||CHAPTER 7 KESERIUSAN BIMA||

107 27 7
                                    


Ririn merasakan nafas cowok itu menerpa  wajahnya rasanya seperti di bawa terbang jauh di atas langit ke tujuh saat cowok itu memiringkan wajahnya dan menatap bibir merona Ririn. Dan yang di lakukan Pandu adalah tertawa berbahak bahak sembari menjauhkan wajahnya sampai sampai bahu pemuda itu naik turun dengan nafas tersenggal senggal juga kedua matanya yang indah menyipit. Menyebalkan sekali! Saat Ririn sudah memejamkan matanya berusaha menyambut pemuda itu dan menyembunyikan kegugupanya dengan santai Pandu tertawa berbahak bahak.

Ririn dengan perasaan kesal memalingkan wajahnya menatap kaca mobil di sampingnya. Pandu tak habis pikir dengan gadis itu dia memang gadis yang sering terkena tipu dan nurut saja buktinya tadi malah meremin mata kan Pandu heran! Pandu, cowok itu masih saja tertawa tawa yang sangat menyebalkan di dengar oleh Ririn

"Lo astaga hahahahaha gue hahahaha"Pandu tak kuasa menahan air mata kedua matanya berair cowok itu terlalu bersemangat untuk tertawa

"Kak Pandu tuh ya!"geram Ririn tanganya terkepal. Bersiap menonjokan ke muka songong itu

"Kenapa?"tanya Pandu santai

"Tau ah!"dengus Ririn

"Mau gue cium?"goda Pandu menyeringai kecil

"Apaan si"elak Ririn mendengus kesal

"Mau kan?"goda Pandu tersenyum jahil

"Nggak!"

"Kenapa?"tanya Pandu

"Diem deh lo!"sahut Ririn galak

"Padahal tadi kan lo udah merem tinggal gue majuin dikit lagi terus deh-"

"Mesum tau nggak?!"ujar Ririn sewot memotong  ucapan Pandu yang belum selesai

Melihat itu Pandu tertawa. Satu hal yang Ririn tahu Pandu, cowok ini tidak begitu terbuka bahkan Ririn tidak pernah melihatnya terrawa selain bersama Arif dan lainya. Cowok ini seakan akan menunjukan terang terangan latar belakang dari sifat acuh nya terhadap Ririn. Mengetahui tentang itu Ririn tak ambil pusing dia juga sering menegaskan agar tidak besar kepala dan mengira yang tidak tidak. Satu hal yang membuat Ririn penasaran mengapa Pandu menjadi receh sekali seperti saat ini tertawa bahkan kejadian tadi bukanlah perihal yang mudah untuk di lupakan begitu saja. Benar kata Arif, dia adalah cowok yang hidupnya kesepian penuh dengan drama dan tak ambil pusing atas tindakan yang sudah ia lakukan. Dia bukanlah pemuda yang berhati dingin hanya saja Pandu tak dapat memposisikan dirinya terhadap orang lain. Ririn pun tak ingin mengorek kehidupan cowok itu seperti yang kalian tahu bahwa Sela tergila gila dengan Pandu jika di pikir secara logis memang wajar bagi seorang Sela ingin sekali mendapatkan Pandu secara kan Sela adalah murid yang terkenal hits mempunyai kekasih seperti Pandu yang juga di kenal banyak siswa maka namanya menjadi lebih tenar.

Bagi Ririn Pandu pemuda yang satu itu banyak gaya tak mau terlihat lemah padahal dalam nya sudah ambruk sejak dulu, seperti hal nya Iqbaal cowok yang satu ini, mementingkan ego dan harga diri supaya terlihat wah di hadapan Disa pada akhirnya Disa lah yang membuat ego nya meradang seketika. Sudah cukup ekspetasi tentang sifat cowok itu. Ririn berdehem kaku dan menegakan tubuh sesekali ia melirik Pandu yang sedang fokus menyetir memang wajahnya terlihat sangat angkuh dan sedikit songong kalau boleh jujur saja. Pemuda itu memiliki garis wajah yang membuat siapa saja menatapnya pasti akan mengaguminya bagimana tidak wajah songong itu lebih mendominasi topeng bukan wajah aslinya

Ririn mencebikan bibir menggerak gerakan kakinya dengan kesal. Pandu dapat mendengar Ririn sedang menghentakan kakinya kesal. Dia memberanikan diri melirik cewek yang duduk di sebelahnya. Ririn menatapnya datar Pandu pun sama

"Mau langsung pulang?"tanya Pandu

"Iya lah, emang lo mau traktir gue makan nggak kan?"cibir Ririn pelan

TENTANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang