"Ada yang lebih banyak membutuhkan perjuangan selain mendapatkan cinta dan kasih sayang,yakni merelakan kehilangan."
---------------------------------------------
Perjuangan Reina mencari ayahnya kini sudah berhenti, bukannya ia sudah tidak peduli, hanya saja dia sudah menemukan ayah versi dirinya, meski bukan ayah kandungya, farez sudah melebihi kapasitas ayah kandung. Begitu pikir Reina.
Reina memasuki sebuah rumah sakit dengan tergesa gesa, tadi, ia mendapat pesan bahwa omnya, Danu dilarikan rumah sakit akibat kecelakaan. Pikirannya kalut, danu adalah satu satunya orang yang selalu mrlindunginya. Ia menyayanginya melebihi apapun. Om paling baik satu dunia! Reina sedikit berlari.
"Atas nama Danu Aldebaran sus."
"Masih di UGD"
"Bagaimana keadaannya?"
"Pasien masih lemah,akibat kecelakaan tadi dia kehilangan banyak darah. Anda siapa?"
"Saya keponakannya"
"Baik, silahkan bertemu nanti saat sudah dipindahkan ke ruang rawat."
" Terimakasih"
Sekarang Danu sudah dipindahkan ke ruang rawat, Rania sedari tadi menatap haru laki laki didepannya, ia merada sedih dan kasihan. Bagaimana nanti jika danu tidak ada? Dirinya akan dengan siapa?
"Reina"
"Daddy"
"Semuanya akan baik baik saja honey. Kamu sabar"
"Tapi dad,kata dokter sekarang om danu koma. Aku takut dad."
"No reina, om kamu itu kuat."
"Lihatlah dia bergerak reina!"
"Om danu?"
" r-reina"
"Iya om ini reina, ini daddy"
"F-farez? Maaf"
"Kenapa?"
"Maaf karena memberi tahu reina kalau kau ayahnya."
"Ngga papa, dia sekarang anakku."
"Betul om, daddy sangat menyayangiku, aku tak peduli siapa ayah asliku. Sekarang aku punya om dan daddy."
"Terimakasih farez, tolong jaga dia. Aku hanya ingin rania bertemu orang baik sepertimu,aku yakin kau orang baik."
Percakapan mereka terhenti saat dokter datang untuk mengecek keadaan Danu.
"Kondisinya semakin menurun, leukimia yang diderita bertambah parah setelah kecelakaan itu, tubuhnya lemah."
"Apa dok?" Rania tersentak.
"Leukimia"
"Sejak kapan dok?"
"Sudah stadium akhir. Memangnya om kamu tidak memberitahu?"
Reina hanya bisa menggeleng, tatapannya beralih ke danu. Bagaimana bisa om nya itu tidak membrritahu penyakit semembahayakan itu? Kenapa?
"Yasudah saya permisi."
"Terimakasih dok."
" om danu kenapa ga cerita?"
"Om gamau kamu sedih reina, sudah cukup selama ini yang kamu rasain, kehilangan ibumu dan ayahmu. Om hanya ingin kamu merasakan kebahagiaan saat denganku. Menjadi sosok ayah untukmu reina."
"Maaf om, reina yang salah "
"Ngga ada yang salah,semuanya sudah digariskan Tuhan. Tuhan maha baik reina, buktinya saat om udah ngga sanggup melindungimu, ada farez yang hadir sebagai daddymu."
Reina menunduk, bulir bulir air matanya mulai keluar. Ia sungguh tak sanggup menatap lawan bicaranya. 23 tahun dia dibesarkan oleh omnya, 23 tahun juga dia dikasihi dan dicintai oleh omnya,dan sekarang ia harus kehilangannya? Sungguh memilukan.
"Jangan menangis, lihat om"
"Kau harus tetap melanjutkan hidupmu, ada daddymu yang harus kau banggakan rania. Om mu ini akan selalu ada dan melihatmu dari arah manapun."
"Om, makasih buat semuanya, kalau om mau ketemu mama reina titip salam. Semoga bahagia."
Danu tersenyum, tangis reina benar benar pecah sekarang, dipeluknya tubuh danu yang sudah tak bernyawa itu. Pikirannya kalut, perasaannya campur aduk. Manusia mana yang tak merasakan kesakitan saat ditinggal orang terkasih? Tidak ada.
Farez yang melihat itu hanya terdiam, memberi sedikit waktu untuk renia mengutarakan perasaannya. Setelah dirasa cukup, farez menenangkan reina, dipeluknya anak kesayangannya itu dengan lembut.
"Sabar honey om kamu ditempat yang terbaik bersama ibumu."
-TAMAT-
KAMU SEDANG MEMBACA
Lecturer Love : LILAC
Romance- COMPLETED - Kisah ini akan terlalu rumit jika dibaca dengan buru buru, Seperti perasaan yang ditafsirkan terlalu cepat maka hasilnya adalah kesakitan yang kuat "Akan ku berikan segenggam bunga Lilac ini padamu. Kelak kau akan bertemu siapa pemili...