Semangkuk Rasa Panas

1.3K 232 71
                                    

Selamat Malam Semuanya... 😍😍😍

Akhirnya dapat notif lagi dari ini cerita ini... cie cie cie... cung tangan siapa yang nungguin kelanjutan cerita ini? 🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♀️

Sebelumnya, Aku mau ngucapin: Selamat Hari Raya Idul Fitri, aku mohon maaf lahir dan bathin untuk semua kesalahan aku... Terutama karena nggak pernah ngasih extra part tiap cerita aku selesai... 🙏🏻🙏🏻🙏🏻😂😂😂

oke... jadi, kue lebaran masih banyak kan? hahahha... yuk, dimakan sambil ngebaca part 8... 🤣🤣🤣

selamat menikmati... 🤗🤗🤗

===========================================================================

"Edel?" Vindy mengerutkan dahi dengan heran. "Kamu udah datang jam segini?" Ia melihat ke jam tangannya. "Jam setengah dua belas?"

Semua mata langsung menoleh ke ambang pintu di mana Edelia baru saja masuk seraya membawa satu plastik dengan kedua tangannya. Wanita itu tersenyum kaku.

"Kok cepet banget?" tanya Rara. "Kamu nggak mau ngebantuin kita-kita buat nyiapin reservasi makan siang kan?"

Edelia melihat dengan cepat bagaimana meja di dapur telah penuh dengan makan siang. Dari sajian pembuka hingga hidangan penutup.

"Soalnya kalau iya," sambung Agung, "kamu jelas udah telat."

"Kecuali kalau kamu mau ngebantu pelayan buat angkut-angkut ini makanan ke depan," imbuh Bagas.

Edelia menggeleng. "Bu-Bukan... aku bukannya mau ngebantu reservasi siang ini," katanya seraya masuk dan meletakkan bingkisan itu ke island yang kosong. Ia beranjak menuju ke rak dan mengambil satu mangkok kaca ukuran sedang.

"Ngapain?" tanya Tomi. Lalu, ia mengendus isi plastik hitam itu. "Ini... sup?"

"Ehm... iya..."

Tak menghiraukan mereka yang mendadak melingkari dirinya, Edelia mengeluarkan isinya. Dengan pelan-pelan, ia menuangkan sup ikan itu ke dalam mangkok. Asap mengepul dari mangkok itu.

"Wah! Untung masih panas," kata Edelia senang. "Nggak sia-sia ngebut tadi."

"Kamu ngebut cuma biar sup ini tetap panas?" tanya Tomi.

Edelia mengangguk.

"Kamu kerja di dapur ya," kata Tomi. "Banyak kompor yang bisa kamu pakai untuk manasin itu sup."

"Ah..." Edelia mengangguk bodoh. Ia nyengir. "Bener juga."

Tim Dapur geleng-geleng kepala.

"Jadi, kamu bawain sup itu untuk apa?" tanya Vindy ingin tau. "Sup ikan mujair?"

Rara melirik Bagas. "Emangnya ikan mujair bisa dibuat sup?"

"Ya semua ikan bisa kok dibuat sup. Tergantung rasanya aja ntar. Hahaha. Ikan asin juga bisa dibuat sup, tapi mungkin nggak enak."

Edelia tersenyum malu. "Soalnya cuma ada ikan mujair sih."

"Terus untuk apa sup ikan ini?" tanya Vindy lagi.

Edelia menarik napas dalam-dalam. Vindy ini banyak nanya ya?

Dan sejujurnya, Edelia bingung harus menjawabnya. Makanya ia tak menjawab pertanyaan itu, melainkan meraih satu nampan kecil. Meletakkan mangkuk sup di atasnya. Lalu, ia beranjak.

"Eh... mau ke mana?" tanya Agung.

"Ada urusan bentar," jawab Edelia sekenanya seraya kabur dari dapur.

Ehm... Mamma Mia [FIN] 🔞 - Seri 2 SingleparentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang