"Sungguh...."
.
.
.
HINATA
Aku terbangun dengan keadaan telanjang dan memeluk Yamaguchi yang masih tertidur. Di belakang kami, ada Kageyama dan Tsukishima yang memeluk kami dari belakang. Wajahku seketika memerah dengan kejadiam semalam. Yang lemib mengerikannya lagi... kami bertukar pasangan?! yang benar saja! sebal, kupukul kepala raja egois di belakangku ini. Dia mengaduh kesakitan dan akhirnya membangunkan dua orang yang lain lagi. Yamaguchi masih mengusap-usap matanya dan Tsukishima sedang mencari-cari kacamatanya.
"GILA KALIAN GILA!" teriakku pada kedua orang yang bertanggung jawab dengan kemesuman mereka. Yamaguchi yang sudah sadar dari tidurnya langsung menendang Tsukishima dengan ganas. Hah! rasakan itu. Kami baru saja selesai merangkai sebuah kalimat makian indah, tetiba pelayan yang waktu itu menyiapkan kapal untuk kami datang dengan wajah pucat.
"Gustovs? ada apa?" tanya Kageyama. Ia berdiri dan mengambil bathrobe nya dan menghampiri pria bernama Gustovs tadi.
"Tuan Sakusa menunggu anda di baw--"
"Tsukishima! siaga 1. Gustovs siapkan ruang rapat! tutup pintu dan jendela dengan rapat! jaga dua bidadari itu selama 24 jam penuh!"
Aku dan Yamaguchi tentu saja bingung. Keadaan berubah menjadi sangat mencekam dan disinilah kamu yang kebingungan. Ada 2 bodyguard yang membawa senjata. Tunggu?! darimana mereka mendapatkan senjata itu? bukankah itu ilegal?
"Kageyama--"
"Kami akan menjelaskannya nanti. Siapkan sarapan untuk mereka berdua!"
Mendapatkan perintah dari Kageyama, para pelayan bergegas keluar menyiapkan sarapan dan sisanya membantu kami bersiap-siap. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Aku memandang para pelayan yang menggeret kami menuju kamar mandi dan memberikan kami baju dengan nuansa China. Aku memakai baju berwarna oren dan Yams memakai baju berwarna Hijau mint. Rambut kami ditata dan diberikan wewangian sesuai dengan warna baju yang kami pakai. Aku dengan wangi jeruk dan Yams dengan wangi Mint. Aku memandang para pelayan sebelum mereka keluar dan digantikan dengan pelayan yang lain. Aku dan Yams sarapan dengan diam dan memandang bingung satu sama lain.
"Arghhh!"
"Ada apa tuan Hinata? kau kesakitan?" tanya salah satu penjaga. Aku memandangnya sambil memajukan bibirku.
"Sebenarnya apa yang terjadi? dan siapa orang bernama Sakusa itu?" tanyaku.
"Tuan... aku tidak memiliki hak berbicara dengan anda. Kepalaku bisa dipenggal oleh Tuan Kageyama dan Tuan Tsukishima."
"Tapi kau baru saja berbicara dengannya." balas Yams. Wajah pria itu memucat dan berkeringat dingin.
"Yams... jangan menakut-nakuti dirinya. Sudahlah, ditanganku kau aman. Kupastikan kekasihku yang gila itu tidak akan menyentuh seujung rambu kalian berdua. Jadi? siapa dia?" penjaga dengan rambut kuning spike seperti durian dan ada bekas luka seperti cakaran kucing itu memandangku lalu memandang rekan kerjanya yang memiliki wajah dingin dan rambut seperti patat ayam. Setelah si rambut pantat ayam itu mengangguk, akhirnya si rambut durian ini menghela napas dan mulai berkisah.
