12

7.6K 900 30
                                    

"Ayo cepetan, Mas!"

"Iya sabar, tinggal ikat tali sepatu. Lagi pula ini juga masih pukul tujuh, kenapa buru-buru?"

Hari ini Felix diajak semacam party oleh Jisung. Katanya merayakan karena ia sudah jadian dengan Minho. Mereka memutuskan untuk pesta daging dan membakar sosis.

"Ayo berangkat,"

Mereka segera masuk kedalam mobil dan tancap gas menuju rumah Jisung.

Sesampainya disana, sudah terdapat Chan, Seungmin, Changbin, Jeongin, dan juga pasangan baru kita MinSung.

"Sorry, i'm late."

"Santai aja, lagian kita juga baru nyiapin alat-alatnya kok."

Felix pergi mengobrol bersama Jisung dan Minho, melontarkan pertanyaam bertubi-tubi. Sedangkan Hyunjin pergi membantu Chan menyiapkan panggangan. Dan yang lainnya pergi menyiapkan daging dan sosis.

"Gimana hubungan lo sama Felix?" tanya Chan.

"Baik,"

Bahkan ketika mereka sudah kenal satu sama lain, Hyunjin yang dingin dan kaku memang selalu begitu. Minus Felix tentunya, yakali cuekin istri sendiri.

"Lo sendiri sama Seungmin, gimana?"

Tanya Hyunjin, hal itu sontak membuat Chan sedikit terkejut. Kemana perginya Hwang Hyunjin yang dingin dan kaku?

Chan tersenyum, "Baik, cuma ya gue kadang terlalu sibuk di studio."

"Sering-sering pulang lo,"

Chan bernggumam mengiyakan. Chan dan Hyunjin memang sudah berteman sejak lama, namun jarang bertemu atau sekedar bertukar pesan.

"Panggangan nya sudah siap,"

Hyunjin berucap kepada tim yang bertugas menyiapkan daging dan sosis. Nantinya mereka juga yang bertugas untuk membakar.

Chan, Changbin, dan Minho bertugas untuk menyiapkan hidangan, sedangkan sisanya hanya duduk santai sambil berbincang.

Hyunjin yang memang dasarnya mageran, jadi ia hanya duduk sambil memainkan ponselnya. Membalas pesan skretaris nya yang memberitahu bahwa besok ia memiliki rapat pukul 7 pagi.

Lelah, iya. Tapi mau bagaimana pun itu kewajiban nya bukan? mau diberi makan apa Felix bila ia tidak bekerja? modal cinta saja tidak akan membuat nya kenyang.

"Mas? kok wajahnya gitu?" tanya Felix.

Hyunjin tersenyum lembut, "Engga apa-apa,"

"Ya udah deh, mau makan gak?"

"Adek duluan saja,"

Felix mengangguk lalu melanjutkan acara makan nya sambil sesekali menawari Hyunjin namun dibalas gelengan oleh yang lebih tua.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam, Hyunjin dan Felix memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

Diperjalanan, Felix banyak berceloteh menceritakan ini itu meski sudah selarut ini. Hingga akhirnya ia tertidur.

Sampai di halaman rumah, Hyunjin tidak membangunkan Felix. Ia justru menggendong si manis dengan hati-hati agar tidak terbangun.

Membaringkan tubuh yang lebih kecil darinya itu dengan perlahan. Melepas sepatu dan mengganti baju yang dikenakan Felix dengan kaos tipis dan celana pendek lalu menaikan selimut sampai sebatas dada.

Hyunjin pergi keluar kamar mengembalikan sepatu ke rak di lantai bawah, sekaligus pergi ke ruang kerja nya untuk mempersiapkan beberapa dokumen yang akan ia bawa besok, lalu kembali ke kamarnya menyusul Felix dan tidur.

Hyunjin pergi keluar kamar mengembalikan sepatu ke rak di lantai bawah, sekaligus pergi ke ruang kerja nya untuk mempersiapkan beberapa dokumen yang akan ia bawa besok, lalu kembali ke kamarnya menyusul Felix dan tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix terbangun dari tidurnya pukul enam pagi, hari ini weekend jadi ia tidak perlu terburu-buru untuk mandi.

Melirik tempat tidur sebelahnya yang sudah kosong, lalu melirik baju nya yang sudah diganti kaus tipis oversize milik Hyunjin.

Ia bergegas turun ke dapur guna mencari Hyunjin. Biasanya pukul 6 seperti ini Hyunjin sudah berkutat dengan alat masak.

Dan benar saja, dengan balutan kemeja putih yang digulung sebatas siku masih menggunakan celemek sedang menggoreng telur. Felix mendudukan diri di kursi.

"Eh, sudah bangun ternyata."

Meletakan telur gorengan nya ke piring yang sudah berisi nasi goreng, lalu mendekati Felix yang sedang duduk di meja makan dengan wajah bantalnya.

cup

"Pagi, maaf aku cuma sempat bikin ini."

Felix mendongak kan kepalanya, menatap Hyunjin yang sedang melepas celemek lalu memakai jas kantor nya.

"Pagi, loh kerja?"

"Iya, pagi ini ada rapat. Nanti pulang cepet kok."

"Kok gak bilang? tau gitu tadi malem jangan pulang larut, terus mas juga yang gendong aku dari mobil kan? gantiin baju aku juga? terus bikin sarapan, emang ga-

cup!

cup!

"Sudah cerewet, habiskan sarapan nya."









"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
om hyunjin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang