"Bahkan iblis takut padanya."
.
.
.
"Yaampun Hinata, ma-maafkan aku ya. Ini semua akibat aku yang kurang fokus. Kamu jadi.. kamu ja-jadi *sniff."
"Su Suga san! Tolong jangan menangis." melihat senpainya hampir menangis karena merasa bersalah membuat Hinata enggan menceritakan hal pemerkosaan yang terjadi padanya. Dia berusaha menenangkan senpainya yang sedang bersedih menyesali perbuatannya yang tidak disengaja. Disaat-saat itulah Yamaguchi datang sebagai penyelamat dengan membawa 3 gelas susu coklat panas.
"Ngomong-ngomong ini adalah susu coklat produksi ayah Kageyama loh~ mereka memang hebat ya~"
PHFFFTTTT!!!
"Eh? kalian kenapa?"
Sepertinya si polos Yamaguchi tidak mengetahui cara mengurus waktu yang tepat. Hinata dan Sugawara yang terkejut langsung menyemburkan susu yang terlanjur mereka minum. Yamaguchi yang masih bingung hanya memiringkan kepalanya dan menatap mereka semua bingung.
"Kalian tidak suka dengan susunya? Ku-kupikir kalian suka."
"Bukan! ahaha... Aku hanya terkejut mendengar nama Kageyama." kata Hinata pada Yamaguchi yang langsung ber oh ria. Mereka duduk dan bersenda gurau bersama. Hinata malu untuk mengakui jika susu produksi keluarga Kageyama memang yang terbaik. Bahkan The little Giant sangat suka susu ini.
.
.
.
HINATA
Keesokan harinya, aku berangkat bersama Sugawara dan Yamaguchi. Tentu saja karena semalam kami menginap di rumah Sugawara. Selama perjalanan aku cukup was was karena masih takut untuk kasus pembullyan waktu itu. Aku bersembunyi dibalik tubuh Sugawara dan Yamaguchi. Berharap para banteng kampus tidak menyerangku lagi. Saat kami sampai di lapangan kampus, disanalah semua mata memandang. Memandangku maksudnya.
"Khe, mereka melirikku Suga san Yamaguchi."cicitku pada mereka berdua. Aku juga yakin jika mereka berdua sekarang ini sedang berpacu pada maut.
KYAAAA~
TSUKI~
MIYA TWINS~
KAGEYAMA~
Aku tahu jika para betina menjerit dipagi hari, maka itu artinya sang biang kerok sudah muncul.
Aku bergegas bersembunyi dibelakang Sugawara san dan memohon perlindungannya. Kageyama yang barusan turun dari mobil itu langsung melirik kearahku. 'BAGAIMANA BISA DIA TAHU AKU ADA DISINI?' jeritku dalam hati. Dia mendekat kearahku disusul dengan membernya yang lain. Semua mata memandang. Tak ada yang berkedip karna penasaran. Seorang Kageyama mungkin masih belum puas membullyku. Si raja yang ditakuti sem--
"Masuklah dalam tim Karasuno."
....
HEHHHHH?!
Semua orang termaksud aku langsung terkejut dan memandang tidak percaya pada Kageyama. Dia bilang apa tadi? Dia memintaku untuk bergabung dalam tim Karasuno? Tim yang pernah mengalahkan Aoba Johsai? Dia pasti bercanda.
"Kutunggu jawabanmu nanti di gedung volly. Jika kau tidak datang-"
Hie~ jantungku semakin berdegub kencang ketika ia menggantung kalimatnya. Seolah-olah akan ada mara bahaya yang mengancam jika aku tidak datang menemuinya di gedung volly. Wajahnya benar-benar membuatku malah tidak ingin menemuinya. Dia benar-benar membuat atmosfir menjadi ketat. Sangat menekanku. Aku pada akhirnya hanya bisa menangguk dan dia menentukan waktunya. Aku memang menantikan kesempatan ini, akan tetapi... 2 temanku yang lain juga ingin masuk dalam tim Karasuno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Not Fear (Kagehina)
No FicciónINGATTTT INI CERITA YAOI BERUNSUR DEWASA. BAGI YANG DIBAWAH UMUR SADAR DIRI YAWWW WARNING 21+ (GORE) Hinata Shouyou dengan segala kesialannya yang bertemu dengan F4. takut? mungkin iya.... mungkin juga tidak. Sang raja dan Sang matahari. Raja yang m...