19

6.6K 806 49
                                    

"Eh, selamat pagi!"

"Good morning too,"

Ryujin datang menghampiri Felix yang sedang membuat sarapan. Menu yang sederhana, hanya chicken katsu dan susu hangat.

"Kamu pinter masak ya ternyata,"

Felix tersenyum canggung, "Aku kalau makanan western lumayan bisa, kalau makanan lokal gitu biasanya Kak Hyunjin yang masak."

"Oh iya? pernah tinggal di luar dong?"

"Pernah, di aussie."

Ryujin mengangguk saja, masih sibuk melihat Felix yang sedang memasak. Pemuda manis didepan nya ini sungguh menggemaskan ketika memasak, astaga.

Lalu tak lama, Hyunjin turun. Mendudukan pantat nya di meja makan sambil melirik Felix yang sedang memasak.

Astaga, tiba-tiba kantuk nya datang. Hyunjin menelungkupkan kepalanya diatas meja.

"Kak, bangun."

Suara Felix menarik kembali kesadaran Hyunjin. Yang lebih tua mengusap wajahnya lalu memandang Felix bingung.

apa-apaan dengan panggilan 'kak', batin Hyunjin.

Dirasa Hyunjin terlalu lama memandangi nya, Felix mengedipkan matanya. Kode.

aishh, bocah itu. Batin Hyunjin lagi.

"Ayo dimakan,"

Dan sarapan pagi itu dipenuhi ocehan Ryujin. Membicarakan hal kecil hingga tentang hubungan nya dengan Hyunjin.

 Membicarakan hal kecil hingga tentang hubungan nya dengan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepat suruh dia pergi."

Wajahnya datar, matanya memicing menatap Hyunjin tajam.

"Oke, you win baby."

Hyunjin mengangkat kedua tanganya menyerah. Kaki panjang nya berjalan keluar kamar lalu pergi menghampiri Ryujin di ruang tengah.

"Well, lo udah terlalu lama disini, silahkan angkat kaki."

Hubungan mereka berduaーHyunjin dan Ryujinーsebenarnya tidak pernah baik setelah Ryujin pindah ke Canada.

Hyunjin yang sudah melupakan masalah itu kini merubah total sikapnya, menjadi lebih kasar dan keras kepala.

"Lo ngusir gue?"

"Iya, segera angkat kaki dari rumah gue."

Mimik wajahnya tak terbaca, ia menatap Hyunjin tanpa ekspresi.

"Jin, apa kita ga bisa kayak dulu lagi?" ucapnya tiba-tiba.

"Nope, lebih baik lo buruan pergi dari rumah gue seperti yang lo katakan kemarin."

"I don't, give me one more change. Please."

Tatapan nya berubah menjadi sayu, sedangkan Hyunjin masih dengan wajah datar nya.

Ryujin anak yang baik, seharusnya ia bisa mendapatkan yang lebih baik daripada dirinya.

Dan Hyunjin sudah menikah bukan?

"Gue gak bisa, setelah apa yang lo lakukan dan gue masih kesempatan? terlambat, pikir."

Ucapan nya terkesan sarkas, jari telunjuknya menunjuk kepalanya sendiri tepat dimana letak otak.

"Tapi gue maー

"Gue udah menikah."

Ucapan Hyunjin bagai pisau tajam yang menusuk tepat di dadanya. Rasanya sesak, sakit, disaat bersamaan.

Hyunjin tidaklah salah, ia benar. Ryujin sendiri yang memutuskan hubungan mereka lalu pergi melanjutkan studi ke Canada dan juga sempat memiliki hubungan dengan orang lain.

Hyunjin melangkahkan kakinya menuju kamar tamu yang dihuni Ryujin. Mengambil koper dan beberapa barang milik perempuan itu.

"Ini udah berakhir, kita gak ada apa-apa. And, good bye."

Koper itu ia berikan kepada Ryujin. Perempuan itu mau tidak mau harus menerima koper itu dan segera pergi dari sana.

"See? dia emang suka sama kakak."

Hyunjin menengok, disana sudah ada Felix yang bersandar pada dinding dekat tangga.

"Dan aku cuma cinta sama kamu," balas Hyunjin.





"Dan aku cuma cinta sama kamu," balas Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
om hyunjin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang