WARNING GUYSSS 18+ JAN BANDEL YA MENTANG-MENTANG BUKAN 21+
.
.
"Apa ini semua teguran dari Tuhan?"
.
.
.
Terlihat seorang manusia setengah jeruk sedang berlari menghindari amukan banten-maksudku manusia berjiwa bar bar. Entah bagimana mereka masih sangat niat mengejar Hinata yang jelas-jelas memiliki tenaga monster dan bahan bakar yang tidak dapat habis. Hinata sendiri sudah beberapa kali menghindari lemparan sepatu bermerek yang beberapa ia ambil. Lumayan, itu artinya ia tidak usah membeli sepatu baru bukan. Namun semakin lama barang yang dilempar bukan hanya sepatu, melainkan sendal jepit satpam dan pot bunga milik rektor.
'Lah kok makin bar bar sih?!' batin Hinata menjerit. Ia akhirnya memasukki sebuah pintu darurat dan segera menaiki anak tangganya. Sesampai nya ia diatas, Hinata menarik nafas dalam-dalam dan berteriak memaki entah pada siapa.
"Kalau sudah selesai berteriak, tolong tinggalkan tempat ini. Knight Champions tidak akan semudah itu dimenangkan." mendengar ada seseorang yang berbicara membuat ia kalang kabut dan segera berbalik menghadap sangempunya suara. Seorang pemuda yang tidak terlalu tinggi dan dia menyemir rambutnya dengan warna blonde.
"Kamu... siapa?" Hinata bertanya pada pemuda tersebut. Keheningan masih melanda dikala terdengar suara Game Over dari sebuah nitendo. Ketika pemuda itu menatap Hinata, barulah Hinata tersadar jika pemuda ini mirip seperti kucing.
"Em, maaf... aku tidak bermaksud mengganggu. Barusan aku habis dari-"
"Dikejar anak satu kampus bukan?"
"Iya, ah ngomong-ngomong kau sedang apa? kelihatannya serius sekali." Hinata kembali bertanya pada pemuda yang belum ia kenal sama sekali. Pemuda itu meletakkan Nitendonya dan ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
"Ini, pakailah."
"Sapu... tangan?"
"Tubuhmu berkeringat. Kau bisa sakit jika tidak segera dikeringkan." Hinata tersenyum dan segera memakai sapu tangan itu.
"Aku akan mengembalikannya padamu. Oh ya, namamu siapa? aku Hinata Shouyou. Kalau kamu?"
"Kouzume...."
"Kouzume?"
"Kenma."
"Oh~ jadi namamu Kenma ya... senang berkenalan denganmu."
"Senang berkenalan denganmu juga, dan satu lagi... kau tidak perlu mengembalikan sapu tangan itu. Itu sudah menjadi milikmu." ujarnya dan mendapat respon berlebihan dari Hinata. Bagaimana tidak berlebihan, sapu tangan itu adalah merek Gucci dan dengan gampangnya ia memberikan itu pada Hinata.
"Tap-tapi ini kan mahal."
"Aku bukan dari kampus ini, aku kemari karena mendapat undangan latihan tanding dengan tim Volly Karasuno."
"La-latihan tanding?! kamu pemain volly?" tidak ada jawaban yang keluar, hanya anggukkan dari Kenma yang berarti iya.
"Kamu dari kampus man-"
"KENMA"
Belum sempat kalimat itu keluar ada seorang pemuda berambut hitam yang datang menjemputnya. Kenma bangkit dari posisi duduknya dan melambai pada Hinata. Ketika mereka pergi, terdengar pembicaraan Kenma dan si pemuda tadi yang ternyata baru saja berbicara dengan Kageyama. Dengan segera, dia menghentikan perjalanan mereka dan bertanya dimana posisi Kageyama sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Not Fear (Kagehina)
No FicciónINGATTTT INI CERITA YAOI BERUNSUR DEWASA. BAGI YANG DIBAWAH UMUR SADAR DIRI YAWWW WARNING 21+ (GORE) Hinata Shouyou dengan segala kesialannya yang bertemu dengan F4. takut? mungkin iya.... mungkin juga tidak. Sang raja dan Sang matahari. Raja yang m...