"RUN BITCH RUN"
.
.
.
KAGEYAMA
"Kau gila? selama ini bahkan Korai dari Kamomedai tidak dapat menyemes bola dari mu. Sekarang kau ingin mencobanya dengan Hinata? tidak tidak tidak, mustahil dan percuma. 2 minggu lagi kita akan berangkat ke pelatihan di Tokyo." kata Daichi san. Memang, semenjak aku SMA aku mulai mencoba quick baru, namun ternyata... tidak ada yang dapat menyamai toss dariku.
"Oh~ jadi sekarang sang raja mulai melancarkan aksinya ya hum~"
"Jangan pernah panggil aku raja."
"Bu-bukankah sebutan raja itu... keren, kenapa tidak suka?"
"Sudah kuduga akan ada yang berpikiran begitu. Ketika dia SMA, dia memaksa teman-temannya untuk menyemes toss darinya yang sangatlah susah. Karena itulah, dia berakhir dengan duduk di kursi cadangan. Menyedihkan bukan~"
"Kalian ini kenapa sih? bukankah kalian itu teman?" tanya Hinata.
"Secara status iya, akan tetapi... aku tidak akan pernah mau kalah dari dirinya." jawab Tsukishima. Ya, memang benar... aku adalah... Raja yang Otoriter... Raja-
'Berlari lebih cepat! Lompatlah lebih tinggi! JANGAN DIAM SAJA--ah!'
Disaat itulah, tidak ada yang ingin menerima toss dariku. Bahkan mereka tidak takut padaku. Mereka.... Menjauh dariku.
"Akan tetapikan itu ketika dia masih SMA kan? Aku memang payah dalam recive dan block. Akan tetapi, aku punya kecepatan dan lompattan yang mungkin bisa menyamai toss dari Kageyama. Dan lagi... panggilan raja bukan kah sangat keren~ hihi." Anak itu, dia mengatakan hal itu dengan sangat mudah. Bahkan ketika dia yang memanggilku raja, aku... tidak merasa keberatan sama sekali. Entah mengapa, ketika Hinata menyebutku raja, aku merasa jika aku memang seorang raja.
"Yah~ terserah dari padamu saja. Berlatihlah dengan dirinya, itupun jika kau kuat. Sesekali memang orang yang bermulut besar harus disumpal dengan kenyataan pahit bukan."
.
.
.
HINATA
Aku masih memikirkan apa yang dikatakan oleh Tsukishima si brengsek itu. Aku mengundang Suga san dan Yamaguchi untuk menginap di rumahku. Sempat berpikir keras karena aku memang tidak mengetahui banyak tentang Kageyama. Pikiranku melanyang-layang hingga ibu memanggilku untuk keluar dari kamar dan membukakan pintu untuk Yamaguchi dan Suga san. Aku menarik mereka masuk dan menggiring mereka berdua kedalam kamarku. Sebenarnya ada alasan lain aku memanggil mereka berdua kemari, yang pertama. Aku memanggil mereka karena aku ingin menceritakan jika mereka juga resmi menjadi anggota klub volly dan satu hal lagi. Aku mendapat kabar jika sepupuku akan datang. Sudah lama aku tidak bertemu dengan dirinya.
"Kakak~ main lompat tali yuk!" ajak Natsu. Ibu berteriak jangan menggangguku karena ada Suga san dan Yamaguchi. Adikku yang imut itu mengerucutkan bibirnya dan menggembungkan pipinya itu.
"He~ Nacchan mau main~" kata Natsu padaku.
"Kapan-kapan saja ya." bujukku.
"Oh iya kak, kakak sudah mendapat pacar belum?"
"HEEEE/HEEEE!!!"
Yamaguchi serta Suga san berteriak dan aku hanya tercengang mendengar adikku yang polos menanyakan statusku. Aku yakin jika ini semua adalah ulah Ibuku.
"Na-Natsu, kamu tahu dari mana soal pacaran sayang?" tanya Suga san.
"Natsu baca dari internet kak! kalau kak Shouyou mendapatkan pacar nya laki-laki, maka kakak berada di posisi Uke. Semangat mencari pacarnya ya kak~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Not Fear (Kagehina)
NonfiksiINGATTTT INI CERITA YAOI BERUNSUR DEWASA. BAGI YANG DIBAWAH UMUR SADAR DIRI YAWWW WARNING 21+ (GORE) Hinata Shouyou dengan segala kesialannya yang bertemu dengan F4. takut? mungkin iya.... mungkin juga tidak. Sang raja dan Sang matahari. Raja yang m...