16

1.7K 224 7
                                    

Saat Jungkook berbalik dan beranjak pergi meninggalkan Jaehyun yang masih berdiri diposisi yang sama, tidak beberapa meter dari posisinya tadi seseorang muncul dari dalam kelas dengan menjinjing sebuah paper bag. Jungkook merutuk kenapa dia harus bertemu orang itu di saat seperti ini.
Tidak ingin menanggapi, Jungkook terus melangkah tanpa niat melirik sedikitpun. Tapi tepat saat Ia hendak melewati orang itu dia malah memanggilnya.

"Jung..."

Jungkook merutuk saat kenapa kakinya malah berhenti melangkah tepat didepan gadis itu.

Gadis itu melangkah mendekat kehadapan Jungkook dengan radius setengah meter.

Jungkook mengangkat alis, "Apa?" tanyanya dingin.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya gelisah. Sudah 2 tahun lebih, dan Jungkook masih dingin padanya.

Jungkook melirik bibir gadis itu kemudian berdecak kecil.

"Kebiasaan buruk lo gak pernah ilang ya? "

"Ya?" gadis itu terbengong, tapi kemudian segera tersadar dan segera melepaskan gigitannya pada bibir bawahnya. Tapi diam-diam dia tersenyum.

"....Kamu masih marah?"

"Nggak."

"Jung, tapi--"

"Yer, gue buru-buru. Bisa nanti?" Jungkook dengan raut datarnya, melangkah meninggalkan gadis itu yang kini merutuk, mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Yeri-nama gadis itu- Ia menarik napas.
"Bisa gak sih kamu sebentar aja dengerin aku ngomong? "

Lagi-lagi langkah Jungkook terhenti, tapi tidak berlangsung lama dia memilih kembali melangkah untuk pergi dari sana.

Merasa tidak ada respon dari Jungkook, membuat Yeri membalikkan badan dan matanya langsung tertuju pada punggung Jungkook yang perlahan menjauh.

Yeri membuang muka dengan helaan napas berat. Tapi detik berikutnya ia berlari, mengejar Jungkook yang masih belum terlalu jauh.

Ini kesempatannya, dia harus memperbaiki hubungan dengan cowok itu. Walaupun satu kampus, tapi sangat susah untuk bertemu cowok itu. Selama ini Jungkook selalu menghindar dan pura-pura tidak kenal jika mereka tidak sengaja bertemu.

Tapi hari ini, untuk pertama kalinya setelah sekian lama dia memberanikan diri untung menyapa cowok itu lebih dulu dan berbicara lagi dengan Jungkook.

Yeri tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Jungkook!"

Jungkook tidak memperdulikan teriakan itu, dia terus berjalan sampai ke parkiran. Tujuannya hanya satu sekarang, ke rumah sakit.

Yeri berdecak disela larinya, kemudian kakinya tak sengaja terpeleset, membuat cewek itu memekik dan meringis sakit melihat lututnya yang berdarah.

Jungkook tidak tuli, dan dia masih punya hati nurani, sehingga cowok itu menghentikan langkahnya dan membalikkan badan.

"Ck. Ngerepotin." decak cowok itu, tapi walaupun begitu ia tetap melangkah menghampiri Yeri lalu mengulurkan tangan.

Yeri mendongkak, mengerjap beberapa kali menatap uluran tangan itu.

"Bangun." suara datar Jungkook membuyarkan lamunan Yeri, cewek itu mengangguk dan menerima uluran tangan itu. Ia berhasil berdiri tapi kemudian kembali meringis merasakan sakit dibagian lututnya.

Jungkook menghela napas, ia melirik jam tangannya sebentar.

"Ikutin gue, obatin luka lo."

Jungkook melanglah lebih dulu.

Boyfie-Jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang