17

6.1K 763 48
                                    

Hari ini Felix memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya sendirian. Ia sudah memberi tahu Hyunjin, namun melarang yang lebih tua untuk ikut. Katanya sih ingin 'me time'.

Tangan nya membuka pintu kamar lamanya, ah sudah berapa lama ia meninggalkan rumah ini? mungkin sekitar lima bulan.

Kamarnya masih sama, hanya lebih rapi saja. Karena tidak ada yang menempati, kamar nya menjadi sering dibersihkan oleh maid.

Omong-omong nanti siang ia akan pergi berbelanja, sendirian lagi. Ia diminta sang bunda untuk membeli bahan membuat kue.

"Masih dua jam lagi, tidur bentar ah."

Felix merebahkan dirinya di kasur asal, kaki pendeknya menggantung di pinggir ranjang masih memakai kaus kaki.

Satu jam kemudian ia terbangun. Hidung nya sedikit memerah, ac dikamarnya terlalu dingin.

Lalu pintu kamarnya terbuka, disana berdiri sang bunda yang tengah membawa secarik kertas.

"Bocah, ayo bangun dan belikan belanjaan bunda."

Felix hanya mendengus malas, badan nya lelah ingin memejamkan matanya lagi namun sesuatu dalam dirinya menolak. Pada akhirnya ia akan pergi ke supermarket untuk berbelanja.

Disisi lain, Hyunjin hampir mati kebosanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disisi lain, Hyunjin hampir mati kebosanan. Ia terlalu bingung harus melakukan apa, biasanya jika ada Felixnya ia bisa mengajak si manis cuddle.

Ingin menyusul namun Felix sudah melarang nya dengan alasan me time. Padahal me time versi Felix adalah tidur sepuasnya atau hanya sekedar bermain game.

Hyunjin mengusap wajahnya lesu, poni yang mulai panjang itu dia ikat agar tidak menghalangi penglihatan nya.

Kaki panjangnya berjalan gontai ke dapur, mengambil beberapa roti tawar dan mengoleskan selai untuk ia santap dan membuat secangkir kopi hitam.

Saat ini Hyunjin terlalu malas untuk memasak, toh yang memakan hanya dirinya, jadi lebih baik makan roti dahulu lalu nanti ia akan makan sing diluar.

ddrrttt... drrrttt...

"Halo?"

"Hyunjin?"

Alisnya terangkat, lalu melihat ponselnya. Nomor tidak dikenal, ia menatap ponselnya heran.

"Maaf, siapa?"

"Ini Hyunjin kan?"

Suara perempuan. Ia seperti mengenalnya, namun lupa-lupa ingat.

"Ya,"

"Astaga! gue Ryujin, lo lupa?!"

"Ohh," ucapnya singkat, ah percakapan ini sudah tidak menarik baginya.

"Let's meet, Hwang?"

"Sorry, gue sibuk."

pip!

Lalu sambungan dimatikan sepihak oleh Hyunjin, "Astaga, cewe itu."

────────────────────────────

unknown

|hei, Hwang.
|let's meet.
|ga usah bohong lo lagi sibuk
  ini weekend.
|oh iya, gue Ryujin.
read 12.34

sorry, gue sibuk.|
read 12.35

|bohong tuh!
read 12.37

|hey, Hwang!
read 12.38

|plis deh jangan cuma di read
  doang.
|gue cuma seminggu doang disini
|gue numpang rumah lo boleh?
read 12.44

gak.|
read 12.44

|ayolah
|cuma beberapa hari
|abis itu gue balik ke canada
|ga kangen lo sama gue hah?
read 12.46

────────────────────────────


Pusing,

itu yang Hyunjin rasakan, kepalanya seakan berputar seperti komedi putar.

Ryujin adalah sahabat lama Hyunjin. Wanita cantik, tinggi, manis, dan ramah kepada siapa pun.

Ia pergi ke Canada ketika mereka lulus sekolah menengah atas, tanpa memberitahu Hyunjin dan juga ia adalah─

ting tong!

Hyunjin dengan malas membuka pintu, tiba-tiba perasaan nya menjadi tidak enak. Seperti akan terjadi sesuatu yang 'boom!'.

cklek.

"Hey, miss me?"

"Fuck!"


ーfirst love seorang Hwang Hyunjin.







ーfirst love seorang Hwang Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


om hyunjin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang