17. Makan Sebelum Bekerja

21 9 0
                                    

Beatricia terkejut, dia pikir Ethan hanya membual, tapi pemuda itu benar-benar membawanya ke taman yang dia maksud. Dengan air mancur ditengah taman, sebenarnya Beatricia tidak pernah berpergian terlalu jauh dari rumah. Hanya sekeliling dan toko-toko pinggir kota yang dapat dia jangkau dengan berjalan kaki, dia sangat jarang—hanya bila bersama kedua orangtuanya—dapat keluar jauh dari rumah.

Dia tidak mengenal taman yang Ethan tunjukan. Pemuda itu memarkirkan sepedanya di tempat parkiran sepeda dan berjalan menuju salah satu bangku taman. Di taman itu tidak hanya dikunjui mereka berdua, ada beberapa orang yang terlihat tengah berolah raga dan sekumpulan muda mudi yang bercengkrama ria.

Pandangannya teralih kearah sepadang muda mudi di salah satu bangku taman dibawah pohon. Mereka berbincang dengan wanita muda itu yang beberapa kali memukul lengan si pria, mereka nampak mesra pada artian sebenarnya, seperti yang dia kerap lihat di tv ataupun novel percintaan.

Dia juga kerap melihat pemandangan yang sama di sekolah, anak-anak yang berpacaran. Begitu dan sejenisnya. Sayangnya Beatricia tidak termasuk salah satunya, dia pernah mendengar kalau cinta di usia muda itu penuh dengan warna dan bunga. Menyengkan dan membahagiakan, karena masih bebas dan tidak terlalu memikirkan lebih jauh. Mereka bisa putus dan mencari pengganti baru, yang terkadang membuat Beatricia berfikir hubungan masa muda itu hanya mainan belaka.

Walau terkadang tergiur untuk mencoba pacaran, sayang sekali, Beatricia adalah gadis yang tertutup dan tidak mencolok. Jika dia bergerombol bersama gadis lain, dia akan segera tertutupi dan berdiri paling belakang, seperti yang sering dia lakukan.

Beatricia memiliki beberapa teman perempuan disekolah, tidak terlalu dekat, dan hanya berbincang saat pelajaran ataupun saling tegur sapa. Teman-temannya kerap menawarkannya untuk berkenalan dengan beberapa teman laki-laki yang mereka punya, tapi sayangnya dia selalu menolak.

Ya, Beatricia melirik Ethan yang duduk disampingnya. Dia sudah punya teman laki-laki, dan dia tidak ingin menambah daftar teman laki-laki lagi. Karena itu merepotkan.

"masih ada kesempatan beberapa bulan sebelum lulus," Beatricia berbicara, memulai pembicaraan sejak keheningan mereka. "kau tidak berniat menerima salah satu pernyataan cinta itu?"

Beatricia melihat tubuh Ethan tersentak, dia menoleh kearah Beatricia dengan wajah datar dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi taman yang dingin.

"kenapa kau bertanya seperti itu?"

Beatricia menaikan satu alisnya dan ikut bersandar. "hanya bertanya. Kau tahu? Kasihan melihat gadis-gadis itu memburu mu."

"ugh, itu terdengar menyeramkan." Ethan melirik Beatricia dengan kening berkerut. "kau membuatnya terdengar seperti sekelompok pemburu yang mengejar seekor rusa jantan yang memiliki tanduk yang indah. Walau kenyataannya demikian, mereka hanya menginginkan keindahan yang rusa itu miliki, terutama tanduknya yang mencolok. Pasti banyak orang akan iri jika kau memiliki kepala rusa itu."

Beatricia mendengus melalui hidungnya, mendongak untuk menatap langit pagi yang membekukan. "terlalu banyak kiasan, Carey. Kau membuat ku bingung."

"tidak," Ethan mendesah, terdengar malas. "hanya saja kau yang kurang peka."

"maaf?"

"sudah, lupakan. Nah, aku tidak mengajak mu kesini hanya untuk bersantai-santai." Ethan menegakkan tubuhnya.

"apa? Kau bilang mau kencan?" Beatricia ikut menegakkan tubuhnya.

Ethan berdecak, melipat tangannya didepan dada. "itu hanya alasan! Kita tidak bisa kembali hidup tenang jika masalah ini tidak diselesaikan."

"wow, tunggu sebentar, Carey." Beatricia membenarkan posisi tubuhnya sedikit menyamping. "oke, baiklah, kau bisa berbicara. Dan ah, aku punya kabar untuk mu, entah menurut mu bagus atau tidak."

CURSE OF THE BLACK HEART (END-REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang