1.4

171 41 7
                                    

Setelah usai menyantap bubur di hadapannya dengan perasaan yang 'agak' jengkel, Jun kembali. Membuat Kyung Won memutar bola matanya malas. Apa membeli sebuah air mineral membutuhkan waktu selama itu? Kyung Won rasa tidak.

"Dimana Anne?" Tanya Jun setelah menyadari bahwa kehadiran Anne tidak lagi ada.

"Ia baru saja pergi. Sepertinya, ada urusan mendesak." Jawab Kyung Won tanpa menatap Jun.

Jun menganggukkan kepalanya, mengerti. "Kau sudah selesai makan? Maaf aku lama. Sekalian menebus obatmu, barusan."

"Hm."

Jun menyerahkan sebuah paper-bag berukuran kecil. Berisi obat yang dibutuhkan oleh Kyung Won. "Ini, minumlah terlebih dahulu. Lalu, aku akan mengantarmu pulang."

Kyung Won meraih paper-bag tersebut. Mengeluarkan sebuah tablet dari dalam sana, memasukkannya ke dalam rongga mulutnya. Lalu, melarutkannya dengan sebotol air yang saat ini telah berada di genggamannya.

Kyung Won beranjak dari brankar pasien, tangannya bertumpu pada lengan Jun. Sedikit sulit, karena ulu hatinya terasa nyeri. Ah, harusnya Kyung Won lebih sering memperhatikan jam makannya.

"Kenapa tertawa? Ayo jalan." Titah Kyung Won setelah keduanya berada di dalam mobil milik Jun. Saat ini, Kyung Won menatap Jun yang menunjukkan gelagat aneh. Tersenyum dan terkekeh beberapa kali.

"Hm, maaf. Aku tidak ingat betul rute menuju apartemenmu. Tolong tonjukkan jalannya, nona." Ucap Jun dengan nada yang terdengar menyebalkan di telinga Kyung Won.

"Ya, cepatlah. Aku sudah lelah berlama-lama denganmu."

***

Rover hitam milik Jun telah terparkir sempurna di depan gedung apartemen Kyung Won. Kyung Won melepaskan sabuk pengamannya, menatap Jun sesaat. "Terimakasih tumpangannya. Aku duluan." Dengan begitu saja, Kyung Won turun dari mobil.

"Mau apa?" Tanya Kyung Won setelah menyadari bahwa Jun berada di sampingnya saat ini.

"Mengantarmu."

"Bukankah sudah?" Kyung Won mengernyitkan dahinya. Kebingungan.

"Belum sampai kedalam."

"Terserah." Kyung Won sudah terlalu lelah, dan nyeri yang dirasakannya pada ulu hati terlalu menyiksa. Dan ia rasa, Jun akan pergi dengan sendirinya bila ada Hera. Kyung Won tidak perlu khawatir, bukan?

Kyung Won menekan password pintu apartemennya, seraya mengamati Jun yang saat ini masih berada di belakangnya. Mengapa pria itu masih disini, sih?

"Apa yang kau lakukan? Pulanglah. Temanku ada di dalam, dan dia sangat berisik. Daripada terganggu, lebih baik kau pulang saja." Sebenarnya Kyung Won berbohong. Apartemennya terlalu sunyi bila Hera memang hadir saat ini. Ia hanya tidak mau terus-terusan bertingkah biasa saja di depan Jun. Meskipun nyatanya, ia terlampau gugup saat berhadapan dengan pria itu. Pergerakannya terlalu tiba-tiba, Kyung Won tidak dapat menebaknya.

"Is that how you treat your man, miss?" Tanpa menunggu balasan dari Kyung Won, Jun masuk begitu saja ke dalam apartemen Kyung Won. Terkekeh pelan, saat mendapati bahwa gadisnya itu berbohong. Tidak ada siapapun disini.

"Never knew that you're a liar." Sindir Jun yang cukup menohok Kyung Won.

"Sebenarnya kau ini mau apa?"

encounter ; mjh ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang