• 1∆ : Time and Preparation •

1.7K 363 955
                                    

"Allah yang sudah menentukan jalan hidup seseorang dan juga kehendak takdir yang mutlak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Allah yang sudah menentukan jalan hidup seseorang dan juga kehendak takdir yang mutlak. Sebagai manusia, kita hanya harus terus berusaha untuk menemukan takdirnya masing-masing. Hal itu berlaku juga untuk jodoh, jika kamu terus berusaha, maka ia akan datang kepadamu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

"Kamu inget mereka?"

"Iya, inget kok."

"Malam ini mereka datang khusus untuk kamu, Han."

"Loh, kenapa aku? Bukannya mereka itu rekan kerja ayah?" Perempuan itu, Hana, menunjuk dirinya sendiri kebingungan.

"Saya datang untuk minta izin ke orang tua kamu." Pria muda, yang mungkin hanya sekitar tiga tahun di atasnya itu angkat bicara.

"Aduh, sorry. But can anyone tell me what is happening?"

"Saya sekeluarga ingin melamar kamu, Hana. Untuk menjadi istri anak saya."

"Wow! Wow! Sebentar, maaf ya om. Ini gak masuk akal banget!"

"Apanya yang gak masuk akal, sayang?" Ibunya Hana mengusap pundak anaknya.

"Mama, aku sama dia baru ketemu dua kali! Dan itu pun terakhir sebulan yang lalu!"

Hana mengalihkan pandangannya kearah lelaki di seberangnya, lelaki itu balas menatap namun kemudian kembali menoleh kearah lain.

"Doyoung, i'm sorry but— are you kidding?! Dalam dua kali pertemuan itu kita bahkan ga pernah ngobrol lebih dari lima belas menit!"

"Saya gak bercanda, Na. Saya serius dan yakin ingin menjadikan kamu istri saya."

"No, no! This isn't makes sense to me!" Hana masih terus berbicara kesal menggebu-gebu.

"Saya tau ini terlalu terburu-buru, dan kita juga gak saling mengenal. Tapi saya ingin melaksanakan niat baik ini."

"Niat baik apanya? Gue gak tau lo itu mau berbuat jahat atau engga, gue gak tau sifat lo kayak gimana. Dimana baiknya?!"

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang