Don't Touch My Property 1

1.7K 76 4
                                    

EH SUMPAH LUPA BILANG AKAN ADA 21+ SAKUATSU TIME

WARNING SUMPAH INI WARNING BANGET. DOSA TANGGUNG SENDIRI.

.

.

.

"Segala perilakumu membuatku berpikir. Apa benar kau mencintaiku?"

.

.

.

ATSUMU

Kakiku melangkah pada sebuah toko yang menarik perhatianku. Disana aku melihat ada sebuah buku masakan. Disana tertulis 'Dinner For Lover'. Aku tersenyum dan mengambilnya. Tidak lupa, aku membeli bahan-bahan yang tertulis dibuku. Aku sudah tidak sabar memamerkan kebolehanku dalam bidang kuliner. Walau anak manja dan sering membuat kedua orangtuaku luntang luntung, aku dan kembaranku sangat suka memasak. Sekembalinya kerumah kekasihku, aku langsung disambut hangat oleh anak buah dan pelayan kekasihku. Oh ya, berbicara tentang kekasih, dia adalah Yakuza. Sosok yang sangat ditakuti oleh warga Jepang. Tetapi aku tidak peduli, mau apapun yangg dilakukan olehnya, aku akan menerimanya. Memikirkan hal tentang sesuatu yang membuatku panas dingin. Mengingat betapa panasnya malam itu dan betapa ganas dirinya. Mengingat bagaimana aku dan dia membagi cinta. Mengingat ketika diriku terbelah dan menyerahkan diri seutuhnya. Mengingat bagaimana sentuhan kekasihku yang stoic itu menyebut namaku dengan seductiv. Aku memerah ketika membayangkan hal itu. 

"Tuan muda Atsumu nampak bahagia." ucap salah satu anak buah Sakusa. Aku tersenyum dan menunjukan padanya buku yang tadi aku beli. Dia tersenyum meledek dan mulutnya membentuk suara aw~ kucubit pinggangnya dan mendorongnya kesal.

"Aku akan membantumu Tuan muda Atsumu."

"Benarkah? kalau begitu... hum... tolong potongkan sayurnya ya~"

Pada akhirnya bukan hanya satu orang yang berkecimpung di dapur. Ada sekitar 5 orang yang sedang membantu diriku menyiapkan makan malam. Kami bersenda gurau bersama dan disinilah suasana ceria tercipta. Mereka bilang, semenjak kedatanganku di mansion ini, Sakusa sang Yakuza lebih penyabar dan tidak gampang marah. Aku yang mendengarnya tentu saja senang. Jika aku membawa aura pisitif di mansion ini, maka aku akan lebih sering kesini hehehe. Setelah selesai memasak, aku menatanya dengan cantik dan manis. Aku tidak sabar menunggu kedatangan pujaan hatiku. Suara pintu yang terbuka membuatku berseri-seri. Aku tidak sabar untuk sekedar melihat reaksinya. Ia berjalan dengan tergesa-gesa dan masih dengan wajahnya yang datar. Aku menarik tangannya dan tersenyum kearahnya.

"Aku menyiapkan--"

"Aku tidak ada waktu untuk itu."

"Tapi aku--"

"Aku harus pergi."

Ia kemudian berlalu begitusaja dan meninggalkan aku mematung dan terdiam. Ada rasa perih dihatiku yang membuat lidahku kelu. Ini memang bukan kali pertama ia mendiamiku. namun tetap saja, kali ini... aku... aku....

"Um... Tuan muda Atsumu--"

"Aku!... aku ingin pergi ke bar--"

"Tapi Tuan muda Sakusa bil--"

"Tolong.... aku hanya ingin... menenangkan diri."

Setelahnya aku kabur dan menyalakan mobilku. Aku memacu mobil dengan gila dan dengan mata yang kosong. Aku menyalakan musik agar pikiranku tenang. Sangat tidak lucu jika aku mati karena sakit hati. Sialnya, lagu yang keluar malah lagu galau yang berjudul Heater-Conan Gray. Mataku entah mengapa berkaca-kaca dan ternyata aku menangis. Tangisan yang tanpa suara ini pernah terjadi kala ibuku pergi. Aku patah hati untuk kedua kalinya. Sesampainya akudi bar, aku langsung menunjukan kartu VIP milikku dan langsung masuk. Kali ini aku hanya ingin minum sampai puas dan rasa sakitku hilang dengan sendirinya. Disana ada barista kesayanganku. Dia adalah Akashii. Dia adalah setter Fukurodani semasa SMA dulu. Semua racikan minumannya benar-benar membuatku hilang ingatan saking enaknya. Ia memandangku dan tanpa kusuruh ia sudah memberikanku segelas Red Wine. Rasa panas dan indahnya alkohol membuatku lupa diri. Aku yang sudah dalam pengaruh alkohol tiba-tiba saja mengingat masa laluku saat bertemu Sakusa.

Fear Not Fear (Kagehina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang