"Kau yakin bisa? kalau bisa.... lakukanlah."
.
.
.
YAMAGUCHI
Aku melihat pancaran bahagia dari KageHina. Apakah mereka sudah baikkan? kalau dari raut wajah mereka... kuasumsikan itu sebagai jawaban iya. Aku tidak tahu dengan siapa lagi aku harus berbicara kalau Hinata saja sudah berbaikkan dengan Kageyama. Aku yakin jika Kageyama tidak rela jika Hinata kupinjam walau hanya untuk mengeluarkan uneg-unegku. Bisa-bisa ia menyewa prajurit pesawat tempur dan melakukan aksi pengibaran bendera berwarna merah yang bertuliskan namaku. Alhasil seluruh kota Jepang akan mengejarku hidup atau mati. Bahkan Hinata dan Kageyama pada akhirnya dapat melakukan dua kombo gila mereka tanpa Hinata yang menutup matanya. Aku... benar-benar tertinggal jauh.
"Aku tidak boleh seperti ini terus...." aku sampai-sampai tidak sadar jika aku bermonolog sendiri. Selepas malam tiba, aku meminta bantuan Nishinoya san untuk menerima servis jump float dariku. Karena aku sudah kelelahan, akhirnya aku memutuskan untuk mandi dan tidur. Kutenggelamkan seluruh badanku kedalam Ofuro (bak mandi Jepang) yang sebelumnya sudah kuisi dengan air panas. Nishinoya san masih belum mau berhenti berlatih dan berujung pada Asahi san menjadi korban.
"Hah~ aku tidak boleh kalah dari yang lainnya."
"Memangnya kenapa? ini hanya sebuah club. Bukan sebuah pilihan hidup dan mati bukan? untuk apa berjuang sekeras itu. Kau akan merasakan sakitnya jika terjatuh satu kali."
Aku terlonjak ketika ada seseorang yang menyahutku dari belakang. Jadi selama ini ada orang? atau jangan-jangan ada mahkluk jadi-jadian? akupun menengok pada asal suara itu dan ternyata dia adalah Tsukishima. Kenapa ia belum mandi? Kupikir tadi dia mandi duluan. Ia menghampiriku dengan keadaan telanjang bulat. Aku memalingkan wajah dan memaki dalam hati. Apakah ia tidak punya malu walau hanya 1%? aku tahu jika punyanya lebih besar dari pada milikku, tapi... jangan dipameri juga dong!
"Kuberitahu saja, kalau kau semakin berjuang dan bersikeras... maka kau akan semakin sakit." tunggu dulu... jadi maksudnya aku disuruh menyerah dengan mudah? dengan sengit aku menatapnya.
"Maksudmu... kita tidak perlu berjuang untuk apa yang kita inginkan? Itu artinya... itu artinya... kau menyerah dan akan membuangku bukan? iya kan?!" pada akhirnya aku kalap. Tsukisima sampai-sampai memasang raut terkejut seperti itu. Karena malu, aku memutuskan untuk menyudahi acara berendamku. Aku benar-benar murka saat ini juga. Ia seakan-akan memberiku tanda... bahwa ia hanya akan mencari jalan yang lebih mudah. Itu artinya aku adalah beban untuknya. Aku... aku hanyalah beba--
"Yama-- tunggu... bukan itu maksudku."
"Lalu apa?! maksudmu aku itu menyusahkan bukan?"
"Mana mungkin aku--"
"Kalau begitu buktikan! buktikan jika memang kau tidak akan menyerah untukku. Buktikan jika memang kau mencitaiku!" tanpa sadar air mataku mengalir. Aku benar-benar pasrah dengan semua jawaban yang akan ia berikan padaku. Kemungkinan besar dia akan membuangku. Tapi aku salah, aku merasakan ada tangan yang memeluk pinggangku dan menarikku dalam pelukkannya. Aku dapat merasakan detak jantungnya yang lembut dan telapak tangannya mengusap pipiku.
"Jangan menangis, siapa yang akan bilang aku akan menyerah untuk mendapatkan hatimu? kau mau bukti? baiklah--" ia menarik wajahku dan memberikanku kecupan pada bibir. Kecupan yang sangat manis. Tidak ada paksaan dan nafsu. Hanya ingin menyalurkan rasa cinta. "Aku tidak bisa berjanji, lagi pula... aku tidak akan bisa menyaingi pukulan Ushijima. Tapi, demi dirimu seorang. Aku akan berusaha untuk memblock smash miliknya." lanjutnya dengan senyuman yang dapat mebuatmu meleleh saat melihatnya. Aku tersenyum dan memeluknya. Sepertinya aku memang berfikiran sempit. Padahal aku tahu.... jika Tsukki adalah orang yang tidak mau kalah.
.
.
.
.
YUHUUUU MAAF YA KALO DIKIT... LAGI UAS NIH AWOKWOK... BTW MINGGU BESOK ADA ADEGAN 21+ YAW~ ANAK KECIL DILARANG BACA~ DADAH MUACH MUACH.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Not Fear (Kagehina)
Non-FictionINGATTTT INI CERITA YAOI BERUNSUR DEWASA. BAGI YANG DIBAWAH UMUR SADAR DIRI YAWWW WARNING 21+ (GORE) Hinata Shouyou dengan segala kesialannya yang bertemu dengan F4. takut? mungkin iya.... mungkin juga tidak. Sang raja dan Sang matahari. Raja yang m...