2.3

167 32 2
                                    

song recommendation :
wish you well - jeff bernat

****

Ketika Jun baru saja ingin menghampiri Kyung Won di ruangan Youra, sebuah pesan singkat masuk ke dalam ponselnya. Membuatnya sedikit panik, karena Jun tahu betul konsekuensinya bila tidak segera memenuhi keinginan pria tersebut.

Ingat perbincangan panggilan telepon kemarin? Jun dengan seseorang yang tidak ia sangka akan kembali ia hubungi? Ya, untuk itu tentu saja ada harga yang perlu dibayar. Dan sedikit informasi, pria anonim ini tidak memiliki kesabaran yang besar.

Sebenarnya, harga yang perlu dibayar tidak berbahaya maupun sesuatu yang tidak bisa dipenuhi. Hanya sejumlah uang yang harus dibayar. Akan tetapi, satu hal lagi mengenai pria ini, ia tidak menyukai keterlambatan. Sehingga, bila Jun terlambat barang satu menit saja, informasi yang seharusnya menjadi senjata Kyung Won akan berbalik menjadi bumerang bagi perempuan itu.

Jun tidak ingin berbohong. Tetapi, ia harus. Ah, kalian pasti paham maksudnya disini.

| Me :
aku akan menemuimu secepat mungkin
tunggu sebentar saja.

***

Setelah melalui tahap 'mediasi' dan 'rekonsiliasi' dengan keluarganya, Kyung Won memutuskan untuk mencari udara segar. Ditemani dengan Wonwoo dan Ha Joon. Anggap saja, siblings day out. Kapan lagi? Ha Joon disibukkan dengan studinya, sementar Wonwoo dan dirinya dengan perusahaan.

"Wah, sudah lama sekali rasanya sejak melihat kalian berdua." Ucap Ha Joon antusias. Sepertinya, hanya Ha Joon yang sulit menyembunyikan emosi yang dirasakannya.

Buktinya, sedari tadi ia tiada henti berbicara. Menceritakan bagaimana studinya, betapa senang dirinya bisa kembali merasakan kehangatan dalam keluarga. Meskipun, apa yang dirasakan Kyung Won dan Wonwoo tidak jauh berbeda. Tetapi, bayangkan saja Kyung Won dan Wonwoo bila bertingkah seperti Ha Joon. Apa tidak akan terlihat aneh?

"Kyung Won-ah, bagaimana kau dengan si Junhui itu? Bahkan teman-temanku yang tidak pernah bertemu denganmu saja tahu mengenai dirimu yang mengencani pria itu." Ucap Ha Joon, tanpa menghiraukan tatapan sinis dari Kyung Won.

Benar-benar.

Kyung Won sangat menghindari topik ini sedari tadi. Sekarang, bisa-bisanya Ha Joon justru mengungkit hal ini. Dengan kehadiran Wonwoo! Apakah Ha Joon terlalu bodoh untuk membaca situasi?

"Tidak ada apa-apa." Balas Kyung Won singkat.

"Hey, sudahlah jangan menyangkal. Bahkan ada sebuah potret kau yang keluar dari kediamannya. Kau datang kesini juga bersamanya, 'kan? Apalagi yang perlu ditutup-tutupi?"

Kyung Won menghela napas pelan. "Terserah."

"Aku tidak masalah, asal kau berhati-hati. Pasti tahu dengan jelas bagaimana Jun, bukan? Lagipula, mengapa kau tidak mengatakan apa-apa padaku soal ini?" Kali ini Wonwoo yang bersuara. Bukan apa-apa, ia mengenal Jun, dan ia tahu benar bagaimana sahabatnya itu bila menyangkut soal wanita. Berharap saja, dengan Kyung Won akan berbeda.

"Tidak penting." Kyung Won melanjutkan langkahnya, rasanya menyesal menyetujui ajakan kedua kakak laki-lakinya. Ia pikir Ha Joon dan Wonwoo akan berbeda. Nyatanya? Sama saja. Gemar sekali mengusik masalah pribadinya.

encounter ; mjh ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang