16

6.8K 867 56
                                    

"Lalu bagaimana?"

Yang ditanya hanya diam, masih bergelut dengan pikiran nya sendiri.

Felix bingung, ia harus lanjut kuliah atau tidak. Namun ayah nya menyarankan Felix  cukup menjadi ibu rumah tangga saja.

Tapi semua itu kembali ke Felix sendiri. Ia sebenarnya juga bingung. Tidak masalah sih jika ia hanya menjadi rumah tangga.

Toh, Felix juga sebenarnya sudah kelewat pandai.

"Bahas nanti lagi ya? adek bingung."

"Ya sudah,"

Hyunjin membenarkan letak kacamatanya yang sempat melorot itu. Kaki panjang nya menghampiri Felix lalu mencium dahi si manis.

"Berangkat dulu ya,"

Felix mengangguk, Hyunjin menepuk pelan kepala Felix lalu berjalan keluar.

"Mas!"

Langkahnya ia hentikan, ia berbalik menatap Felix penuh tanda tanya.

cup

"S-Sudah, sana berangkat!"

Wajahnya merah total setelah memberikan Hyunjin kecupan di bibir. Sedangkan Hyunjin sendiri tertawa gemas melihat perilaku Felix.

"Kamu gemesin banget dek, nanti sampai rumah mas cium sampai puas deh,"

Kegiatan Felix dirumah sebenarnya tidak jauh dari rebahan, nyemil, menonton televisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegiatan Felix dirumah sebenarnya tidak jauh dari rebahan, nyemil, menonton televisi.

Ia ingin sedikit disibukan dengan sesuatu, seperti... mengurus anak?

"Anjir, mikir apa gue."

Ia sebenarnya ingin, tapi ya begitu. Merasa belum siap, tapi ia kan laki-laki. Tahu kok kalau ada juga laki-laki yang memiliki rahim, namun Felix bukan salah satu dari mereka. Mungkin.

"Adopsi anak, tapi mas Hyunjin mau apa gak ya?"

Masih sibuk dengan pikiran nya sendiri selama beberapa menit hingga sebuah suara mengalihkan atensi nya.

Felix berlari menuju dapur dengan tergesa-gesa. Pasalnya, ia lupa jika sedang merebus air untuk membuat secangkir kopi tadinya.

Dan benar saja, kini air di panci yang tadi nya penuh sekarang tandas tak tersisa.

"What the fuck!"

Dengan ogah-ogahan ia mengisi panci tersebut dengan air lagi. Kali ini ia menunggu di kursi bar agar tidak terjadi hal seperti tadi.

Setelah mendidih ia segera mematikan kompor dan membuat secangkir kopi panas.

"Kenapa gue tiba-tiba demen minum kopi sih,"

Lalu tanpa aba-aba langsung meminum kopi yang masih panas itu.

"ANJENG!"

"Hati-hati dong,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati-hati dong,"

Hyunjin langsung mengomeli Felix. Bibir si manis sedikit memerah, dan juga lidah yang ughh sedikit perih.

Kaki panjang nya berjalan menuju dapur mengambil sebotol madu dan sebuah sendok.

Lalu duduk lagi di karpet bulu bersama Felix. Madu tadi Hyunjin oleskan di bibirnya sendiri, lalu menarik dagu Felix mendekat.

Hyunjin mencium Felix, tepat di bibir. Felix terkejut, tanpa sengaja membuka bibirnya membiarkan lidah Hyunjin melesak masuk.

Bibirnya terasa manis karena adanya madu. Hyunjin masih sibuk melumat bibir cherry Felix.

Hingga Felix menarik rambut Hyunjin yang memukul dada nya tanda ia sudah kehabisan pasokan oksigen.

cup

Ciuman itu berakhir, menyisakan jaring saliva yang menetes. Wajah Felix merah total, sedangkan Hyunjin hanya tersenyum lembut.

Bibir Felix diusap oleh ibu jari Hyunjin, membersihkan sisa saliva yang masih menempel.

"Masih perih?"

"E-Engga,"

Hyunjin tertawa renyah, menarik Felix dalam dekapan nya. Menyembunyikan kepala si manis di dadanya.

"Mas tidak mengada-ada ketika bilang akan cium kamu sampai puas kan?"

Ah iya, ucapan Hyunjin tadi pagi.









hii, vote dan coment dari kalian sangat membantu aku untuk semangat up hehe, see u soon!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hii, vote dan coment dari kalian sangat membantu aku untuk semangat up hehe, see u soon!

om hyunjin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang