10

2.1K 215 8
                                    

Nara menyiapkan sarapan di atas meja makan sambil bersenandung kecil. Kebiasaannya kalau Papanya datang dari luar kota, paginya dia akan segera bangun dan memasak di dapur untuk sang Papa.
Bahkan Hoseok sering menyindirnya, karena terlalu cari muka dihadapan Papa, karena jika hanya ada mereka berdua di rumah, boro-boro Nara nyiapin sarapan, bangun aja sering telat.

Terdengar suara langkah kaki, membuat Nara menoleh lalu tersenyum senang saat melihat penampakan sang Papa datang menghampirinya.

Iya, Papa Nara pulang lebih awal dari dugaan Nara, untung saja gadis itu tidak berlama-lama di rumah Jungkook. Lewat 5 menit saja, Papanya akan lebih dulu datang ke rumah.

"Rajin banget anak Papa. Masak apa nih?"

"Nasi goreng pakai telur mata cinta!!" serunya dengan semangat sembari menunjukkan piring nasi goreng yang sudah dihiasinya dengan sayuran lengkap beserta telur mata sapi bentuk hati.

"Hilih." celetuk sebuah suara membuat keduanya menoleh.

Nara mendengus, "Awas lo makan masakan gue! " sengitnya pada Hoseok yang baru saja akan mengambil piring.

"Lihat tuh Pa, pelit banget jadi adek." adunya pada sang Papa, membuat Nara mendelik.

Papa terkekeh kecil sembari menggelengkan kepala.

"Sudah-sudah. Ayo makan bareng-bareng. " ucap sang Papa, membuat Hoseok memeletkan lidahnya pada Nara, sedangkan Nara hanya mencebikkan bibir.

Tidak berapa lama setelah makan mereka berlangsung,  terdengar suara sepeda motor yang berhenti di depan rumah mereka, membuat ketiganya menoleh dengan penasaran.

"Siapa?" tanya Papa.

Hoseok menggeleng tanda tidak tahu, sedangkan Nara beranjak dari duduknya, sambil menyeruput minumannya.

"Minum itu duduk." celetuk Hoseok dengan gelengan kecil.

"Gak dihabisin makanannya?" Papa melirik piring makan Nara yang baru teruna setengah.

"Temen Nara udah jemput." ucap Nara sambil merapikan buku-buku yang tadi dia letakkan di kursi di samping duduknya.

"Suruh masuk dong temennya. Sekalian sarapan bareng. Kamu juga makannya belum selesai."

Mendengar perkataan sang Papa membuat Nara jadi terdiam sebentar memikirkan apakah dia harus membawa Jungkook masuk dan memperkenalkannya dengan sang Papa? Bagaimana reaksi Papanya nanti terhadap Jungkook?

"Enggak usah, Pa. Kita sama-sama buru-buru soalnya." ucapnya memberi Alasan.

"Raaaaaa."

"Nara woi gue udah di depan."

Nara memejamkan matanya sembari memaki cowok itu didalam hatinya.

Jungkook kenapa harus teriak sih?

"Teman kamu cowok?"

Tuh kan! Papanya bertanya dengan nada tidak se friendly tadi saat sarapan.

Nara sedikit tersentak dengan pertanyaan yang di lontarkan Papanya. Gadis itu berdehem kemudian mengangguk dengan canggung.

"Suruh masuk dulu sini. Sarapan bareng."

Nara mengerjap, "ta..tapi Pa..."

"Mau Papa yang nyamperin dia?"

Nara melotot, "Gak! Iya, Nara suruh masuk. Sebentar." ucapnya kemudian segera berlari kecil menuju pintu masuk utama.

Tak selang waktu berapa lama, Nara muncul dengan Jungkook di sampingnya.

Cowok itu terlihat sedikit canggung. Awalnya tadi dia tidak mau sekaligus heran kenapa Nara menyuruhnya masuk, tapi setelah dijelaskan oleh Nara kalau Papanya lah yang menyuruhnya, Jungkook semakin tidak mau. Awalnya doang sih, karena pada akhirnya dia memutuskan untuk masuk dengan alasan dia lelaki yang gentle. Seketika itu juga Nara berdecih.

Boyfie-Jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang