1.5

175 33 12
                                    

shoutout to Niswaaff , thanks for the idea!

****

Kyung Won mengerjapkan matanya. Memandang kearah jendela, mendapati bahwa langit berubah gelap dan pekat. Sudah berapa lama ia tertidur? Dan dimana Jun? Bukankah pria itu tadi ada di sebelahnya?

"Untuk apa juga aku mencarinya." Kyung Won merapikan tatanan rambutnya, lalu keluar dari dalam kamar.

Kyung Won sedikit terkejut. Ditatapnya punggung lebar milik Jun yang sedang berkutat dengan peralatan masak. Ah, belum pulang rupanya. Betah sekali, cih cibir Kyung Won dalam hati.

"Sudah bangun?" Tanya Jun seraya membawa piring berisi fettuccine yang ia buat.

"Menurutmu saja." Kyung Won masih tetap memandang ponselnya, menghiraukan Jun yang saat ini tengah menatapnya.

"Made you some dinner. You should take your medicine after this."

"Aku sedang tidak berselera untuk makan."

"Okay, but have a bite. This is the first time I cooked for someone else." Jun menyodorkan garpu dengan fettuccine diatasnya.

Kyung Won mengangguk menyetujui. Tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel, ia membuka mulutnya. Jun sedikit menatapnya aneh, ia pikir Kyung Won akan mencobanya sendiri. Namun, sepertinya, Jun harus menyuapinya.

Satu suapan masuk ke dalam mulut Kyung Won. Jun melihat Kyung Won yang mengerutkan dahinya seraya fokus pada ponselnya. Entah karena masakan Jun, ataupun sesuatu yang ia lihat pada ponselnya.

Jun sedikit kecewa. Apakah fettuccine buatannya sangat tidak enak? Ia memutuskan untuk mencobanya. Akan tetapi, tiba-tiba saja, mulut Kyung Won kembali terbuka.

"Apa?" Tanya Jun. Bingung.

"Lagi." Kyung Won masih setia menatap ponselnya. Jun terkekeh. Kemudian, kembali menyuapi Kyung Won.

Suapan demi suapan diberikan. Sampai akhirnya, fettuccine itu habis. Dan bahkan, Jun belum sempat mencicipinya.

"Habis. Padahal, tadi kau bilang tidak selera. What a hypocrite." Sindir Jun seraya membawa piring kotor kearah dapur.

Kyung Won menatap pria itu sinis. Lalu, kembali fokus pada ponsel di hadapannya. Ia sedang tidak mood untuk beradu mulut dengan Jun. Sudah terlalu lelah untuk berdebat.

Tidak lama, Jun kembali duduk di samping Kyung Won. Ia menyerahkan sebuah tablet dan gelas berisi air. Mengisyaratkan agar Kyung Won segera meminum obat tersebut.

Kyung Won menurutinya tanpa protes.

"Sudah, 'kan? Kau tidak pulang?"

Jun terperangah. "Kau benar-benar mengusirku saat ini?"

"Hm, seperti yang kau dengar."

"Are you sure you won't miss me? For the time being? I'll be busy tomorrow. And the day after tomorrow."

Kyung Won tertawa sinis. "You wish."

Jun mengerdikkan bahunya. Ia yakin, Kyung Won pasti akan mencarinya. Beberapa bulan mengenal Kyung Won, ia sudah hafal akan sikap perempuan itu. Berpura-pura tidak ingin, padahal ingin. Berpura-pura tidak suka, padahal suka.

Seperti saat ini, Kyung Won mengatakan tidak akan merindukannya. Coba saja nanti, ia yakin bahwa Kyung Won akan merindukannya. Entah dengan alasan apapun.

encounter ; mjh ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang