28

1.7K 231 41
                                    

Nara meringis pelan, merasakan perutnya kini terasa lebih baik. Dia mendongkak,  dan dengan ekspresi terkejut menyadari dia masih berada didalam kelas. Nara menatap sekelilingnya heran

Loh? Bukannya tadi digendong Jungkook?

Nara menoleh ke kanan, lalu pandangannya terjatuh pada Jaehyun yang tengah bermain ponsel dibangku pojok paling belakang. Kemudian dia menoleh lagi mencari keberadaan Sana yang tengah sibuk dengan alat make upnya.

Nara semakin mengernyit.

"Gue mimpi ya?" Gumamnya pelan bertanya pada dirinya sendiri.

"Eh Ra, gimana perutnya udah mendingan?" Tanya Sana yang kini menghampirinya.

Nara mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. "Bukannya tadi gue pulang ya?"

Sana malah mengerutkan kening dengan bingung.  "Hah? Kan lo sendiri yang nolak, katanya gak usah, dikelas aja nanti juga sembuh sendiri kalo dibawa tidur bentar." jelas cewek keturunan Jepang tersebut.

Nara terdiam, kembali mengingat kejadian beberapa saat yang lalu.

"Lo tadi kayaknya ketiduran dimeja, untungnya dosen gak dateng-dateng nih daritadi, gak tau deh kemana." ujar Sana, membuat Nara jadi yakin kalau yang barusan itu hanya mimpi dia semata.

Kemudian cewek itu menghela, "Ya udah deh, San. Makasih ya." katanya, kemudian dibalas dengan anggukan oleh Sana.

Nara mendengus kesal, bisa-bisanya dia bermimpi di gendong Jaehyun dikoridor dan Jungkook yang mehadang lalu mengambil alih gendongannya? Nara berasa jadi seorang Puteri yang direbutkan oleh pangeran berkuda putih. Sepertinya Nara sudah hilang akal.

Dia kembali menoleh pada Jaehyun yang ada dipojok belakang, kemudian dia mendengus.

Kalau Jaehyun tau dia mimpi digendong oleh cowok itu bisa malu setengah meninggal.

Apa-apaan coba? Kok malah Jaehyun dan Jungkook yang ada dimimpinya? Kenapa tidak Lee Minho atau tidak Ji Changwook saja?

Nara menghela napas, kemudian dia memilih beranjak dari kelas. Toh, dosen nya tidak jelas datang atau tidaknya, membuat orang menunggu saja.

Namun saat baru keluar kelas, Nara malah melihat Jungkook yang berjalan dikoridor bersama dengan Taehyung menuju kearahnya.

Ia jadi merutuk, jika dia meneruskan langkahnya mau tidak mau dia akan berpapasan dengan cowok itu.
Nara pun akhirnya berbalik, namun dengan sialannya Taehyung memanggilnya, membuat langkah Nara terhenti dan kini kembali memutar balik tubuhnya menghadap pada mereka yang berhenti didepannya.

"Gak ada kelas, Ra?" Tanya Taehyung

Nara menggeleng, "Gak kayaknya. Dosennya gak dateng-dateng." ujarnya

"Terus sekarang lo mau pulang?" Tanya Taehyung lagi

Nara mengangguk, tapi kemudian dia menggeleng, "Gak, gue mau ngantin dulu."

Jungkook yang ada disamping Taehyung hanya diam saja, mendengarkan obrolan mereka berdua tanpa minat.

Nara diam-diam melirik pemuda itu yang berusaha menghindari tatapan matanya.

"Yaudah kalau gitu gue sama Jungkook duluan, mau nyamperin Alina dulu." ujarnya, Nara hanya merespon dengan anggukan. Kemudian keduanya melangkah menjauh.

Nara menghela napas kasar, Jungkook benar-benar mendiamkannya bahkan sampai sekarang. Rasanya dia ingin kembali masuk kedalam mimpi lebih lama, melihat apa yang akan dilakukan Jungkook jika Nara sedang kesakitan.

Astaga, Nara benar-benar sudah dibuat gila.

***

"Lo perasaan makan dikantin sendirian mulu kayak jomblo." celetukan seseorang disampingnya membuat Nara menoleh dan mendelik secara bersamaan.

"Apasih, Jim." Nara mendengus dan kembali menghirup teh kotaknya.

"Lo ngapain coba dikantin fakultas gue?" Tanyanya sewot.

Jimin terkekeh, "Suka-suka gue." ujarnya acuh, kemudian mengambil satu teh kotak yang memang disediakan diatas meja lalu menusuknya menggunakan sedotan dan meminumnya.

Nara hanya memutar bola matanya malas, tak ingin jauh menanggapi.

"Gimana?"

Nara menoleh dengan kening mengernyit menatap cowok disampingnya kini, "Apanya?"

"Jungkook sama lo setelah kejadian itu?" Tanyanya

Nara diam sebentar, memikirkan jawaban yang tepat dari semua yang terjadi. Kemudian ia menarik napas.
"Entahlah, gue juga bingung."

"Lagi berantem?"

"Hng?" Nara kemudian mendengus kecil, "Cenayang ya lo."

Jimin tertawa, "Yakali," dengusnya, "Keliatan aja dari kemaren tu anak moodnya buruk, gue pikir ya berantem sama lo." katanya

Nara terkekeh, tak menjawab dia memilih menghabiskan teh kotaknya.

Lalu tanpa sengaja pandangannya malah terjatuh pada Jungkook yang melangkah memasuki kantin dengan seseorang dibelakangnya, Yeri.

Nara memperhatikan mereka yang kini duduk tak jauh dari mereka, lalu tiba-tiba pandangannya menjadi hitam semua saat Jimin menutup matanya menggunkan telapak tangan.

"Gak usah diliat kalau bikin sakit hati." ujarnya

Nara terkekeh pelan, "Iya-iya lepasin tangan lo." Kemudian Jimin melepaskan tangannya dan menatap Nara dengan satu helaan napas, "Pikir positif aja, Ra. Mungkin mereka lagi ada sesuatu yang penting yang perlu dibahas lebih lanjut." Jimin tersenyum, "Gue tau yang Jungkook suka sekarang itu elo." lanjutnya.

Nara tertegun, lalu kemudian kembali melirik meja Jungkook dan Yeri yang tak jauh terletak dihadapannya.

Suka ya?

Nara bahkan sekarang ragu apa Jungkook kemarin benar-benar serius dengan ucapannya.

***

Saat pulang kuliah, Nara tidak sengaja berpapasan dengan Jungkook saat menuju tempat parkir, tapi lagi-lagi cowok itu bersikap dingin padanya, seperti menganggap Nara hanyalah orang asing yang tidak ia kenali.

Serius. Nara ingin mencaci maki cowok itu sekarang juga, tapi dia sadar dia sendiri yang membuat Jungkook marah, dan dia harus meminta maaf.

Tapi gengsi.

Nara mendengus pelan, lalu kembali menoleh pada Jungkook yang sedang mengobrol dengan Taehyung dan Alina sebelum mereka masuk ke mobil.

Tiba-tiba Jungkook mengarahkan pandangannya dan saat itu juga mata mereka bertemu, tapi langsung saja Nara mengalihkan pandangannya ke arah lain, pura-pura tidak melihat.

Cewek itu kini memilih menunggani motornya, lalu segera melajukannya untuk pulang.

Sementara Jungkook disana yang melihat itu hanya tersenyum tipis, lalu kembali menoleh pada Alina yang tadi sempat ia ajak bicara.

"Pastiin aja, Lin. Dia gak sakit perut lagi." ujarnya

A/n

Iya tau pendek, seharusnya ini digabung aja sama part kemarin tp klo digabung kalian langsung tau dong kalau LAH ANYINK CUMA MIMPI

gituuu

Boyfie-Jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang