15

6.6K 792 32
                                    

Ujian hari terakhir Felix berjalan lancar, ia bisa berleha-leha dirumah tanpa memikirkan pelajaran lagi. Hari ini Hyunjin izin pulang terlambat, ada pesta dengan salah satu rekan kerjanya.

Makan, tidur, menonton televisi. Hal yang dilakukan Felix berulang-ulang sambil menunggu Hyunjin pulang.

Bahkan ketika jam sudah menunjukan pukul 11 malam, pria yang lebih tua darinya itu masih belum menampakan batang hidung nya.

Hal itu membuat Felix merasa sedikit cemas. Iya, Hyunjin memang ijin pulang terlambat tapi tidak hingga selarut ini.

Ah, bukan kah itu pesta?

Bagaimana jika Hyunjin mabuk? lalu ia menyetubuhi rekan kerjanya dan,

tuk!

"Astaga, mikir apa sih gue."

Felix memukul kepalanya sendiri dengan remote televisi hingga dahi nya itu terlihat sedikit memerah.

Kaki pendeknya berjalan menuju ruang tengah.

Dengan balutan sweater oversize berwarna biru langit selutut dan kaus kaki pendek yang membalut kakinya, membuat Felix terlihat berkali lipat lebih menggemaskan.

Kaki nya disilangkan diatas karpet bulu, memangku snack yang sudah ia masukan kedalam toples dan menyandarkan punggung pada sofa.

Acara televisi malam sesungguhnya tidak terlalu menarik bagi Felix, namun entah dorongan darimana ia memutuskan menonton film horror.

Wajahnya terlihat tenang, sedikit takut, lalu ketika hantu itu muncul ia menjerit sambil menutupi wajahnya dengan bantal.

Ia bahkan tidak sadar jika diluar sudah berjatuhan titik-titik air. Hujan yang tidak terlalu lebat dan bersamaan dengan suara petir.

Nyalinya menciut, dimatikan televisi didepan nya lalu pergi berlari menuju kamarnya dilantai dua.

Melompat ke kasur dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Baru beberapa menit, kemudian terdengar suara pintu kamar dibuka. Ia tidak berani melihat bahkan sekedar mengintip dari balik selimut.

Masih terdiam, hingga sesuatu menyentuh kaki nya. Tubuhnya menengang, itu sebuah tangan, dingin dan sedikit basah.

Tangan itu menarik tubuh Felix hingga sedikit merosot. Felix panik, kaki nya ia tarik masuk kedalam selimut lalu menangis.

"Kak Hyunjin, hiks.."

"Aduh dek, demam kamu masih belum turun juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh dek, demam kamu masih belum turun juga. Periksa ya?"

Felix menggeleng lemah. Setelah kejadian semalam, ia menjadi demam.

Tadi malam bukanlah hantu atau semacam nya. Itu adalah Hyunjin yang gemas karena si manis menghiraukan panggilan nya.

Bukan menghiraukan, Felix saja yang terlalu takut hingga menutupi kepalanya dengan bantal.

"Maafkan mas ya? adek jadi demam gini,"

Hyunjin sudah meminta maaf berkali-kali pada Felix. Hingga membuat yang lebih muda sedikit kesal, namun pada akhirnya ia hanya bisa mengangguk.

"Tadi malam pulang jam berapa sih?" tanya Felix.

"Setengah dua belas,"

"Mas mabuk ga?"

Hyunjin mengangkat kedua alisnya, "Tidak, kenapa?"

"Bukan nya kalo pesta gitu biasanya ada alkohol ya?"

"Memang ada, tapi mas kan masih harus menyetir pulang dan juga kalau mas mabuk, malah semakin malam pulang nya. Kasian adek dirumah sendirian."

Setelah itu, Hyunjin ikut berbaring di sebelah Felix. Memeluk yang lebih muda dengan erat.

"Katanya kalau lagi demam dipeluk gini, demam nya bisa pindah ke orang yang meluk tau mas."

"Ya tidak apa-apa, yang penting adek tidak demam lagi. Sudah, tidur saja."

Yang sudah bucin akut ya begitu, kita remahan rengginang minggir aja.











Yang sudah bucin akut ya begitu, kita remahan rengginang minggir aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
om hyunjin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang