0.8

187 38 2
                                    

Kyung Won sudah kembali ke ruangannya. Memijat pangkal hidungnya pelan. Satu masalah terkait manipulasi pasar telah mencapai penyelesaiannya sendiri. Namun, ada lagi satu masalah terkait pria bernama Moon Junhui. Pria yang satu itu benar-benar sangat mampu membuat tekanan darah Kyung Won naik. Kyung Won menyibakkan rambutnya kebelakang. Kemudian, tersentak kaget ketika pintunya terbanting dengan keras.

"Kyung Won-ah! Benar yang aku dengar? Kau menampar Moon Junhui?" Perempuan yang masuk ke dalam ruangan Kyung Won saat ini adalah Ji Han. Lee Ji Han. Sahabat Kyung Won sejak sekolah menengah, yang merangkap menjadi manager di perusahaannya.

"Hm, begitulah." Balas Kyung Won.

"Tapi, kenapa?! Pertama, dari yang aku tahu Moon Junhui adalah teman dekat kakakmu, Jeon Wonwoo. Benar, kan?"

Kyung Won mengangguk. "Kedua, yes he's a womanizer. But a hot one! Seriously tho, I'd die for him, for godness sake!"

Kyung Won berdecih. "Memang apa sih yang membuatnya sangat digilai wanita di luar sana? Kau dan Hera sama saja. Padahal, ia tidak semenarik itu. Oke, disini kuakui ia tampan. Proporsi tubuhnya bagus, finansialnya lancar. And yeah, he's a good kisser. But what else? Jeon Wonwoo, si bodoh itu, juga memiliki hal yang dimiliki oleh Moon Junhui."

Ji Han mencibir. "Yang kau sebutkan tadi sudah menjadi alasan mengapa banyak wanita menggilai dirinya. Dan asal kau tahu, ia tahu betul bagaimana memperlakukan seorang wanita. Ia mampu membuat seseorang percaya bahwa ia akan mencintai perempuan itu sampai mati—"

Kyung Won masih menyimak perkataan Ji Han dengan seksama. "kau tahu? Aku punya teman. Ia seorang model. Namanya Anne. Ia sempat berkencan dengan Jun, dan ia memperlakukan temanku bak putri raja! Dan apa? He's a good kisser? You owe me an explanation, Jeon."

Kyung Won menghela napasnya. "Terlalu memalukan. Aku tidak mau."

"Eyy, ayolah. Aku sahabatmu. Banyak hal lebih memalukan yang pernah kita lalui bersama."

Kyung Won menarik napasnya dalam-dalam. "Jadi, hari Minggu malam, Hera, mengajakku ke space monki. Tentu saja, aku tidak bergabung dengannya di lantai dansa. Aku hanya menunggunya di bar. Lalu, tiba-tiba saja, Hera menarikku menuju meja VIP. Kau tahu apa yang terjadi selanjutnya?" Kyung Won menggantungkan ucapannya, membuat Ji Han mendengus kesal.

"Apa? Apa? Jangan setengah-setengah! Aku sudah sangat penasaran!"

"Kau tahu Hansol, kan?" Ji Han menganggukkan kepalanya. "Kekasihmu kan?"

Kyung Won menggelengkan kepalanya. "Mantan kekasih, lebih tepatnya. Kau tahu? Di meja VIP tersebut, aku melihat Hansol sedang mencumbu seorang wanita asing. Tentu saja, aku kesal."

"Dasar brengsek! Tidak tahu diri! Lanjutkan, lalu apa yang terjadi?"

"Ada yang memanggil namaku. Aku menoleh, mendapati Jun ada disana. Setelah itu, sebuah ide gila terlintas di otakku. Jika Hansol bisa mencumbu seorang wanita asing begitu hebatnya, mengapa tidak kulakukan untuk membalasnya?

Yah, singkat cerita, we almost made out. I don't even know what was I thinking back then, but I refuse to finish the kiss. I even kissed him more brutally. Ugh, ini memalukan. Sudah cukup sampai disini, saja."

Ji Han mendesah kecewa. "Tidak! Apa-apaan kau ini. Ceritakan semuanya. Dengan detail, aku harus tahu."

Kyung Won pun memutuskan untuk menceritakan segalanya pada Ji Han. Obrolan keduanya berlangsung sampai petang menjelang. Bahkan Ji Han dan Kyung Won tidak menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore.

***

Saat ini, Jun sudah menegak gelas yang berisi alkohol entah untuk yang keberapa kali. Beberapa waktu sebelumnya, setelah pergi dari gedung Jeon Incorporation, Jun melakukan face time dengan Ae Ra. Ia sedikit menertawakan dirinya yang hingga saat ini belum mampu meluputkan nama Ae Ra dari benaknya.

encounter ; mjh ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang