Lima belas

126 10 0
                                    

Clara adalah perempuan penggila warna Lilac dan bunga Lilac. Kamarnya berwana Lilac dipenuhi pernak pernik berwana lilac juga, dan jangan lupakan bunga bunga lilac yang mahal itu tertata rapi di kamar dan di rumahnya.

"Kau tau dad kenapa aku menyukai Lilac?"

"Kenapa?"

"Karen Lilac menggambarkan cinta kasih, aku ingin selalu mengasihi dan dikasihi. Dari cinta pertamaku, yakni dad dan semoga kelak aku menemukan pria seperti dad yang mampu menyayangiku setulus hati."

Dad tersenyum.

"Kau tau dad? Kalau Lilac tidak hanya cantik, tetapi berguna dalam banyak hal.
Banyak spesies kupu-kupu dan ngengat bergantung pada tanaman lilac agar ulat mereka dapat bertahan hidup.Lilac umum menghasilkan nektar yang disukai oleh lebah dan kupu-kupu.Bunga Lilac adalah bahan umum dalam kosmetik dan parfum yang bagus.Minyak aromaterapi yang dibuat dengan bunga lilac seharusnya baik untuk relaksasi dan untuk mempermanis kamar yang bau."

"Kau ternyata pintar sekali honey."

"Dan satu lagi dad, meskipun Lilac hanya mekar sebentar dan hidup sebentar, tapi ia sangat berguna dimasa hidupnya. Clara juga ingin seperti itu."

"Jadi kapan kau akan mengecat ulang kamarmu dan merapikannya hum?"

"Dad selalu saja merusak suasana!"

"Hahaha bercanda honey."

"Bunga Lilac yang sudah Clara laminating ini kenapa dia tetap berwarna lilac?"

"Entahlah dad juga tidak tahu,padahal itu sudah lama sekali kan?"

"Apa karena sebelumnya sudah diberi cairan untuk mengawetkan?"

"Mungkin saja begitu. Ini bunga Lilac dari om Farez bukan?"

"Ah iya, ini dari om Farez. Tapi sayangnya Clara lupa wajahnya."

"Bagaimana bisa?"

"Bisa dong dad, terakhir ketemu waktu Clara TK. Umur 5 tahun, sekarang Clara hampir delapan belas tahun. Lagian bunga itu kukira dari Daddy, ternyata dadi om Farez yang menitipkan untukku."

"Hmm iya juga."

"Dad katanya bunga Lilac ini melambangkan cinta pertama? Lalu kenapa dia memberi padaku? Apa aku cinta pertamanya?"

"No honey, soal melambangkan memang benar, tapi poin yang terakhir salah. Kau bukanlah cinta pertamanya, tapi ibumu."

"What do you mean dad? are you joke to me?"

"I'm not joke to you honey, I'm trying trust."

"Om Farez dulu juga mencintai ibumu, tapi ibumu memilih untuk menikah dengan dad. Beruntungnya, dia adalah orang baik, jadi tiada permusuhan diantara kami. Kau tau sendiri bukan hubungan baik kami? Dia juga teman dekat dad semasa sekolah."

"Jadi bunga Lilac ini?"

"Iya, dad yang selalu menggantinya, makanya warnanya tetap sama. Dan kau tau? Bara temanmu itu anak dari adiknya om Farez, dengan kata lain Om Farez adalah om dari Bara dan Kaka kandung dari bundanya bara."

"Wow dad ini sangat mengejutkan, ternyata bara anak dari teman sekolahmu dulu itu?"

"Iya benar, makanya awalnya dad tidak asing dengan namanya, dan ternyata benar setelah dad tanya padanya siapa nama ayah bundanya dad jadi tau."

"Apa bara sudah tau ini semua?"

"Belum, dad tidak memberi tahu."

Lecturer Love : LILAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang