Reward

1.3K 115 3
                                    

SUMPAH LUPA NGASIH TAHU LAGI... HARI INI 18+

WARNING WARNING

.

.

.

"Semua orang memandangmu, aku tidak rela."

.

.

.

Menatap langit kamar dengan hati cemas. Wlau terhitung mewah, tetap saja, Tuan Muda Kageyama tidak tenang di kasur mahalnya. Entah mengapa hatinya cemas mengetahui jika lawan yang ia dan timnya hadapi besok adalah tim yang kuat. Shiratorizawa.... sekolah yang dahulu ingin ia masuki karena sesuatu.... Pada akhirnya ia berakhir di Karasuno dan memulai kisah kehidupannya. Namun ia mensyukuri hal tersebut. Berkat Kampusnya yang sekarang ini, ia bisa bertemu dengan pujaan hatinya. Ia tidak akan segan-segan memecat dosen yang berani menggangu kekasihnya itu dan membuatnya kesulitan dalam perihal belajar mengajar. Ia memang bukan anak yang suka belajar dan dia memang lebih memilih untuk menjadi atlet dan membiarkan kakaknya mengambil alih perusahaan. Saat ia bertemu Hinata, ia tahu jika anak itu ingin sekali bermain volly. Mata seseorang sepertinya tidak akan bisa membohongi seorangTobio Kageyama. Kemungkinan besar ia terpaksa masuk kedalam jurusan yang memang tidak ingin ia ambil.

Kageyama memutuskan untuk meminum susu buatan ayahnya sendiri untuk membantunya menenangkan diri. Entah mengapa hatinya berdegup kencang. Walaupun iya sudah terbiasa dengan segala pertandingan. Tetap saja, ini adalah pertandingan pertamanya dengan pujaan hatinya di satu lapangan yang sama. Sekalipun ia adalah pemain timnas Jepang, tetap saja... kalau sudah menyangkut pujaan hati, tai pun bisa jadi cokelat.

.

.

.

Keesokkan paginya, ia bangun jam 4 pagi dan bergegas untuk menghampiri kekasihnya yang kemungkinan besar masih tertidur. Ia sudah tidak sabar melihat si manis dengan jersey nya yang bernomor 10. Sangat mirip dengan pendahulunya, Udai Tenma. Ia melajukan mobil mahalnya untuk menjemput Hinata. Sesampainya ia di rumah milik Hinata, ia disambut oleh calon ibu mertuanya. Wajahnya sumringah dan di balik tubuh calon mertuanya, terdapat sosok manis yang bersembunyi. Wajahnya memerah karena merasa sangat malu dengan kelakuan ibunya. 

"Halo ibu, boleh aku membawa Hinata? kalau tidak dan ti kami akan tertingal bis."

"Iya nak iya, ini... ibu bawakan kalian bekal. Semoga suka ya nak~"

"Apaan sih ibu ini... aku kan sudah besar! dan kau Kageyama! jangan seenak jidat memanggil ibuku dengan sebutan 'Ibu'."

Kageyama hanya berdehem saja dan segera membawa Hinata pergi bersama dengannya. Perjalanan terasa sangat cepat dikarenakan masih sangat pagi dan sangat sepi. Ia bisa dengan seenak jidat ngebut tanpa akutkena tilang. Yah, jikalau terkena tilang sekalipun, ia akan dengan sangat mudah bebas dari masalah itu. Sesampainya ia di kampus, ia melihat sang manajer cantik bernama Kiyoko dan seorang gadis... wait...

"Kiyoko san... dia itu..."

"Oh, aku lupa memperkenalkan dirinya waktu itu. Namanya adalah--"

"HITOKA?! KE--"

"Shhhh! Shouyou kun ini masih pagi."

"Oh, kalian semua sudah saling kenal?" tanya Kiyoko. Pada akhirnya Yachi memberitahu senpainya itu jika Hinata adalah sepupunya. Kageyama tidak terkejut lagi saat mendengar hal tersebut. Ia juga tidak ada masalah apapun dengan manusia ini. Setelah menunggu Hingga pukul 5, akhirnya mereka berangkat menuju Stadion utama untuk melawan Shiratorizawa.

"Hey lihat itu... yang rambut oren itu manis ya."

"Iya... sudah punya pacar belum ya."

Seketika kuping Kageyama panas seketika. Ia sangat tidak rela jika kekasihnya dipandang dengan pandangan cinta oleh orang lain. Kageyamapun menarik HInata kedalam Toilet dan menciumnya ganas. Hinata bingung dengan kelakuan Kageyama yang tiba-tiba menciumnya dan meminta jatah. Tentu saja Hinata tidak mau. Ia tidak ingin jika bokongnya sakit dan tidak dapat bergerak sama sekali saat pertandingan. Ia akhirnya berjongkok dan membuka celana Kageyama menggunakan mulutnya.

"Kau ingin menggodaku hm?"

"Aku hanya ingin memanjakan kekasihku yang egois--Hap!"

"Ugh.... terus sayang... " Kageyama sangat menikmati hisapan mulut Hinata yang mais bukan main. Hinata menggigit kecil dan menjilat lubang kencing Kageyama untuk menggodanya.

"Hi--natah... khe! jangan main-main!"

"Therihua shaja Hukhuhanmu (Terima saja hukumanmu)" 

Hinata melanjutkan aksinya dengan menelan seluruh kejantanan Kageyama dan membuat Kageyama mendesah. Hinata benar-benar tidak ingin mengampuni dirinya. Saat ia sudah diujung tanduk, Hinata malah melepaskan mulut seksinya itu dari kejantanan Kageyama. Wajahnya menyiratkan keusilan dan ia memainkan lidah dan bibirnya yang belepotan precum milik Kageyama.

"Kau akan menyesali ini Boke."

"Oh, masih mau melawan?" kata Hinata sambil memijat-mijat kejantanan yang sudah berdiri gagah itu. Kageyama yang memiliki ego tinggi sungguh kesulitan untuk menghadapi kekasihnya yang nakal. Pada akhirnya Kageyama memalingkan wajah dengan malu dan memasang wakah erotis untuk menggoda si manusia jeruk.

"Shouyou... kumohon... minum susuku." 

Hinata yang melihat wajah kekasihnya yang sudah menawan, bertambah 2 kali lipat tampannya saat melakukan desahan dan wajah erotis yang ia buat. Tidak kuat, Kageyama menarik kepala Hinata dan membenamkan seluruh kejantanannya di mulut Hinata. 

"Akhhh!"

Setelah ejakulasi hebat itu, Hinata tidak langsung menelan susu Kageyama. Ia menarik wajahnya dan membuka mulutnya yang masih ada cairan dari Kageyama.

"Shit."

Sepertinya Kageyama sudah merubah pemuda polos menjadi pemuda haus akan seks.

.

.

.

HALOOOO MAAF TELATTTT SUMPAHHHHHHHHH.... ABIS NGURUS KAMPUS NIHHHH WKWKWKK.....

Fear Not Fear (Kagehina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang