THAT'S IT?!

1.8K 141 6
                                    

"Marahku tak sebesar cintaku, itu fakta."

.

.

.

HINATA

Aku mencoba bangun dari rasa lelah yang mengikatku. Setelah teringat apa yang terjadi padaku semalam, aku langsung berteriak dan memaki entah pada siapa. Wajahku merah padam mengingat jika keperjakaanku sudah terenggut oleh si brengsek Kageyama. Aku mnendang-nendang kasurku dan-- tunggu... aku sudah berada di kasurku? bukannya kemarin aku ada di... apakah aku hanya bermimpi saja? tapi kemarin terasa sangat nyata. Sentuhannya, suaranya... bahkan ciuman dan tusukkannya terasa sangat nyata untukku. Masa sih cuman mimpi?

"Oh Hinata kamu sudah bangun nak?" ibu berdiri dengan membawa nampan besar berisi bubur dan air putih. "Ibu tidak menyangka jika kamu sudah berpacaran dengan pemuda kaya raya ya~ pintar memilih juga kamu. Sudah atlet volly, pemilik perusahaan susu dan pemilik hot--"

""Tunggu tunggu tunggu!!! aku belum punya pacar sama sekali!!! dia adalah... TEMAN--ku." aku memotong perkataan ibuku dan dia itu... hanya temanku. YA! hanya teman. Teman laknat lebih tepatnya. 

"Tapi kenapa dia menggendongmu sampai sini? dia bilang kau sakit... jadi dia menggendongmu. Yaampun~ mimpi apa ibu bisa bertemu pemuda setampan itu~ ah! kapan-kapan undanglah dia makan malam bersama ya~" aku terdiam dan berkeringat dingin membayangkan jika dia diundang kemari. Rasanya seperti latihan sebelum pergi mengelana menuju isekkai dan mendatangi kekaisaran neraka. DAN AKU TIDAK MAU HAL ITU TERJADI!

"Shit! bokongku sangat sakit!" aku berusaha menahan rasa sakit yang menamparku bangun dari kenyataan. Aku benar-benar bercinta dengannya. Bukan hanya itu, berati Yamaguchi dan aku... OH MI GOD... aku benar-benar melakukan foursome dengan Yamaguchi, Tsukishima, dan Kageyama. Aku harus mencari cara agar aku dapat terbebas dari belenggunya. Aku tidak akan pernah mau memperkenalkan dia pada ibu--

"Hinata! ada telfondari Yamaguchi!" aku berusaha keluar dari kamarku dengan tergopoh-gopoh. Gila! aku benar-benar disodomi dengan brutal olehnya. Aku berjalan menuju telfon dan mengangkat telfonnya. kenapa dia tidak menelefon HPku? 

"Ya, dengan Hinata disini--"

"--Ini bukan mimpikan?"

"Yama--"

"Katakan padaku kalau Tsukki mengantarku sampai rumah dan orangtuaku mengira dia pacarku, Katakan jika itu semua bohong! ya--kan?"

"Tu tunggu! tenangkan dirimu!"

"Bagaimana aku bisa tenang jika kau terbangun dari tidurmu dan mengetahui jika dirimu baru saja diperkosa! bersama sahabatmu juga!" apa yang dikatakan Yamaguchi benar-benar tak terbantahkan. Tapi, kenapa dia berani berbicara sekeras itu dirumah? apakah orangtuanya tidak diru--"Orangtuaku sedang merawat kakek dan nenek, aku disuruh jaga rumah. mungkin mereka akan kembali minggu depan." Ia seperti dapat membaca isi hati dan pikiranku. Kami berbincang dengan seru dan rencanaku, malam ini aku akan menemani Yamaguchi. Setidaknya aku ada teman bicara tetang hal itu. Mana mungkin aku berbicara dengan ibu dan Natsu. Bisa-bisa mereka menyebar gosip jika aku berpacaran dengan anak konglomerat. Bisa bahaa nanti.

"Ibu! Nanti aku mau menemani Yamaguchi dan menginap di tempatnya selama beberapa hari!"

"Eh? bagaimana dengan kerja sambilanmu?"

"Sekarang ini aku masuk tim volly, dan.... Aku dilarang oleh Kageyama untuk melakukan kerja--"

"Tuh kan~ kalian kalau pacaran jangan malu-malu dong~"

"A--apaan sih bu. Sudah dibilangkan kalau aku ini tidak berpacaran dengan Kageyama. Sudah ah! Aku mau siap-siap baju dulu." bisa gila aku jika harus dijodohkan dengan Kageyama. Aku memasukkan beberapa buku dan baju kedalam tasku. Aku menghubungi Suga san dan ternyata dia juga sedang tidak bisa ikut bergabung karena ia ada ujian selama seminggu. Well, Suga san adalah orang yang sangat pintar. Makannya dia harus konsentrasi dalam ujiannya agar ia tidak menyesal saat kami akan mengikuti pelatihan musim panas.

Fear Not Fear (Kagehina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang