39.Bandara

2.4K 197 9
                                    

Alisha diam menatap tetesan hujan di jendela kamarnya . cuaca kini makin menggelap menandakan hari akan malam .

Sanggupkah dirinya untuk esok hari yang akan datang , ia pun belum nyakin ia harus kuat saat jauh dari suami mulai dari esok hari sampai setahun nanti .

Alisha berfikir , seandainya dia memiliki derajat yang sama dengan Gus Azmi sebagai seorang santri atau anak dari Kyai pesantren , ia akan bisa ikut bersama Gus Azmi untuk melakukan dakwah jemaah saat ini .

"Lisha "

Alisha menoleh ke belakang dan melihat wajah segar Gus Azmi dengan air wuduh , Alisha tersenyum lalu berjalan mendekat dan berdiri di depan Gus Azmi .

"Lisha ambil air wuduh dulu , tunggu kak " ujar Alisha sambil tersenyum manis .

Gus Azmi hanya mengangguk sambil membalas senyum manis Alisha .





Alisha dan Gus Azmi kini menikmati Air hujan dengan segelas teh hangat , menatap air yang membasahi bumi lewat kaca jendela kamar . Alisha yang kini menyandarkan kepalanya di pundak Gus Azmi .

"Kak , mau dengar cerita gak ? "

Gus Azmi mengarahkan pendanganya ke Alisha yang berada di pundaknya .

"Mau "

Alisha tersenyum , kala dia merasakan tangan Gus Azmi memeluk pinggangnya dan kepalanya kini berpindah di dada Gus Azmi yang memberikan kenyamanan .

"Dulu Lisha suka banget liat oprasi bedah di ponsel Ayah , waktu itu umur Lisha 15 tahun " ujar Alisha tersenyum kala mengingat masa lalunya .

"Entah kenapa , niat Lisha sangat besar saat ini . Lisha nolak keinginan Bunda buat masuk pesantren karna Lisha bercita cita ahli bedah saat itu , dan Bunda pasrah dengan keputusan Lisha saat itu karna itu keinginan besar Lisha " Jeda Alisha lalu tangannya menggenggam tangan Gus Azmi yang melingkar di perut dan pinggangnya .

"Lisha senang , saat itu Babang Ahkam bantu Lisha dan Zahra pun sama . Lisha sangat senang dan selalu bersyukur pada Allah karna memjadikan Lisha seperti sekarang ini . bahkan Lisha sangat bersyukur kalau cintai pertama Lisha kini menjadi suami Lisha .
Seperti pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa di Jabal Rahma "

Gus Azmi semakin memeluk erat pinggang Alisha dan mengecup puncak kepala Alisha sambil memejamkan matanya .

Gus Azmi pun sama bersyukurnya dengan Alisha , Allah mendengarkan doang dan bertemu dengan Alisha saat itu .

"itu keinginan kakakkan ?"

Gus Azmi hanya bisa mengangguk tampa menjauhkan bibirnya dari puncak kepala Alisha dan mencium aroma stroberry di setiap helaian rambut hitam tebal milik Alisha .

"Aku sangat bersyukur Lisha " gumam Gus Azmi .

tampa di sadari , Air mata Gus Azmi jatuh di kepala Alisha . Alisha dapat merasakan bahwa Gus Azmi saat ini sedang menangis .

"Aku tidak pernah meminta yang sempurna "

Hati Alisha menghangat dan dia membalas pelukan Gus Azmi ..

"Jangan menangis Lisha selagi aku tidak ada , kalau kesepian panggil Ayub "

Alisha mengangguk dalam pelukan Gus Azmi .

"Kalau bosan ke ruangan bang Ahkam saja , kirim pesan sama kakak seminggu sekali dan ceritakan bagaimana cuaca nanti " lanjut Gus Azmi yang hanya mendapatkan anggukan Alisha .

Alisha tak tahan lagi , air matanya keluar dan membasahi baju kokoh Gus Azmi di bagian dada , pelukan semakin erat dan menikmati air hujan yang jatuh .


Love Gus And The Surgeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang