1.2

182 33 8
                                    

Kyung Won berusaha mengembalikan kesadarannya secara penuh. Saat ini, ia masih berada di tempat yang sama. Yacht milik Jun. Ketika Kyung Won baru saja ingin beranjak, Jun menahan pergerakannya. Menarik Kyung Won mendekat, ia berbisik tepat di telinga Kyung Won.

"Don't move."

Kyung Won dapat dengan jelas merasakan hembusan nafas Jun pada ceruk lehernya. Membuatnya menahan napas selama yang ia sanggup. Menyadari fakta bahwa saat ini Jun tengah memeluknya dengan erat. Katakanlah Kyung Won berlebihan, tetapi ia sangat gugup saat ini.

Sedikit kilas balik mengenai apa yang terjadi semalam, keduanya tidak melakukan apa-apa. Atau Jun yang memang berhasil mengontrol nafsu binatangnya. Karena pada nyatanya, Kyung Won tidak menahan Jun sama sekali. Bahkan ketika jemari pria itu mulai menarik resleting dress yang dikenakan Kyung Won kebawah, ketika jemari itu mulai bergerilya di tempat yang tidak seharusnya. Ah, mungkin kalian cukup membayangkannya sendiri. Justru, pria itu yang menyudahi kegiatan mereka. Dengan alasan ia tidak ingin Kyung Won menyesali ini keesokkan harinya. Dan jadilah, Jun dan Kyung Won yang terlelap di dalam kabin yacht milik pria itu.

 Dan jadilah, Jun dan Kyung Won yang terlelap di dalam kabin yacht milik pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan terlalu gugup. Aku bisa mendengar detak jantungmu dari sini." Tukas Jun santai masih dengan mata yang terpejam.

"Tidak ada yang gugup disini. Tentu saja jantungku berdetak, jika tidak maka aku sudah mati." Kyung Won segera melepaskan lengan Jun yang melingkari pinggangnya. Membuat pria itu mau tidak mau membuka matanya.

"Mau kemana?" Tanya Jun dengan suaranya yang masih agak serak. Serta rambutnya yang terlihat acak-acakan. Satu kata yang menggambarkannya saat ini, tampan.

"Pulang. Aku harus ke kantor." Kyung Won meraih mantel panjangnya yang tergeletak bebas di lantai kabin.

Jun beranjak dari posisinya, kemudian melangkah menghampiri Kyung Won. Meraih pergelangan tangan perempuan itu, mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Jun saat ini. "Kau benar-benar akan pergi begitu saja?"

"Lalu? Aku harus disini? Menunggu hingga kau memiliki keinginan untuk beranjak dari tempat ini? Aku memiliki pekerjaan untuk diselesaikan." Kyung Won melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman Jun. Memantapkan langkahnya untuk keluar dari kabin yang tiba-tiba terasa panas.

Kyung Won tentu tidak bodoh untuk menyadari, bahwa dirinya sudah semakin terjerumus. Pun menghindari fakta mengenai hidupnya yang tidak akan setenang sebelumnya. Karena kehadiran Jun, tentu saja. Seperti saat ini, Jun sudah kembali menahan pergelangan tangannya. Membuat Kyung Won memutar bola matanya malas. Ayolah, bisakah pria itu berhenti menjadi klise dan pasaran?

Terlalu mudah untuk ditebak. Meski sayangnya, mampu membuat Kyung Won merasa terjebak.

"Temani aku. Disini. Permintaanku tidak sulit, bukan? Lagipula, mengambil absen selama satu hari tidak akan membuat perusahaanmu bangkrut. Bukan begitu?"

encounter ; mjh ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang