Hyunjin mengangkat kedua tanganya menyerah. Kaki panjang nya berjalan keluar kamar lalu pergi menghampiri Ryujin di ruang tengah.
"Well, lo udah terlalu lama disini, silahkan angkat kaki."
Hubungan mereka berduaーHyunjin dan Ryujinーsebenarnya tidak pernah baik setelah Ryujin pindah ke Canada.
Hyunjin yang sudah melupakan masalah itu kini merubah total sikapnya, menjadi lebih kasar dan keras kepala.
"Lo ngusir gue?"
"Iya,segera angkat kaki dari rumah gue."
Mimik wajahnya tak terbaca, ia menatap Hyunjin tanpa ekspresi.
"Jin, apa kita ga bisa kayak dulu lagi?" ucapnya tiba-tiba.
"Nope, lebih baik lo buruan pergi dari rumah gue seperti yang lo katakan kemarin."
"I don't, give me one more change. Please."
Tatapan nya berubah menjadi sayu, sedangkan Hyunjin masih dengan wajah datar nya.
Ryujin anak yang baik, seharusnya ia bisa mendapatkan yang lebih baik daripada dirinya.
Dan Hyunjin sudah menikah bukan?
"Gue gak bisa, setelah apa yang lo lakukan dan gue masih kesempatan? terlambat, pikir."
Ucapan nya terkesan sarkas, jari telunjuknya menunjuk kepalanya sendiri tepat dimana letak otak.
"Tapi gue maー
"Gue udah menikah."
Ucapan Hyunjin bagai pisau tajam yang menusuk tepat di dadanya. Rasanya sesak, sakit, disaat bersamaan.
Hyunjin tidaklah salah, ia benar. Ryujin sendiri yang memutuskan hubungan mereka lalu pergi melanjutkan studi ke Canada dan juga sempat memiliki hubungan dengan orang lain.
Hyunjin melangkahkan kakinya menuju kamar tamu yang dihuni Ryujin. Mengambil koper dan beberapa barang milik perempuan itu.
"Ini udah berakhir, kita gak ada apa-apa. And, good bye."
Koper itu ia berikan kepada Ryujin. Perempuan itu mau tidak mau harus menerima koper itu dan segera pergi dari sana.
"See? dia emang suka sama kakak."
Hyunjin menengok, disana sudah ada Felix yang bersandar pada dinding dekat tangga.
"Dan aku cuma cinta sama kamu," balas Hyunjin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.