27.Ruang inap (Alisha)

3.1K 211 21
                                    

Sebelum kamu pergi meninggalkan aku , lebih baik aku akan ikut pergi bersamamu


💙Azmi Iskandar💙



______________________________________





Alisha membuka matanya , ia menatap sekeliling dan melihat ke arah Gud Azmi tertidur di samping ranjang tidurnya , tangan sebagai bantalan , dan memegang tangannya .

Alisha tersenyum tipis dan melihat jam dinding pukul 04.30 .

"Kak Azmi " panggil Alisha dengan suara seramnya .

Gus Azmi yang tak kunjung bangun , terpaksa Alisha menggoyangkan tangannya yang Gus Azmi genggaman barulah suaminya terbangun .

"Lisha , kamu sudah sadar " senang Gus Azmi dan menghelus kepala istrinya .

"Alhamdulillah ".

Alisha tersenyum tipis dan berusaha bangkit dari tidurnya , Gus Azmi tak ketinggalan membantu Alisha bangun dan bersandaran di bantal .

"Kapan Lisha ada di sini?" tanya Alisha .

"Tadi malam ".

"Pak Hanto sudah tertangkap?" .

"Sudah ".

"Siapa yang temukan Alisha?".

"Suamimu , Azmi Iskandar ".

Seketika Alisha menahan senyumnya ,  ia berusaha bersikap biasa saja agar pipinya tidak bersemu.

"Apa Suami Lisha mencari istrinya selama hilang?" .

"Iya".

"Apa dia khawatir?".

"Iya".

"Dia sedih ?".

"Iya".

"Bagaimana mana rasanya saat istrinya tidak bersamanya waktu itu?" .

"Rasanya hampa , rapuh , dan sedih " .

Alisha terdiam mendengar jawaban dari Gus Azmi .

"Mengapa ?" tanya lagi Alisha sebagai pertanyaan terakhirnya Dari pertanyaan tadi .

"Karna tulang punggung tak akan lengkap jika tulang rusuk tidak bersamanya " .

Cukup , Alisha tak ingin mendengar atau bertanya kepada Gus Azmi lagi . wajahnya langsung memerah , senyumnya tak tertahan lagi . Alisha langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya , sontak membuat Gus Azmi tertawa .


Ahkam memijat pangkal hidungnya saat membaca kertas di tangannya .

"Bagaimana aku harus bilang kepadanya ? ".

Ahkam meletakkan kertas itu di atas mejanya dan menangkup wajahnya dengan kedua tangannya .

"apa Gus Azmi akan mensetujuinya ?" Gumam Ahkam menatap kertas di atas mejanya .

"Semoga saja " lanjut Ahkam dan berdiri dari kursinya .

Ia mengambilnya Jas putihnya , dan mengambil wadah obat herbal untuk Alisha .

Gus Azmi yang sedang menyuapi makanan ke Alisha . Ayub yang terus duduk di pangkuan Alisha sambil memainkan mainan pesawat .

"Assalamualaikum " Alisha dan Gus Azmi menoleh ke arah pintu . Ahkam yang menatap mereka iri langsung mendekat masuk .

"Waalaikumsalam".

"Babang Ahkam bawa obat dari Ayah?" tanya Alisha membuat Ahkam mengangguk dan memberi obat yang diberikan Fathur .

"Minum obatnya , terus istirahat " ucap Ahkam sambil menghelus kepala Alisha lembut .

"Babang pergi dulu ".

"Iya" .

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam" Jawab Alisha dan Gus Azmi bersamaan sambil menatap Ahkam keluar dari ruang inap Alisha .

"kakak mau dengar cerita Lisha gak?" Gus Azmi menoleh dan tersenyum kearahnya .

"Boleh , cerita apa?" tanya Gus Azmi .

"Cerita waktu Lisha di rooftop "

Azmi terdiam , senyumnya yang tadi mengembang tiba tiba pudar dan menatap istrinya lirih .

"Yaudah , cerita " .

"Kepala Lisha di pukul saat ingin minta pertolongan buat Dokter Arya , Lisha pingsan dan gak sadarkan diri . waktu Lisha bangun , Lisha bingung mengapa Lisha udah di sana dengan keadaan diikat dan Lisha udah usaha buat lepas tali dari tangan Lisha namun Lisha gak bisa sampai luka .
Lisha merasakan panas , dingin , lapar dan sakit . Lisha saat itu gak bisa lagi apa apa kak , Lisha berfikir itu adalah akhir Lisha . Akhir hidup , akhir liat wajah Zahra , Ayub , Abi , Ummi , babang Ahkam , Ayah , Bunda , dan kakak . tapi ternyata kakak nyelamatin Lisha " Gus Azmi menatap mata Alisha dari awal cerita sampai akhir .

Alisha yang tadinya menunduk , ia melihat mata lekat Gus Azmi dan menangis .

"Kenapa nangis?" tanya Gus Azmi terkekeh dan mendekatkan tubuh Alisha. ia memeluknya dan menepuk pundak Alisha lembut .

"Hiks ...Lisha pikir hiks... Lisha bakal tinggalin kakak untuk selamanya , bahkan hiks...Lisha gak tega liat___".

"Utsss... Udah , mau kakak anggap kamu Lisha cerewat pas pasca keculikan ?" ucap Gus Azmi membuat Alisha diam , membalas pelukan Gus Azmi dan lebih menggelamkan wajahnya di dada Gus Azmi .

Alisha melepas pelukannya dan menghapus air matanya layaknya seperti anak kecil yang menghapus air matanya dengan tangan .

"Sekarang minum obatnya dan istirahat " ucap Gus Azmi dan di angguki Alisha .

Tanpa mereka sadari , Raya melihat mereka dari kaca di pintu ruang inap Alisha . Raya mengepal tangannya dan menahan rasa sesak nya saat melihat Gus Azmi sangat peduli pada Alisha .

"Aku bakal buat Gus Azmi jadi milik aku juga Dokter Alisha " Batin Raya dan meninggalkan ruang inap Alisha dengan perasaan dendamnya dan sesak .

Zahra yang tak sengaja melihat Raya berjalan menjauh dari ruang inap Alisha .

"Siapa perempuan itu? Apa dia kenal Alish? , tapi kok gak di samperin aja?" gumam Zahra .






_____________________________________

Assalamualaikum .
Maaf banget teman teman , part ini lebih pendek dari sebelumnya .

maaf juga udah agak lama updatenya , beberapa hari ini lagi mikir sama masalah pribadi jadi mohon di maklumi😅 .

In syaa Allah , aku bakal lanjut secepatnya kalau pikiran aku udah agak redah 😊.

Wassalamualaikum .

Love Gus And The Surgeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang