(2) bonchap : surprise

3.1K 275 8
                                    

Pagi-pagi sekali sekitar pukul 6, Sean menelpon Ebisu guna memastikan jika hari ini ia bisa datang ke rumah laki-laki dengan marga Sato itu untuk memasak.

"Halo, bisa kan?" Tanya Sean sambil terus mengawasi pintu kamarnya.

"Bisa, bahan udah siap semua kok. Tinggal kamu nya aja bawa badan." Jawab Ebisu dari seberang sana.

Sean mengangguk, kemudian memutuskan telepon dan beranjak dari kasur sembari membawa sling bag miliknya. Di ujung anak tangga, matanya menangkap siluet sang bunda yang sedang berkutat dengan alat masak di dapur.

"Bun, Sean mau ke rumah Ebisu." Ucapnya, lalu mencomot sepotong roti tawar.

"Mau ngapain kamu? Ngapel?" Tanya Felix dengan nada bergurau.

"Bunda! Enggak ya. Aku mau ngerjain pr musim panas sama Ebisu." Jawab Sean sambil memalingkan pandangannya.

"PR musim panas?"

"Iya bunn."

"Beneran?" Tanya Felix memastikan. Sean menatap bingung sang bunda, lalu mengangguk meng-iyakan.

"Tapi ini akhir Oktober, musim panas udah lewat."

'Nah loh mampus aku. Dasar mulut biadab, jelek banget boong nya.' Ucap Sean dalam hati.

"Ah ya gitu deh, bun! Udah ya, aku berangkat dulu, bye bye."

Sean langsung berlari keluar sembari membawa jaket nya. Sedangkan Felix hanya menatap anak laki-laki nya itu dengan bingung.

"Ya Tuhan, kenapa aku tadi ngomong tanpa mikir dulu ya."

***

Sesampainya Sean di rumah Ebisu, ia langsung masuk kedalam rumah dan disambut oleh kepala keluarga Sato, ayah dari Ebisu.

"Halo, om!" Sapa Sean sembari sedikit membungkukan tubuhnya.

"Oh Sean, mau main sama Ebisu ya? Langsung naik aja, kamar nya di lantai 2. Ada papan nama nya kok, pasti langsung ketemu." Ujar lelaki tua yang sudah berkepala lima tersebut dengan lembut.

"Iya, om. Sean permisi dulu ya, sekalian nanti Sean mau pinjam dapurnya." Jawab Sean dan langsung melangkahkan kakinya menuju kamar Ebisu.

Mata nya melirik kesana kemari mencari pintu dengan papan nama 'Ebisu'. Sean mengatur sejenak nafasnya sebelum mengetuk pintu bercat coklat tersebut.

"Ebisu!" Panggil nya sembari mengetuk pintu.

Tak lama kemudian pintu dibuka sedikit, "Sini cepetan!" Ebisu menarik tangan Sean dan membawa laki-laki berambut hitam itu masuk.

"Kamu ngapain sih?" Tanya Sean.

"Aku belum pake celana." Ujar Ebisu sembari membenarkan handuk yang melilit di pinggul nya. "Bentar, kamu duduk dulu." Lanjut nya.

Ebisu pergi menuju kamar mandi meninggalkan Sean yang masih mencoba mencerna ucapan Ebisu. "Belum??? Pake??? Celana???" Monolog Sean.

"Ya Tuhan, pikiran ku kotor. Habis ini kayaknya aku perlu di ruqyah."

Ketika Sean sibut bergelut dengan pikiran nya sendiri, Ebisu keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaiannya.

om hyunjin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang