34

1.7K 244 74
                                    

Nara sedang duduk kursi yang tersedia di teras rumah dengan beberapa cemilan yang ia bawa dari dalam. Menatap lurus kedepan memperhatikan jalanan kompleknya yang lumayan sepi padahal baru jam 7 malam.

Sang Abang baru saja tadi pamit keluar dengan sengaja menekan kata malming bareng pacar dan menyuruh Nara untuk menjaga rumah.

Abang gak ada akhlak emang.

Kini pandangan Nara terjatuh pada dua kertas yang ada disamping cemilannya yang ia letakan diaatas meja samping kursinya duduk yang tak lain adalah tiket bioskop tadi.

Sebenarnya Nara sangat menyayangkan kalau harus membuang tiket itu, bilangnya tadi gapapa sendiri tapi padahal dia mager pakai banget kalau nonton sendirian.

Dan jujur aja, semua yang Nara bilang pada Jungkook tadi siang adalah bohong.

Bohong kalau dia gak kenapa-kenapa.
Bohong kalau dia biasa aja.
Bohong kalau dia gak papa kalau Jungkook masih deket sama mantannya itu.
Dan bohong kalau dia gak cemburu.

Tapi Nara gak bisa ngungkapin itu semua.
Dia takut kalau Jungkook malah risih, dia takut kalau Jungkook malah gak suka kalau Nara bersifat seperti itu, dia takut kalau Jungkook merasa dia terlalu posesif dan dia takut kalau Jungkook merasa dikekang.

Nara se-overthinking itu terhadap hubungannya sekarang.

"WOI RA SENDIRIAN AJE KAYAK JANDA."

Nara mengumpat lalu langsung menoleh kearah pagar rumahnya yang menampakkan Jaehyun yang tengah menunggangi motor maticnya. Kayaknya Jaehyun baru pulang dari suatu tempat.

"BERISIK!" Nara balas beteriak, kemudian terdengar tawa cowok itu yang meledak.

Kemudian tanpa permisi cowok itu malah membelokkan motornya memasuki halaman rumah Nara.
Nara yang melihat itu hanya diam memperhatikan sampai Jaehyun yang kini sudah duduk di kursi sebelahnya yang terhalat oleh meja.

"Tumben gak sama cowok lo." Jaehyun berucap sambil mengambil cemilan yang ada dimeja lalu memakannya.

"Lagi ngedate dia sama cewek lo." ucap Nara membuat Jaehyun menoleh dengan kening menyatu

"Yeri?"

"Emang dia cewek lo?"

"Hampir." ucapnya kemudian tertawa

"Kasian yang ditolak." Nara menatapnya dengan prihatin

Jaehyun mengedikkan kedua bahunya seakan tak peduli lagi dengan itu.

Fyi, satu bulan yang lalu Jaehyun memberanikan diri untuk mengatakan perasaannya pada Yeri yang pada saat itu hubungan mereka memang sedang dekat-dekatnya. Tapi mirisnya, Jaehyun malah ditolak dengan alasan Yeri masih ragu soal perasaannya sendiri dan mengatakan pada Jaehyun kalau ia selama ini hanya sekedar pelariannya saja.

Sakit bruh.

"Jadi Jungkook sama Yeri lagi malmingan? Sementara pacarnya sekarang sedang meratapi nasib melihat langit malam yang gelap tanpa bintang?" kata Jaehyun malah terdengar seperti sajak dan sukses membuat Nara tertawa.
"Jae, lo kebanyakan gaul sama kak Doy deh, pindah jurusan aja sana lo jadi anak sastra." ucap Nara menyebutkan nama Kating dari jurusan sastra indonesia dikampusnya.

"Gak usah ngalihin pembicaraan anjir." Jaehyun berucap dengan sarkas.

Nara mencibir.

"Gak malmingan juga sih, lebih tepatnya gue gak tau mereka kemana dan ngapain. Kata Jungkook dia udah janji dari seminggu yang lalu dan gak enak kalau batal lagi. "

Boyfie-Jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang