||CHAPTER 6 SEBUAH PUJIAN||

134 27 3
                                    

Kita bertemu itu bukan
Sengaja memang kebetulan
Apalagi di sengaja

Putar sekarang|Kenangan Manis-Pamungkas


Bukanya tidak menerima mungkin saja belum menerima keadaan hati yang tengah memburuk layaknya tak berpenghuni tapi memang begitu fakatanya. Apalagi kisah klasik yang tiba tiba datang tanpa alasan yang masuk akal mungkin hatinya terlalu terbiasa menerima keadaan yang tengah memburuk.
Pandu hanya menatap kedua temanya-Ragil  yang sedang bercanda gurau di tambah kerusuhan yang dibuat oleh teman satu kelasnya Pandu pun tidak habis pikir dengan kelasnya padahal kelas sebelah ada guru yang
Sedang mengajar tapi mereka semua tidak takut

Ragil cowok itu sering bertingkah seperti orang
Gila oh ralat! Sebelumnya cowok itu seperti orang yang sering terbebani masalah ya..kalian tahu masalah yang menimpa Ragil hingga cowok itu bertingkah seperti tidak terjadi apa apa sampai sampai bertingkah seperti orang gila. Berkali kali teman dan sahabat nya  memperingatkan hingga kenyataan menampar membuat cowok itu hancur sehancur hancurnya. Oke next tentang Ragil

[Nanti ada cerita tentang Ragil. Jan lupa baca! ceritanya sih..ya..ya kalo kepo tinggal buka akun aku terus follow heheh..tambahkan ke perpustakaan terus baca deh]

Keadaan seperti inilah yang sama sekali tidak membuat keadaan hati Pandu membaik malah Pandu merasa semangkin memburuk. Dengan langkah santai Pandu menuju meja Iqbaal-cowok itu sedang berdua dengan Disa ya seperti yang korang semua tahu Iqbaal sudah terkena virus bucin bukan virus corona
Pandu menghela nafasnya lelah. Pandu mengandarkan pandangan nya di sekitar kelas mau tak mau Pandu menuju meja belakang yang menjadi tongkrongan anak anak kelasnya. Disana Ragil tertawa jelas tawanya ia paksakan Pandu pun tahu tentang itu semua. Pandu menghampirinya melihat Ragil yang sedang bercanda gurau bersama Ryan

"Woi bos nape dah perasaan murung mulu lo"Ragil tertawa melihat ekspresi Pandu yang menatapnya tanpa minat

"Bacot lo Gil"jawab Pandu malas

Pandu duduk disebelah Ragil yang tertawa puas dengan Ryan di sebelahnya juga ikutan tertawa. Ranny cewek itu sangat jengkel dengan tingkah Ragil yang sering meminum minuman miliknya sampai habis. Pandu dapat melihat Ranny sedang memandang Ragil geram sangat geram dengan langkah kesal Ranny menghampiri Ragil dan memukul lengan cowok itu keras dengan wadah minuman nya.
Melihat itu Pandu tertawa wajah Ragil terlihat menahan sakit sambil mengaduh memegang legan Ranny berusaha menghentikan amukan gadis itu.

"Heh lo nggak punya duit apa?!"tanya Ranny marah

"Ya maap Lan, gue haus"ujar Ragil beralasan

"Nama gue Ranny bukan Lanny!"Ranny melotot tajam

"Gue kan ikut ikutan si Yuda"jawab Ragil tak mau kalah

"Ngapain lo ngikutin si Yuda!"

"Yuda kan temen gue!"

"Emang ya Gil. Lo tuh bikin naik darah!"

"Hah. Darah lo naik berapa senti?"

"Udah lah emang gila"putus Ranny beranjak pergi dengan raut wajah kesal

Pandu tertawa berbahak bahak Ragil selalu saja membuat bersama Ryan dan Pandu Ragil tertawa berbahak bahak hingga cowok itu guling guling di lantai sankin lucunya tapi menurut Ranny lawakan garing yang sengaja di buat oleh Ragil itu sama sekali tidak ada lucu lucu nya untung saja tidak ada Yuda jika ada cowok itu paling menyebalkan padahal bukan kelas XII tetapi Yuda sering bahkan selalu ke kelas XII IPS 3 untuk menemui Iqbaal  and the genk. Yuda juga sering msngggoda Ranny dengan gombalan basinya

TENTANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang