WARNING! SIAPKAN TISU ANDA
.
.
.
"Cukup sudah dengan segala senyuman palsuku. Aku sudah muak."
.
.
.
OIKAWA
Salahkah aku berada di dunia ini?
Benarkah aku pantas menginjakan kakiku di tempat ini?
Apakah aku salah telah mencintainya dan memberikan dirinya sebuah ruang di hatiku?
Harapanku sirna dikala hati hampa yang begitu sakit. Aku mengusirnya secara paksa dan ternyata ia juga menginginkannya. Sungguh, apakah aku sudah salah memilih? apakah aku terlalu bodoh karena terlanjur mencintai dirinya? Hatiku hancur berkeping-keping saat orang yang kusayangi tidak pernah membalas perasaan cinta dariku. Teringat dimana saat aku menyatakan perasaanku dan teringat pula wajah ragunya saat meng-iyakan diriku. Selama aku bersama dengannya, aku tidak pernah mendapatkan perhatian lebih dan tidak ada bumbu-bumbu cinta diantara kami. Aku ragu, apakah benar ia juga memiliki perasaan yang sama denganku? atau memang hanya aku saja yang terlalu naif tentang cinta?
Kutinggalkan rumahku dan mengunjungi Toko Ramen faforitku. Dengan lesu, aku memesan ramen berukuran jumbo dan ketika aku memakannya air mataku mendadak turun tanpa ijin dariku. Beruntunglah keadaan toko sedang sepi. Namun sepertinya sang pemilik toko mengetahui jika aku sedang sedih. Ia menghampiriku dan mengelus kepelaku.
"Hey, apa gerangan yang menyebabkan pemain volly berbakat sepertimu menangis hum?"
Aku memang dekat dengannya. Akhirnya, daripada aku mati depresi, lebih baik aku mengeluarkan segala uneg-unegku padanya. Ia mendengarkan dengan seksama dan tidak berbicara apapun sampai aku puas berbicara.
"Nak... dengarkan paman. Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati. Biarkan hatimu dan dirinya yang berbicara. Kau tidak bisa berlari terus-terusan nak. Mengerti?"
Akupun mengangguk dan memutuskan untuk pulang. Bicara tentang paman ramen, ia memberiku gratis satu mangkok lagi untuk menyemangati seorang pemuda patah hati sepertiku. Aku ingin bicara, namun apakah aku sanggup untuk berbicara? Akhirnya aku memiliki sebuah ide.
.
.
.
Oikawa add Iwaizumi, Kunimi, Yahaba, Mad dog, Makki, Matsun, Kindaichi
Kunimi : SENPAI
Yahaba : OIKAWA SENPAI
Kindaichi : Senpaiiii?!
Makki : OIKAWA
Matsun : Astaga!
Iwaizumi : YA TUHAN OIKAWA! KENAPA KAU TIDAK MENJAWAB TELFON DARIKU?!
Oikawa : ...
Kunimi : ?
Yahaba : ...
Kindaichi : ?
Makki : ...
Matsun : ...
Mad dog : Senpai?
Iwaizumi : ... Oika--
Oikawa : We were both young when I first saw you.
Iwaizumi : ... ya, kita memang sudah bersama sedari kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Not Fear (Kagehina)
Non-FictionINGATTTT INI CERITA YAOI BERUNSUR DEWASA. BAGI YANG DIBAWAH UMUR SADAR DIRI YAWWW WARNING 21+ (GORE) Hinata Shouyou dengan segala kesialannya yang bertemu dengan F4. takut? mungkin iya.... mungkin juga tidak. Sang raja dan Sang matahari. Raja yang m...