Hari ini sarapanku tidak sendiri, sama seperti kemarin, ditemani kakakku Jimin. Namun kali ini ditambah Taehyung—yang katanya ingin sarapan bersama Jimin—membuat suasana di meja makan cukup ricuh hanya karena lelucon Taehyung yang kelewat biasa, bahkan tidak begitu lucu bagiku. Namun karena Kakakku yang kelewat receh ia akhirnya tertawa sampai-sampai aku dapat melihat air mata disudut matanya.
Membicarakan beberapa hal-hal yang random. Entah itu Taehyung yang menceritakan tentang ia yang kalah karena pertandingan futsal antar kelas atau ia yang terpeleset air pel karena matanya yang tak dapat melihat dengan jelas akibat terciprat kuah pedas. Atau Kakakku Jimin yang menceritakan tentang pekerjaannya dan beberapa karyawan perempuannya yang mengatakan secara gamblang bahwa mereka ingin berkencan dengan Jimin—wanita tidak laku, memang.
Sedangkan aku, masih sibuk mengunyah gyeran mari yang dibuat Kakakku.
"Kemana kau semalam, Tae? Kau bilang akan bertemu dengan ku sekalian mengantar Jihye pulang, tapi nyatanya Jihye pulang sendiri kemarin." Pertanyaan Jimin tiba-tiba membuat suasana hening. Akupun mulai tertarik dengan topik pembicaraan ini. Aku yang duduk bersebelahan di sisi kanan kakakku menatap Taehyung yang menunjukkan raut wajah bisa pun tenang seolah tak merasa sesuatu terhadapku.
Sedetik kemudian ia kembali tersenyum dengan jawaban yang membuatku heran dan merasa ada sesuatu yang aneh dari—senyumannya?
"Aku mengerjakan tugas tambahan di gedung sekolah, bahkan aku pulang hampir jam delapan malam, Kak. Terkadang seorang guru itu jika memberikan tugas tidak kira-kira." Ujarnya yang diakhir dengan wajah jenakanya.
Aku bahkan melihat dia di jalan pada pukul enam malam, tapi mengapa ia berbohong?
Dia kenapa, sih?
-o★o-
Suasana kelas selalu ramai jika tidak ada guru didalam kelas. Guru Kang keluar kelas lebih awal karena urusan mendadak dan sekitar sepuluh menit lagi bel istirahat berbunyi.
Bosan. Jika bosan sepertinya ini, yang kulakukan hanya satu, yaitu tidur. Menenggelamkan kepala diantara lipatan kedua tanganku yang tertumpuk diatas meja seraya memejamkan mata. Namun sekelebat kejadian mengenai Taehyung dan keanehannya membuat kembali berpikir. Walaupun Taehyung itu memang aneh pada dasarnya, namun gelagat yang ia berikan tadi pagi itu membuatku sedikit—aneh? Aneh dalam artian lain.
Aku menarik impresi bahwa Taehyung berbohong mengingat aku yang cukup peka terhadap lingkungan kendati aku selalu berusaha abai seolah tak peduli. Namun aku tak dapat menyimpulkan bahwa opiniku ini benar karena aku yang tidak tahu cerita sesungguhnya tentang apa, mengapa dan kenapa untuk impresiku.
"Jihye!"
Aku mengangkat kepalaku menoleh menatap kearahnya yang berjalan santai kearahku. Kedua telapak tangannya disembunyikan di saku celana sekolahnya. Berjalan layaknya model walaupun sebenarnya ia berjalan biasa tanpa dibuat-buat.
"Jihye, ingin menemaniku ke toko buku nanti? Aku butuh beberapa buku referensi untuk tugas Bahasa Ingris ku." Ia menatapku dengan raut wajah yang penuh harap padaku. Ia seperti seseorang yang sedikit gelisah?
"Please." Bujuknya padaku dengan melontarkan tatapan puppy eyes miliknya.
Hingga pada akhirnya aku menghela napas dan kemudian tersenyum menjawab,
"Iya."
-o★o-
"Jika ada buku yang ingin kau beli, ambil saja, aku yang bayar."
Aku mengangguk dan kami mulai sibuk dengan aktivitas masing-masing. Dia yang sibuk mencari buku referensinya dan aku yang hanya sekedar melihat-lihat. Tau-tau Taehyung sudah lepas dari pandanganku ketika aku menoleh ke kanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/222858355-288-k394361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDLESS REGRET
General Fiction[COMPLETED] Tentang dia dengan perasaannya dan juga tentang aku dan segala keputusanku. Tak ada yang salah, semua hanya ingin menyelamatkan. Menyelamatkan hati, namun juga hubungan. [Cast: Kim Taehyung, Park Jihye.] Publish : 2020.07.12 Finish...