O8

8.4K 1K 47
                                    

Felix memutuskan untuk berangkat sekolah setelah ijin selama lima hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix memutuskan untuk berangkat sekolah setelah ijin selama lima hari. Jujur saja, itu terlalu lama. Tapi ia tidak menyesalinya, karena ia jadi bisa berleha-leha  dengan santai dirumah.

"Dek! ayo turun, sarapan sudah siap!" ucap Hyunjin sambil melepas celemek nya.

Lalu terdengar langkah tergesa-gesa menuruni tangga. "Hati-hati!"

duagh!

"HUAAAA!"

Hyunjin yang mendengar teriakan Felix pun segera berlari menghampiri Felix, "Kamu kenapa?!"

Hyunjin menemukan Felix terduduk di anak tangga terakhir dengan lutut nya yang sedikit membiru, sepertinya Felix baru saja terbentur.

"Kaki kamu biru gini! gimana bisa sih, astaga."

Diangkat tubuh ringan Felix lalu didudukan diatas sofa ruang tamu. Hyunjin berjongkok untuk melihat lutut Felix.

"Memar ini, mas ambilkan kompres dulu. Kamu yakin mau sekolah?" tanya Hyunjin sambil bangkit hendak mengambil kompres.

"Ga parah banget kok, engga apa-apa kalo sekolah. Lagian adek biasanya juga engga kemana-mana."

Hyunjin kembali dengan sebuah plastik berisi es batu untuk mengompres lutut Felix, "Yakin?"

"Huum, adek udah bolos lima hari tau. Kalo diterusin jadi keenakan."

"Ya sudah, tapi kalau ada apa-apa minta tolong Jisung saja. Kalau jadi semakin parah, telefon mas nanti mas jemput."

Ucap Hyunjin sambil membolak-balik kompres di lutut Felix, "Ayo sekarang sarapan dulu."

"Mau nitip apa?" tanya Jisung pada Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau nitip apa?" tanya Jisung pada Felix.

"Apa aja deh, cola nya diganti air mineral ya." jawab Felix lesu sambil meletakan kepalanya di meja.

"Tumben?"

"Kena marah si Om."

Hyunjin memang sempat memarahi Felix karena kebiasaan tunangan nya itu meminum soft drink berlebihan. Bahkan dalam sehari Felix pernah menghabiskan satu liter cola.

"Oke deh."

Jisung meninggalkan Felix yang masih meletakan kepalanya di meja, tiba-tiba ia merasa mengantuk.

puk!

Baru saja ia memejamkan mata namun urung karena ada benda dingin yang ditempelkan di pipinya. Ia mendongak untuk melihat si pelaku.

"Kak Changbin?"

"Nih, gue liat lo lesu banget."

Changbin memberikan Felix sekaleng cola dingin. Felix menerimanya ragu-ragu, lalu meletakan nya diatas meja tanpa berniat meminumnya.

"Yaudah, gue duluan."

Changbin segera berjalan keluar dari kelas Felix bersamaan dengan Jisung yang datang, "Dia ngapain?"

"Cola, buat lo aja nih. Entar gue dimarahin sama Om."

Jisung menerima nya dengan senang, siapa sih yang tidak mau cola gratis? sedangkan Changbin yang melihat kerjadian itu hanya tersenyum miris.

Jisung menerima nya dengan senang, siapa sih yang tidak mau cola gratis? sedangkan Changbin yang melihat kerjadian itu hanya tersenyum miris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, iya sebentar!"

“mas sudah digerbang,”

"Iya, tinggal jalan ini."

pip!

Sambungan diputuskan sepihak oleh Felix, lalu ia melanjutkan kegiatan memasukan buku yang sempat tertunda tadi.

"Jisung, boleh bantu gue jalan sampe gerbang?"

Jisung yang sedang memakai jaketnya itu lantas menengok ke arah Felix, "Boleh, ayo gue anter."

Setelah memastikan semua barang nya masuk kedalam tas, Jisung membantu Felix berjalan hingga kedepan gerbang. Dari situ terlihat Hyunjin yang sedang bersandar sambil sesekali membalas sapaan para siswa yang lalu lalang.

"Genit banget sih." ucap Jisung.

"Biasa, cabe. Tapi kok ya bisa demen sama om-om." Felix menimpali ucapan Jisung.

"Hell, lo juga kenapa mau sama om-om?"

Felix memutar bola matanya malas, memilih untuk tidak menanggapi ucapan Jisung.

"Eh, Jisung terima kasih sudah bantu Felix jalan sampai kesini."

"Gak papa kok, Om. Santai aja sama saya."

Hyunjin tersenyum, "Saya ada oleh-oleh buat kamu."

Hyunjin memberikan sebuah kantong plastik berisi makanan kepada Jisung yang diterima dengan senang hati oleh Jisung.

"Makasih ya, Om. Lain kali gini lagi gapapa kok, Om."

"Yeuu, enak di lo nya." Felix yang dari tadi bungkam akhirnya menimpali ucapan Jisung.

"Yasudah, saya duluan."

Felix dan Hyunjin segera masuk kedalam mobil dan langsung tancap gas.

"Kita periksan dulu ya?" ucap Hyunjin tiba-tiba.

"Eh, gak usah. Ini sudah enakan kok."

"Sudah, jangan membantah. Mas takut jika nanti luka nya menjadi lebih parah."

Pada akhirnya Felix hanya bisa pasrah dengan keputusan Hyunjin.










Pada akhirnya Felix hanya bisa pasrah dengan keputusan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
om hyunjin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang