Tiga

872 45 2
                                    


Clara POV.

Aku sama sekali tidak menyangka bertemu dengan pria itu lagi, kenapa takdir membiarkannya terjebak dalam pertemuannya itu?

"Clara , sekarang perkenalkan namamu" ujar Bu Shinta.

"Saya Clara Mahatma, Pindahan dari SMA Bintang"

Waw cantik
Hy maniez
Sapa dia
Sok cantik

"Kamu bisa duduk disebelah Bara."

"Baik Bu," sekali lagi aku mengumpat dalam hati,pria itu lagi? Sialan. Aku tak mempedulikan ocehan ocehan teman teman yang menyindirku. Biarkan saja.

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas,mencari sosok yang bernama Bara itu. Bukannya bara yang tadi dipanggil guru BK waktu ia tak sengaja menabraknya?

"Cari apa? Meja bara dipojok nomer dua sebelah kanan." Aku mengangguk, benar saja disana ada sebuah buku bersampul coklat dengan nama 'Bara Sadewa Dirgantara'

"Terimakasih, bolehkah aku berteman denganmu?"
"Boleh boleh,lo-gue aja kali santai sama gue ra, nama gue Stevi."

"Maaf,aku tidak biasa"
"Iya iya semerdeka lo aja Ra"

Kenapa lama sekali pelajaran kali ini? Lalu kenapa bara tidak masuk ke kelas? Meja didepannya juga kosong tak ada orang.

Kringgg...

Bel istirahat berbunyi, semua siswa menuju tempat favoritnya. Kantin.

"Clara lo ga kekantin? Gue mau ke perpus ,ambil buku buat pelajaran selanjutnya. Lo kekantin sendiri gapapa kan?"

"Iya gapapa stev,"

''tau kan dimana kantin?"
"Iya tau,tinggal ngikutin anak yang lain"

Kantin terlihat sangat ramai,maklum istirahat pertama. Aku melihat sekeliling, mencari bakso favorit semua siswa,begitu kata stev sebelum ia meninggalkanku.

Sialnya,saat aku sedang antre di stand bakso ,pria itu datang lagi. Aku benci menjadi pusat perhatian,aku benci menjadi tontonan. Dia itu most wanted, sedangkan aku hanya seorang siswa baru .
Aku benar benar malas,semua omongannya tak aku tanggapi. Aku tinggalkan dia berdiri sendiri, lagian aku ini ingin makan bukan ingin cari ribut apalagi cari jodoh. Amit amit berjodoh dengan manusia trouble maker kaya dia, aku memang tak tau betul tentang dia,tapi kata Steve dia manusia barbar seperti namanya. Bara.

Berkali kali dia mengajakku ngobrol ,aku jawab sekenanya dan aku marahi dia karena menurutku dia menggangguku! Suara gebrakan meja mengagetkanku,ya aku tadi menyuruhnya diam dan pergi dari sini. Sekarang aku benar benar menjadi pusat perhatian seluruh isi kantin ini.

"Bar,ngapain lo gebrak meja?" Ada dua pria menghampiri kami,aku rasa mereka komplotan dari Bara yang bar bar ini. Cihh,, aku memutar bola mata jengah. Dasar tak berguna.

"Sabar bar, gue bayar dulu. Lo sama Adit pergi aja ,ntar nyusul."

Pria yang dipanggil Adit itu merangkul Bara pergi dari kantin. Suara suara bisikan anak anak kantin terdengar sangat menjijikan. Aku sekarang menjadi bahan gosip. Mungkin berita ini sudah menyebar ke antero sekolah ' CLARA SI ANAK BARU, BERANI NGEBNTAK DAN NGUSIR BARA SI MOST WANTED'

Membayangkan diriku di labrak oleh WPB saja sudah memuakkan . WPB itu wanita wanita aka degem degemnya bara.

****

Clara sudah malas berada di kantin,ia tak nyaman dengan tatapan membunuh para penghuni kantin ini.

"Ra, Lo kenapa? Katanya ribut sama Bara?" Kan, benar saja, berita ini sudah sampai di kelasnya.

"Nggapapa, dia nyebelin ,gangguin aku pas lagi antre beli bakso,ngikutin sampe aku duduk. yaudah aku marahin, suruh pergi eh dia gebrak meja." Steve yang mendengar itu mengernyitkan dahi,bagaimana bisa Clara seberani itu dengan manusia bar bar itu? Setau Steve,bara akan menghabisi siapapun yang berani melawan dan mengganggunya, itu untuk laki laki si,gatau kalau perempuan.

"Omaigat Ra, berani bener lo . Lo gatau dia siapa?"
"Kenapa si semua orang ngomong gitu? Memangnya dia siapa?" Clara menghembuskan napasnya dengan kasar, sedari tadi dikantin,ah sedari tadi dia bertemu bara ,banyak yang mengatakan pertanyaan seperti Steve ini.

"Oke gue kasih tau,dengerin baik baik." Steve menjelaskan panjang lebar tentang bara, ia sudah seperti pegawai TU saja . Yang dikasi tahu ,Clara ,hanya mengangguk saja.

"Kok lo biasa aja si Ra?"

"Terus aku harus gimana stev? Aku gamau urusan sama dia,lagian aku ga peduli sama dia." Ujar Clara tegas.

Clara tersentak saat orang yang menarik tangannya.
"Aww"

"Apa apan Lo bar? Lepasin Clara!"

"Gausah ikut Lo stev, ini urusan gue."

"Urusan gue juga,Clara temen gue! Lepas atau gue laporin ke guru hah!"

Ciihh. Bara mendengus. Ia tak peduli, yang ia mau sekarang hanya membalas perbuatan Clara, ia merasa dipermalukan dikantin tadi.

Adit dan Seno yang melihat kejadian ini menarik Steve, mereka tak mau Steve kena imbas kemarahan bara.

"Biarin stev,gue yakin Clara gabakal kenapa Napa."

"Ga kenapa napa gimana sen? Lo bisa jamin ga?"

"Gue jamin Clara ga kenapa napa stev,tenang ada aa Adit disini ."

"Idih apaan lo ,gadanta banget dasar cicak wc. Minggir lo!" Seno dan Adit yang mendengar itu tertawa terbahak bahak.

"Wah Lo dikatain cicak wc dit" Seno menepuk pundak Adit.

"Gapapa kali,artinya gue bisa liat dia sesuka hati dong apalagi pas di wc hahaha"

"Gila lo anjai mantap lah dit"

"Awww! Sakit gila sapa yang lempar spidol ke pala gue?!"

"Gue kenapa? Ga terima? Berisik banget kalian diem kek"

"Lemparan spidol aja gue terima,apalagi lemparan cintamu ."

Perkataan Adit membuat seisi kelas gaduh, Steve tak menyangka Adit bisa berbicara seperti itu. Astaga,ia malu!

Asekkkk..
Mangtap AA aditt..
Lanjutkan.
Ciee..

Di tempat lain.

"Lepas! Lepasin aku ,sakit!" Sedari tadi bara mencekal tangan Clara, setiap ada bara pasti dia menjadi tontonan. Seperti sekarang ini, bara yang sedang menyeretnya melewati koridor . Sudah seperti artis saja dia ,menjadi pusat perhatian. Padahal belum genap sehari ia bersekolah di sini.

"Apa maumu? Lepasin aku!"

" Pertama,Lo tabrak gue dua kali . Kedua, Lo permaluin gue di kantin. Ketiga, gue gabakal bikin Lo tenang"

"Aku udah minta maaf kan? Kenapa dipermasalahin?"
"Bisa gausah aku-kamu? Geli gue dengernya. Lagian kita bukannya pacaran. Atau Lo mau jadi pacar gue?"

Sekali lagi bara mencekal tangan Clara, Clara tak peduli dengan bara, tak ada gunanya berdebat dengan dia.

"Bara! Ngapain kalian masih disini? Bel masuk sudah bunyi. Cepat masuk!"

"Iya Bu, ini lagi ngobrol sama pacar saya, tanggung. Cantik kan Bu pacar saya?"

"Ibu ga butuh penjelasanmu bara, dan kamu anak baru mau maunya pacaran sama bara. Cepat masuk."

"Kok ibu gitu sama saya Bu? Saya kan udah ganteng gini,pinter,banyak yang suka sama saya loh Bu, atau ibu juga suka kan sama saya?" Dengan tak berdosa ya bara mengatakan itu pada gurunya. Sungguh bar bar manusia ini. Clara yang mendengar bara menatap tak percaya. Dia manusia atau bukan?.

"Ganteng gundulmu! Cakepan le min hoo dari pada kamu bara. Sekarang masuk kelas!"

Dengan sangat terpaksa,bara menunda lagi aksi balas dendam pada Clara. Sebenarnya balas dendam seperti apa yang akan bara lakukan? Kenapa dia mengaku kalau Clara adalah wanitanya?



Vote komen gaisssss . Tencuu🎀

Lecturer Love : LILAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang