song recommendation :
no song without you - honne****
Kyung Won menyenderkan sisi kiri wajahnya pada jendela kendaraan milik Jun. Klasik dan klise. Menganggap dirinya tengah berada dalam suatu video klip, sebagai seorang gadis yang dilanda rasa frustasi pasca berakhirnya sebuah hubungan. Perbedaan yang kentara adalah penyebab dirinya seperti ini bukanlah Jun atau pria. Namun, kondisi ibunya dan kondisi perusahaan.
Betapa beruntung dirinya Jun sedang dalam kondisi yang pengertian, buktinya pria itu tidak mengeluarkan suara sejak tadi. Menyadari bahwa Kyung Won hanya membutuhkan kehadirannya tanpa berbicara sepatah kata. Karena ocehan dari sang ayah masih dapat terdengar jelas pada kedua telinga, dan kata-kata motivasi yang akan terdengar sangat "old school" tidak akan membantunya sama sekali.
Hingga sampailah Kyung Won di apartemennya, ia turun tanpa mengucapkan sepatah kata. Selayaknya tidak memiliki beban apapun turun dari kendaraan milik Jun, memberi sedikit lompatan pada langkahnya. Oh, jangan lupakan senyuman yang terpatri jelas pada wajahnya. Cukup membuat Jun ketakutan, perempuan itu tidak seperti dirinya yang biasa.
Seburuk itukah hari yang dialami Kyung Won hari ini? Bahkan ketika keduanya telah sampai di ruang tamu apartemen, Kyung Won malah merebahkan dirinya diatas sofa. Sesuatu yang cukup jarang karena Kyung Won akan lebih memilih memasuki bilik kamar mandi dan membersihkan dirinya. Mengingat ia bahkan belum mengganti pakaiannya.
"Aku ketakutan. Setidaknya, katakan apa yang membuatmu tiba-tiba memintaku untuk mengantarmu pulang? Waktu bahkan belum menunjukkan bahwa petang telah tiba. Ada apa?" Ujar Jun setelah sepersekian waktu diselimuti oleh keheningan yang sengaja Kyung Won ciptakan.
Kyung Won terkekeh. "Surprised seeing this side of me? Aku pikir kau akan menyukai keheningan, melihat kau tidak mengeluarkan suara sedikitpun sejak kita berada di mobil tadi."
"You might need some time to process things. I get it, now would you tell me?"
Kyung Won menghela napasnya. Kemudian, menoleh menatap Jun yang saat ini melakukan hal yang sama. Mengharapkan jawaban masuk akal keluar dari Kyung Won.
"Company is pretty much a mess. Huge mess. Plus the news about my mom being hospitalized and the so called Sir Jeon needed me to be there asap, when the name my mother has been calling was Jeon Wonwoo.
Her beloved son, the smart one, the witty one. My whole life was being filled with them praising my brother and his greatness. Bahkan setelah dirinya meninggalkan Seoul dan segalanya."
Jun menatap Kyung Won dalam diam. Berusaha memahami situasi yang sedang dihadapi oleh Kyung Won.
"You must think I'm pathetic right? Well this is actually me, with my inferiority complex being pile up against my brother. Ayah menyuruhku untuk menghubungi Wonwoo agar ia mau kembali ke Seoul untuk ibu."
Jun menggeleng pelan. Meraih jemari Kyung Won, menggenggamnya.
"Setiap orang berhak memiliki suatu sisi yang berbeda. Thanks for allowing me to see that side of yours. I feel honored actually. It's okay to felt some kind of inferiority complex. But just so that you know, you are by far one of the most amazing woman I've ever met."
Kyung Won tertawa. "Enough with the sweet talk, Jun. I'm tired already stop feeding me with that nonsense bullshit of yours." Kyung Won bangkit dari sofa, baru saja akan lekas pergi ke kamarnya. Membersihkan dan menyiapkan dirinya untuk berhadapan dengan si keras kepala, Jeon Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
encounter ; mjh ✔️
Fanfiction[SPIN-OFF] Pertemuan pertama. Jun mengenalinya sebagai putri satu-satunya keluarga Jeon. Pertemuan kedua. Jun melihatnya duduk sendirian di sudut kafe. Pertemuan ketiga. Jun menghampirinya. Lantas apa yang akan terjadi di pertemuan dua insan itu sel...