .

"Makasih kak , udah mau ambilin Lisha mangga "

"Sama sama "

"Yah udah Lisha mau kupas mangga nya dulu "

Hendak Alisha mengambil mangga di tangan Gus Azmi dan berbalik seketika berhenti karna Gus Azmi menahannya .

"Biar aku yang kupas , kamu tunggu saja "

Alisha hanya bisa tersenyum lalu duduk di kursi panjang di bawah pohon mangga yang Gus Azmi panjat tadi .

Alisha menghelus perutnya yang terlihat besar , kandungannya yang kini 7 bulan . hanya bisa berdoa dan meminta perlindungan agar bayinya terjaga .

***

Alisha melihat anak Zahra tertidur di atas ranjang rumah sakit . Ahmad Alfatih samuelza , anak laki laki atau anak pertama Zahra .

"Kak Alfa udah membaik? " tanya Alisha duduk di samping Zahra yang tengah duduk di kursi yang di sediakan di depan pintu ruang inap .

"Gak Alish , kaadaan  Alfa masih sama . jantungnya masih lemah saat ini , kakak gak tau lagi bagaimana " tangis Zahra pecah .

Alisha menarik Zahra ke pelukannya .

"dia masih kecil Alish , dia belum berumur setahun "

Alisha hanya bisa menepuk pundak Zahra .  Alisha tidak peduli kalau bajunya basah karna air mata Zahra .

"Kita berdoa saja "

Zahra membalas ucapan Alisha dengan anggukan .

Tampa mereka berdua sadari , dari kejauhan Ahkam melihat Istrinya menangis di pelukan adiknya . Tampa di sadari nya air matanya menetes .
Gus Azmi yang berada di samping Ahkam hanya bisa menepuk pelan pundak Ahkam .

"aku telah membuat Istriku menangis ,  aku tidak bisa berbuat apa apa melihat anakku sakit . Suami dan Ayah seperti apa dirimu Ahkam " lirih Ahkam menunduk .

Gus Azmi menggeleng dan menetap kakak iparnya .

"Abang adalah Suami dan Ayah terbaik , jangan menyalahkan diri Abang saat ini . kita berdoa saja biar Alfa segera sembuh "

Love Gus And The Surgeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang