Bukti Kehebatan

1.6K 235 43
                                    

Ohayo minnaaa... 👋🏻👋🏻👋🏻

Aduh, sepi ya... ini pasti lagi sibuk masak kue lebaran ini mah... hehhehe... 😂😂😂

udah pada masak apa aja nih ceritanya? 😁😁😁

kalau aku, tahun ini ga ada masak kue kering. soalnya rumah sepi, ga bakal ada yang makan... 🙄🙄🙄

oh ya... selagi nemeni kalian bersibuk ria, aku up part 5 yaaa... 😘😘😘

selamat menikmati... 🤗🤗🤗

==========================================================================

Edelia bersenandung seraya mengikat kuda rambut hitamnya di puncak kepala. Beberapa anak rambut tampak terlepas dan memberi kesan sedikit berantakan yang memesona di sisi wajahnya.

Ia tersenyum lebar menatap pantulan dirinya di cermin. Setelah membedaki sedikit wajahnya, ia merasa penampilannya cukup rapi. Terlebih dengan kemeja bermotif dan celana jeans yang ia kenakan, ia pikir ia sudah siap untuk menjalani sore itu.

Ketika ia keluar dari kamar, ia mendapati Kenan yang baru pulang dari sekolah tampak makan siang. Remaja laki-laki itu menengadahkan kepalanya.

"Mama sudah mau pergi sekarang?"

Edelia tersenyum. Ia duduk di dekat Kenan. Mengangguk dan menjawab. "Mama nggak mau terlambat di hari pertama kerja."

"Ehm..." Kenan mengerti. "Berarti malam ini Mama pulang malam?"

"Iya," kata Edelia merasa tak enak. "Kamu nggak apa-apa kan sendirian? Ehm... Atau Mama harus nyari kerja yang lain?"

Kenan menatap Edelia, menghentikan makan siangnya. "Aku nggak apa-apa, Ma. Lagipula biasanya banyak Bapak-Bapak yang main remi di warung sebelah. Mama kerja aja. Cari kerja kan susah."

Edelia mengusap kepala Kenan. Lama-lama menatap wajah anaknya itu.

"Kenapa, Ma?"

Edelia menggeleng sedikit. "Nggak apa-apa. Cuma Mama pikir rambut kamu halus banget ya?" Edelia memandangi warna rambut Kenan lamat-lamat.

"Eh?" Kenan mengerjap.

"Warna rambut kamu bagus."

Kenan mendesah seraya melanjutkan makannya. "Aku malah mau punya rambut hitam kayak Mama," katanya seraya mengunyah. "Mama nggak tau kalau Bu Yati, yang jual gorengan di sekolah selalu ngomong ke aku kalau rambut aku begini gara-gara keseringan main bola siang hari."

Edelia tersenyum geli.

"Makanya rambut aku coklat kayak pirang gini."

Memandangi rambut Kenan yang bewarna coklat pirang entah kenapa membuat Edelia teringat kejadian di malam Minggu kemaren. Saat dirinya ketemu pria menyebalkan yang ia cap sebagai bule kesasar.

Edelia bangkit dan mengeluarkan kontak motor dari saku celana yang ia kenakan. "Mama pergi dulu ya, Ken. Kamu baik-baik di rumah. Kalau nanti mau main bola, jangan lupa kunci rumah. Titipin ke warung sebelah aja."

"Oke, Ma."

Edelia menyempatkan diri untuk memberikan satu kecupan di kepala Kenan sebelum benar-benar pergi.

Kala itu masih sekitar jam dua siang ketika Edelia sampai di Hotel Gajah Putih. Sinar terik tampak menyilaukan suasana pantai. Beruntung banyaknya pohon di sepanjang pantai membuat angin yang bertiup menjadi terasa lebih sejuk.

Sesampainya di sana, Edelia langsung dibawa Chef Junan ke bagian dapur. Edelia tersenyum ketika mendapati Tim Dapur berkumpul di hadapannya.

"Oke, everybody. Jadi, ini asisten malam saya yang baru."

Ehm... Mamma Mia [FIN] 🔞 - Seri 2 SingleparentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang