Dua puluh sembilan

144 11 1
                                    

Farez baru saja tiba dirumah Bara, kemarin saat resepsi pernikahan bara dengan Clara ia tak sempat menyampaikan banyak hal terkait dirinya yang tiba tiba meninggalkan clara. Perasaan untuk Clara sebenarnya masih ada, tapi bukannya itu sia sia saja? Nyatanya gadisnya itu ia ambil dari orang lain dan kini ia sudah kembali lagi ke orang lain. Ingat bukan kalau farez ini mengambil Clara dari bara dulu? Memang benar, sebaik baiknya takdir adalah takdir dari Tuhan.

"Jadi? " bara membuka percakapan

"Jadi ya gitu, Reina anaku dengan Aluna."

"Hah?"

"Aluna mantan pacar papamu bara"

Dirgantara menatap farez tajam, ia tak enak hati mendengar nama itu lagi disini, bagaimana bisa ia dan aluna menjadi satu keluarga setelah insiden bertahun tahun silam yang hampir menewaskan istrinya itu? Yang benar saja!

"Sebenernya aku juga gatau kalau aluna hamil,malam itu kami mabuk berat, daripada nyetir sendiri bahaya jadi bermalam di hotel. Tapi aku juga ngga inget pernah ngelakuin itu sama aluna dek."

"Udah coba tes dna?" Dirgantara menginterupsi.

"Sudah, hasilnya keluar nanti sore."

"Kamu ini gimana farez,bisa bisanya sampai begitu. Siapa namanya?"

"Reina Aldebaran."

"Aldebaran? Nama belakang danu dan aluna juga aldebaran."

"Iya"

"Tinggal dimana dia?"

"Di apartement bareng Danu."

Semuanya terdiam, mengingat kejadian beberapa tahun lalu yang sangat emosional. Kejadian yang hampir membuat thania dan bara berpisah,kejadian yang hampir membuat frustasi dan kejadian yang hampir menewaskan thania.

"Kalau seandainya reina bukan anakmu,bagaimana?"

"Tetap saja akan aku anggap dia anak, Aluna sudah meninggal thania, lagian apa salahnya menganggapnya anakku? Dia anak dari perempuan yang kucintai dulu."

Farez membuka pesan diponselnya, matanya membelalak, benar yang dikatakan Thania, reina bukanlah anaknya. Lalu anak siapa dia?

"Kenapa om?"

"Reina, reina bukan anakku. Hasilnya negatif,"

Semua orang mengalihkan pandangan ke arah pintu, Reina sedang berdiri mematung dan menjatuhkan ponselnya disana. Hatinya benar benar hancur, ia sudah berharap banyak tapi nyatanya harapannya pupus dalam sekejap.

"Rei"

"Reina!"

"Aku bukan bagian dari kalian"

"Kamu tetap anak daddy"

"Tapi,"

" Tapi kenapa?"

" kenapa kata om danu aku ini anak daddy" reina menunjukan sebuah foto farez dan aluna yang berpose mesra di pantai.

"Sudahlah reina,intinya kamu anak daddy."

Lecturer Love : LILAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang