bonus chapter (cewek selalu benar)

1.8K 212 58
                                    

Ps. Ini gak berpatok di alur, alias cuma random story naraxjungkook

**

"Satu-satu, aku sayang aku. Dua-dua juga sayang kamu. Tiga-tiga tiban tiban tititiban tiban tiban."

Nara yang sedang mencatok rambutnya didepan cermin reflek mendelik mendengar nyanyian Jungkook yang ngawur, nada yang tiba-tiba berubah dibagian akhir. Cowok itu sedang rebahan di tempat tidurnya sambil bermain ponsel, menunggu Nara yang tadinya lupa jika mereka ada janji jalan keluar. Gadis itu belum mandi dan Jungkook sudah datang, alhasil dia menyuruh cowok itu untuk menunggunya dulu karena dia benar-benar lupa sehabis marathon drama korea tadi malam. Jungkook juga sih, tidak mengabari lagi saat paginya, main datang aja tiba-tiba.

"Ra!" Jungkook tiba-tiba sudah merubah posisi rebahannya menjadi duduk, memanggil Nara dengan nyaring, membuat gadis itu langsung menoleh dengan terkejut.

"Apasih?" Tanyanya agak kesal.

"Lama banget lo ah udah belum sih? Satu jam gue rebahan duduk rebahan duduk," ucap Jungkook, kini beranjak dari tempat tidur dan berdiri dibelakang Nara, menatap wajah gadis itu dipantulan cermin.

"Siapa suruh lo gak ingetin gue."

"Lo yang lupa anjir kok gue yang salah???" Tanya Jungkook tak terima.

"Tetep aja. Lo harus kabarin gue kek pas paginya kalau mau otw, biar gue mandi dulu," ucap Nara, mendengus.

Jungkook ingin balas menjawab, namun Ia langsung mengurungkan niat. Tidak ada gunanya jika berdebat, ujung-ujungnya dia juga yang salah.

"Oke iya. Gue tunggu lagi ini. Cepetan dikit keburu siang," ucap Jungkook, kini kembali merebahkan diri dikasur Nara dan kembali membuka ponselnya, namun kali ini dia membuka game online untuk menemani kegabutannya menunggu Nara yang sedari tadi tidak selesai-selesai.

Masuk kedalam game, dan kebetulan sekali Taehyung sedang online. Akhirnya dia mengajak cowok itu untuk mabar.

Tidak berapa lama Nara sudah selesai bersiap, kini Ia berdiri dan menghampiri Jungkook yang terlihat asik bermain.

"Ki, udah," ujarnya, kini mengambil tas ransel kecil dan memasukan beberapa barang penting untuk dibawa.

Nara kembali menatap pada Jungkook yang masih tidak berkutik, "Ki, cepet katanya mau jalan."

Jungkook melirik sekilas, "bentar, Ra, nanggung," ucapnya, membuat Nara mendengus.

"Tadi bilangnya mau gue cepet-cepet, ini gue udah selesai lo malah main game." Nara menatap Jungkook dengan kesal, kini dia ikut mendudukan diri disisi tempat tidur.

"Kiiiiii." Nara menggoyang-goyangkan lengan Jungkook, menyuruhnya untuk berhenti bermain.

"Bentar, Ra, bentar. Ini bentar lagi selesai, tunggu bentar."

"Lo bales dendam ya gantian nyuruh gue nunggu?!"

Jungkook tanpa sadar mengangguk, membuat Nara melotot kemudian berdecak kesal.

"Udahlah! Gak jadi jalan. Mending gue lanjut episode drakor tadi malem," ucap Nara masih kesal karena Jungkook yang sama sekali tidak terpengaruh karena fokus dengan game yang ada di ponselnya.

Nara benar-benar menyimpan kembali ranselnya, dan mengambil laptop untuk kembali melanjutkan drama korea yang tadi malam Ia tonton. Ia memposisikan dirinya senyaman mungkin diatas tempat tidur, duduk bersila dihadapan laptop, didepannya ada Jungkook yang kini juga sedang bermain game diatas kasurnya.

Sibuk dengan dunia masing-masing, membuat mereka tidak sadar 1 jam telah berlalu. Hari sudah mulai siang dan rencana mereka untuk pergi ke suatu tempat jadi batal.

Jungkook yang sudah lelah bermain akhirnya menghentikan permainannya, dan kini menatap Nara yang sedang merunduk pada Laptop dengan mata berkaca-kaca.

"Dih nangis lo?"

Nara tak menghiraukan perkataan Jungkook, terlalu fokus dengan adegan yang ada dilayar laptopnya. Jungkook yang penasaran dengan apa yang Nara tonton pun mendekat, duduk disamping gadis itu dan mulai ikut menyaksikan.

Jungkook mengernyit tak paham, kembali menatap Nara yang sudah sesegukan, yang malah membuatnya panik.

"Ra anjir kok makin kenceng? Sttt udah, baperan banget lo gini aja nangis." Jungkook menepuk punggung Nara pelan mencoba menenangkan gadis itu yang menangis hanya karena sebuah drama setingan.

Nara menepis air matanya, lalu menatap Jungkook dengan wajah cemberut.

"Nyesel gue nonton huaa horor apaan malah banyak bawang gini, riasan gue luntur," ucapnya kini sudah merengek tak karuan.

Jungkook mendengus, " gak ada yang nyuruh lo nonton juga."

Nara kembali menatap Jungkook dengan mata memincing kesal, "lo sih main game!"

Jungkook melotot, "Kok gue anjir?!" Tanyanya tak terima jika kembali disalahkan.

"Ya kalau lo gak main game, gue gak bakal nonton drakor!"

"Gak ada yang nyuruh lo buat nonton astaga." Jungkook pusing.

Sekarang apa lagi? Salah siapa lagi?

"Ya pokoknya karena lo main game! Ini riasan gue luntur huaaa. Tanggung jawab, Ki!"

"Gimana caranya tanggung jawab? Gue nikahin lo gitu?" ucapnya asal, membuat Nara melotot.

"Belum lulus! Ngawur!" ujarnya, mencubit pinggang Jungkook, membuat cowok itu meringis kesakitan.

Jungkook mendengus, "ya udah maaf," ucapnya, memilih untuk mengalah saja jika tidak perdebatan ini tidak akan berakhir.

"Sekarang gimana?" Tanya pemuda itu.

"Apanya?" Tanya Nara tak paham.

"Jadi jalan gak?" Jungkook melirik jam tangannya, "udah jam 11 lebih."

Nara mendengus, "jadi lah! Gue udah siap-siap juga."

"Terus gue nunggu lo lagi benerin riasan gitu?"

Nara memincingkan mata dengan sinis, "kenapa? Gak mau nunggu?"

Jungkook menghela, "gak gitu. Gak perlu lah pake riasan lagi. Sana cuci muka, lo natural aja lebih cantik," ucap Jungkook.

Nara mengerjapkan matanya, kemudian mendengus kecil.

"Gombal," cibirnya pelan.







































Kalau gak digituin gak selesai-selasai anjir malah gak jadi jalan. Tapi emang bener sih Nara cantiknya natural-Jungkook

A/n

Sudahh yaaaaa utangku sudah lunasssss sesuai janji tadi malam, ini anggap aja pajak ultah.

Boyfie-Jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang