"Barr barr bara bara bara"
"Bacot lo dit masih pagi!"
"Apa yayang seno ku sayang?"
"Jijik gue dit jijik,amit amit jabang bayi" Seno menonyor kepala Adit, mengusap usap perutnya memperagakan gaya khas orang Jawa.
Bara menatap teman temannya jengah. Bagaiamana bisa dia memiliki teman model Adit dan Seno yang otaknya hanya separuh?
Kriinggggggg.. kringgggg
"Woi upacara woi ,turun ke lapangan cepetan."
" Lo turun aja dulu dit,sen. Gue ntaran."
"Ya okelah gue mah kaga mau disuruh olahraga pagi lagi sama OSIS tolol itu"
Sebenarnya bara merasa malas untuk mengikuti upacara kali ini, ralat. Tiap tiap upacara memang dia malas. Bara melirik arloji mahalnya, Ahh lima menit lagi. Batinnya.
"Ah maaf, aku tak sengaja. Sekali lagi maaf" Bara mengernyitkan dahi. Bisa bisanya ia limbung cuma gara gara ditabrak seorang gadis?
Dicekalnya pergelangan tangan gadis itu saat akan meninggalkannya. "Lo?"
"Aku? Kenapa?"
"Lo yang kemaren nabrak gue" nada bicara bara ketus penuh penekanan.
"Ah,kamu laki laki yang dicafe?"
"Ini kedua kalinya lo nabrak gue. Lo harus tanggung jawab."
"Maksudnya?"
"Bara ngapain kamu disitu? Cepat turun upacara!"
Siall."Iya Bu,bentar ini lagi ngecengin cewe cantik. Sayang kalo dianggurin." Bara melihat ke sumber suara. Guru BK nya itu sudah siap dengan penggaris panjang ditangan. Dari pada ia kena pukul , mending pergi saja.
"Bara! Pergi atau ibu pukul?"
"Awas Lo,urusan kita belum selese" bisik bara ke telinga gadis itu.
"Clara Mahatma?"
"Iya Bu, saya siswa baru."
"Okay, you follow me ." Bu Tia mengantar Clara ke kelasnya. 12 IPA 2.
****
"Lama banget lo bar abis ngapain?"
" Tadi gue pas turun tangga ditabrak cewe"
" Cantik ga bar? " Bara yang mendengar pertanyaan dari Adit menghembuskan nafas dengan kasar.
" cantikan mak gue"
"Anak kelas mana bar?"
"Mana gue tau,gue bukan karyawan TU."
"Cuma gara gara ditabrak cewe,Lo ga ikut upacara? Gila aja."
"Gue tadi mau ikut upacara tapi karna gue belum sarapan yaudah gue putusin ke kantin aja."
" Mantap bosskuh. Panutanku ." Adit mengacungkan dua jempolnya.
Mereka sekarang berada di kantin , bara tadi sengaja mengirimi pesan ke Seno dan Adit untuk menyusulnya di kantin. Tempat duduknya masih sama, dipojok kantin sebelah kanan. Singgasana khusus ,tak boleh ada yang menempati selain mereka.
Clara mengedarkan pandangannya, ia sangat lapar pasalnya tadi tak sempat sarapan. Matanya tertuju pada penjual bakso di depannya.
"Bakso satu ,es jeruk satu ya mang"
"Iya neng cantik ,siapp"
Dari tempat duduknya, bara memperhatikan Clara yang sedang berdiri didepan stand bakso. Entah mengapa ia ingin sekali menghampiri gadis itu.
" liatin apa si lo serius banget?" Bara tak menjawab pertanyaan dari Adit. Sebagai gantinya ia menunjuk ke arah Clara.
" Itu cewe yang lo ceritain?" Bara mengangguk.
"Samperin aja kali bar,kalo suka!"
" Ngga. Gue males."
" Halah, gue yang samperin kalo gitu." Seno berdiri dari duduknya. Ia terkekeh ,pasalnya Bara sedang menghampiri gadis itu. Tadi,Seno hanya bercanda tak benar benar ingin menghampiri gadis itu.
Sekarang Bara dan Clara menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Murid baru seperti Clara dihampiri pentolan sekolah seperti bara?
"Lo masih ada utang sama gue. Gausah pura pura bego gitu."
Clara berjalan meninggalkan bara, sungguh ini pertama kalinya ada cewe yang menghiraukan bara. Anak anak yang berada di kantin melihat seolah tak percaya. Bara di tinggal begitu saja oleh anak baru? Berita hangat.
"Lo kenapa ninggalin gue?"
"Ga liat apa gimana? Aku mau makan ,masa sambil berdiri? " Bara sungguh tak percaya. Ada yang berani melawan dia? Seno dan Adit yang sedari tadi memperhatikan terkekeh geli melihat ekspresi sahabatnya itu.
"Jangan macem macem sama gue. Lo gatau siapa gue?"
"Penting banget aku harus tau? Mending kamu pergi dari sini."
"Cih, sombong!"
"Bisa diem ngga? Atau mau aku siram lagi pake kuah bakso? Punya telinga ngga? Atau ngga ngerti bahasa manusia?" Clara menatap tajam Bara.
Bara menggebrak meja, semua mata memperhatikan. Ia sungguh tersulut emosi sekarang. Ia diusir?
Kira kira yang cocok jadi cast Bara sama Clara siapa ya? Ada yang mau request? Komen ya! Jangan lupa vote jugaa🎀
KAMU SEDANG MEMBACA
Lecturer Love : LILAC
عاطفية- COMPLETED - Kisah ini akan terlalu rumit jika dibaca dengan buru buru, Seperti perasaan yang ditafsirkan terlalu cepat maka hasilnya adalah kesakitan yang kuat "Akan ku berikan segenggam bunga Lilac ini padamu. Kelak kau akan bertemu siapa pemili...