"Sebenarnya... Tuan muda Kageyama ti--tidak mengambil sedikitpun kekayaan milik ayahnya. Begitu pula Tuan muda Tsukishima. Mereka lebih memilih jalan mereka sendiri dari pada mengikuti aturan milik keluarga. Pekerjaan mereka yang sebenarnya adalah... Yakuza. Sedangkan orang yang bernama Sakusa tadi, dia adalah rekan sesama mafia para tuan muda. Jika tuan Sakusa sendiri yang datang kemari, maka ada sesuatu yang genting telah terjadi. Kami sendiri adalah anak buah kepercayaan Tuan Kageyama. Kami belum tahu musuh seperti apa yang akan kami hadapi nanti." jelas su kuning panjang lebar. Mulut kami menganga. Jadi, selama ini... kami memacari seorang Mafia?!
Aku berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Namun si rambut kuning tadi mengikuti diriku. Aku memandangnya dan melirik tangannya yang mencengkram tanganku. Wajahnya berubah drastis dari secerah matahari, menjadi segelap rembulan. Ia menarik pistolnya dan menyembunyikanku di belakang tubuhnya.
"Tuan muda... menjauh dari pintu."
Aku mundur dan menghampiri Yams yang sedang bersembunyi di belakang si rambut pantat ayam. si rambut durian melangkah maju dan bersiap untuk membuka pintu. Namun, ia mendengar suara sesuatu dan berlari untuk melindungi diriku.
"Semuanya menunduk!"
BOOM!!!
Aku dilindungi oleh Si rambut durian. Dan Yams dilindungi oleh si pantat ayam. Dari arah pintu, ada seorang pria dengan rambut kuning panjang dan diikat kebelakang bersama dengan seorang pria yang wajahnya mirip dengan si pantat ayam.
"De--Deidara aniniki? Itachi nii--chan?"
"OH! halo Naruto chan~ ah, ternyata ada Sasuke juga un~"
"Kami tidak punya banyak waktu, kami harus membawa dua orang itu."
"Langkahi dulu mayat kami!"
Pertempuran besar tak terelakkan. Sikuning tadi ternyata namanya Naruto, dan yang pantat ayam namanya Sasuke. Sedangkan yang di depan mereka yang rambut panjang bernama Deidara dan yang mirip si Pan--Sasuke adalah Itachi. Mereka bertempur dengan sengit.
"Tuan muda Hinata dan Yamaguchi, cepat lari!"
Kami mengikuti perintah dan berlari secepat mungkin yang kami bisa. Ternyata, tidak hanya 2 orang yang bertempur itu saja yang dikirim. Ada beberapa orang lagi yang sedang bertarung dengan anak buah Kageyama dan Tsukishima. Kami berlari karena dari arah kamar kami terdengar suara ledakan dan akhirnya kami memutuskan untuk kabur menuju arah pantai. Banyak mayat berserakan dan sayangnya tempat kami sangat jauh dari kediaman penduduk. Meminta tolongpun percuma. Secercah harapan mulai muncul dibenak kami tatkala ada seorang nelayan yang sedang membetulkan perahunya.
"Paman! Paman! Tolong ka--"
Stab Stab!
Dua jarum suntik yang tertancap di leherku dan Yamaguchi membuat kami kehilangan keseimbangan. Mata kami mulai terpejam dan kesadaran kami mulai hilang. Yang kuingat adalah si nelayan yang ingin kami mintai tolong ternyata adalah bagian dari orang yang ingin menculik kami. Aku meneteskan air mata mengingat wajah kekasihku. Aku takut jika aku tidak dapat kembali dalam keadaan hidup. Keluarga, sahabat, dan... kekasih. Aku... takut mati.
.
.
.
YAHOOO~ BESOK MAU NGOMONG KALO AKAN ADA ADEGAN GORE DAN DARAH.... HATI" YAW~ YANG
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Not Fear (Kagehina)
Non-FictionINGATTTT INI CERITA YAOI BERUNSUR DEWASA. BAGI YANG DIBAWAH UMUR SADAR DIRI YAWWW WARNING 21+ (GORE) Hinata Shouyou dengan segala kesialannya yang bertemu dengan F4. takut? mungkin iya.... mungkin juga tidak. Sang raja dan Sang matahari. Raja yang m...