O1

27.5K 1.8K 90
                                    

Pagi-pagi sekali, Felix sudah kelimpungan mencari kaus kakinya yang entah sejak kapan tersisa satu buah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi sekali, Felix sudah kelimpungan mencari kaus kakinya yang entah sejak kapan tersisa satu buah. Kakinya berlari kesana kemari menggeledah almari pakaian bahkan masuk kedalam kamar mandi.

Hingga akhirnya ia menyerah dan memilih berbaring di kasur empuknya. Sepertinya hari ini ia tidak perlu berangkat sekolah.

Ia memejamkan mata, hampir saja ia terlelap. Namun mendengar ketukan pintu kamar nya, ia urung. Lalu muncul laki-laki yang jauh lebih tua 6 tahun darinyaーHwang Hyunjin.

Siapa itu Hwang Hyunjin? dan ada hubungan apa dengan Felix?

Yah, bisa dikatakan mereka berdua adalah calon suami istri. Mereka berdua dijodohkan, meski sebenarnya cara itu sudah terlalu kuno bukan dijaman se-modern ini.

Baru dijodohkan, mereka belum bertunangan. Karena memang rencananya baru bulan depan. Kedua pihak keluarga juga baru membicarakan perjodohan ini minggu lalu.

"Pagi, udah siap?" sapa Hyunjin.

Felix menatap lelaki yang lebih tua darinya itu bingung, "Pagi, mau kemana emang?"

"Mulai hari ini kamu berangkat sama saya,"

"What?! wait! are you kiding me?!"

"Banyak omong, kaus kaki nanti beli dijalan aja. Sekarang segera turun, kita berangkat."

Felix mendengus kasar, sesungguhnya ia tidak pernah suka disuruh-suruh, apalagi dengan orang asing. Meski sebentar lagi Felix akan melihat wajah itu setiap hari, bahkan satu atap.

Ia mengambil tas nya kasar, lalu berjalan keluar kamar dan menutup pintu nya kasar. Kaki nya dihentakan tanda ia sedang kesal.

Tidak jadi sarapan. Felix membenci hal itu, baginya itu sangat merepotkan. Ia bukan tipe orang yang suka melewatkan sarapan nya, apalagi demi laki-laki yang lebih tua dari nya itu.

Ia tidak mau saat pelajaran nanti perut nya justru meronta minta diisi, itu menganggu fokus nya. Sarapan di kantin juga bukan hal yang ia suka.

Hyunjin masuk ke mobil mendahului Felix. Lelaki itu sama sekali tidak ada niatan untuk membukakan pintu untuk calon nya.

Itu hanya terlalu keju.

Felix masuk ke mobil mewah Hyunjin dengan wajah ditekuk. Seketika wajahnya yang manis kini berubah menjadi garang.

Sekarang Hyunjin tau, jika Felix tidak suka melewatkan sarapan nya. Sepertinya setelah ini ia harus meminta maaf pada Felix.

Perjalanan juga terasa hening, mereka berdua terlalu malas mencari topik. Karena sesungguhnya atmosfir disekitar mereka memang canggung.

Sampai di gerbang sekolah, Hyunjin menahan lengan Felix. Wajahnya seolah-olah bertanya ada apa ia menahan Felix disini.

"Sebentar,"

Tangan kekarnya yang tadi ia gunakan untuk menahan lengan Felix kini ia ulurkan untuk mengambil sebuah paper bag di jok belakang.

"Maaf, saya engga akan ngulangin ini lagi. Besok saya jamin kamu engga akan lewatin sarapan kamu."

Ia memberika paper bag tersebut kepada Felix. Diintip nya isi paper bag tersebut yang ternyata berisi sebuah kotak bekal dan susu stroberi kesukaan nya.

Melihat hal itu, mau tak mau ia kini tersenyum, "Makasih, maaf aku rese."

Hyunjin yang mendengar penuturan Felix lantas menggeleng tidak setuju, "Engga kamu engga rese."

Ditarik badan mungil Felix kedalam dekapan nya, mengelus punggung sempit itu dan mengusap surai gelap nya lembut penuh kasih sayang.

"Sudah, nanti kamu terlambat."

Hyunjin mencium dahi Felix lalu mengusak surai nya gemas. Sang empu hanya memandang Hyunjin kesal, rambut yang ia tata se rapi mungkin sekarang sudah berantakan.

Jujur saja, ia senang. Hyunjin membuat mood nya berkali-kali lipat lebih baik dari sebelumnya.







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
om hyunjin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang