-28-

10 0 0
                                    

Hari ke-2 penculikan Hyera.

Dara kini tengah berhadapan dengan ke dua putra nya,Hati nya resah lantaran Hyera benar benar pergi karena ucapan salah satu putranya.
Sedangkan Jaehyun yang masih menyangkal kalau dia tidak salah malah dengan santai nya menyalakan tv.
Baekhyun?Dia juga hanya duduk diam di tempatnya,tapi itu bukan berarti dia tidak khawatir pada Hyera.
Sedari malam Baekhyun sama sekali tidak tidur dan terus menghubungi teman teman nya serta teman teman Hyera,berharap kalau Hyera menginap di salah satu rumah mereka.

Tapi hasil nya nihil,bukannya mendapatkan posisi Hyera saat ini Baekhyun malah kena semprot oleh Xiumin dan Suho.

"Mama gamau tau,kalian harus cari Hyera dan bujuk Hyera supaya mau tinggal di sini lagi!"suruh Dara yang hanya di angguki oleh Baekhyun.

"Ck ngapain sih ma nyari in dia?buang buang waktu tau ga!"tolak Jaehyun sembari memutar bola mata nya malas.

Jaehyun benar benar merasa kalau hanya dia yang terluka di sini!.

"Jaehyun!ini semua itu salah kamu,mama ga mau tau kamu harus bantu abang kamu nyari Hyera,CEPET!"perintah Dara dengan penekanan di tiap kata nya seolah tidak mau mendapatkan penolakan.

Setelah mengatakan itu,Dara langsung berjalan ke arah kamarnya.Meninggalkan Baekhyun yang kini tengah menatap tajam ke arah Jaehyun.
Bagaimanapun juga,Baekhyun benar benar marah dengan adik tiri nya ini.
Bisa bisa nya Jaehyun mengusir Hyera tanpa berpikir dua kali lipat!.

"Di sini yang terluka bukan cuma lu,Hyera di sini juga terluka,lu gatau kan kalau Hyera sebenernya juga sempet jatuh cinta sama lu tapi Hyera sadar dia cuma anak angkat dan milih buat ngelupain perasaan nya,terserah lu mau percaya apa gak,yang pasti gue uda ngasi tau apa yang gue tau!"jelas Baekhyun sembari berdiri dari tempatnya,

"Gue mau nyari Hyera,lu mau ikut?"tawar Baekhyun.

Merasa tak ada balasan dari Jaehyun,Baekhyun akhirnya memutuskan untuk mencari Hyera bersama dengan teman teman nya yang sudah menunggu di luar rumah.Selangkah sebelum Baekhyun keluar dari rumah,suara Jaehyun berhasil membuat nya berhenti dan tersenyum tipis.

"Gue ikut bang!"putus Jaehyun akhirnya.

÷פ

Hyera terbangun dari tidurnya,badannya terasa remuk semua lantaran ia tidur dalam posisi duduk dan masih terikat.
Pandangan nya ia edarkan ke segala arah tapi ternyata ia masih ada di tempat yang sama.Perut nya sedari tadi tak berhenti mengeluarkan suara,dan Hyera baru ingat kalau terakhir ia makan adalah saat bersama Chanyeol itu pun dia hanya memakan separuhnya saja.

Pipi nya masih terasa perih,dan jangan lupakan kepalanya yang seolah terus berdenyut.Melihat beberapa helai rambut nya di lantai,membuat Hyera tanpa sadar meringis pelan.Hyera sama sekali tak menyangka kalau Yeri bisa melakukan ini semua!.

"Ulu ulu tuan putri uda bangun ya?laper ya?haus ya?duh kaciannn"suara Yeri menggema di seisi ruangan,membuat Hyera harus celingukan ke kanan dan ke kiri lantaran ia tak melihat di mana Yeri tengah berdiri sekarang.

Bruk

Hyera kaget dan sakit dalam sekali waktu,Hyera merasa kalau kaki kanan nya tengah di pukul oleh sebuah kayu yang keras.Hyera masih mencoba melihat ke sekeliling tapi yang ia lihat hanya kegelapan yang mencekam.

Bruk

"AAAAH"teriak Hyera saat ia merasa kalau kaki kiri nya juga di pukul oleh kayu.

"Yer gue minta maaf yer,gue mohon lepasin gue"pinta Hyera dengan wajah yang memohon.

Terdengar sebuah tawa yang menggelegar di seisi ruangan,dan kali ini Hyera baru menangkap kalau salah satu tawa itu adalah tawa seorang cowo.
Jadi,Yeri berkerja sama dengan seorang cowo?siapa?apa Hyera juga mengenalnya?.

"Lu pasti heran kan kenapa ada suara cowo di sini?"tanya Yeri.

Hyera mengangguk lemah sebagai jawaban,

"Dia Renjun,teman masa kecil lu!"

Deg

Hyera langsung terdiam di tempatnya,Renjun?Teman masa kecilnya?.........Huang Renjun?.Hyera terus menggeleng,seolah menentang pernyataan Yeri.
Tidak mungkin Renjun mengkhianatinya,itu tidak mungkin!.

Tapi,kalau Yeri saja bisa kenapa Renjun tidak?.

"Hallo Hyera!".

Itu suara Renjun,dan Hyera tidak mungkin salah orang.Telinga nya masih berfungsi dengan baik,dan telinga nya juga masih menyimpan dengan baik suara Renjun.

"Kenapa lu ngelakuin ini njun?gue salah apa sama lu?"tanya Hyera dengan nafas yang tertahan.

"Karena lu uda ngerebut apa yang jadi hak gue ra!"

Hyera membeku di tempatnya,Hak apa yang di maksud Renjun?kenapa Renjun bisa mengatakan kalau ia merebut hak nya?.

"Asal lu tau ya ra,selama ini gue tuh ga pernah tulus mau jadi temen masa kecil lu!"

Air mata Hyera luruh begitu saja,dia sama sekali tak percaya bahwa orang yang ia percaya ternyata dengan teganya bersekongkol dan ikut terlibat atas penculikan nya.

"Apa salah gue njun?apa?"

"Sebenernya lu tuh ga salah ra,yang salah tuh ibu lu!"

"Maksud lu?"

"Lu ga tau kan alasan orang tua gue bisa cerai?"

Hyera menggeleng sebagai jawaban,dia memang tak pernah tau apa alasan orang tua Renjun bercerai tapi itu juga karena Renjun yang tidak memberitahunya,dan saat di tanya alasan nya apa Renjun malah mengalihkan pembicaraan.

"Itu karena ibu lu selingkuh sama ayah gue ra!"jawab Renjun sambil menatap jauh ke bawah sana,hati nya teriris saat bayangan ayah dan bunda nya bertengkar di hadapan nya kembali berputar di pikiran nya.

"Ga ga ga mungkin njun,ibu gue ga mungkin kayak gitu"elak Hyera karena ia masih belum menerima kalau ibu nya bisa setega itu.

"Kenyataan nya kayak gitu ra,dan lu ga bisa ngelak!"

Renjun melangkah mendekati Hyera,lalu ia berjongkok di hadapan Hyera.
Membiarkan Hyera melihat wajahnya dari dekat.Hyera menatapnya sayu tapi itu sama sekali tak menyurutkan niatnya untuk membalaskan dendam nya.

"Ibu lu....pelakor!"

Plakk

Hyera kembali mendapat tamparan,tapi Hyera tak merasakan sakit apa pun.
Padahal tamparan Renjun jauh lebih kuat dari tamparan Yeri kemarin.
Yang Hyera rasakan hanya sakit yang menjalar di hati nya,rasa kecewa nya pada dua orang di hadapan nya berganti sepenuhnya ke ibu nya.
Hyera sama sekali tak menyangka kalau ibu nya adalah penyebab rusak nya rumah tangga orang lain.
Hyera benci dengan yang nama nya pelakor,tapi Hyera sendiri adalah anak dari pelakor itu.

Air mata Hyera turun terus menerus,ia bahkan mengabaikan rasa sakit ketika Renjun menorehkan pisau lipat pada pipi nya dan menghasilkan luka yang begitu dalam.

Belum puas sampai di situ,Renjun kini mengarahkan pisau lipat itu ke tangan kanan Hyera.Dengan rasa bangganya,Renjun melukiskan kata 'pelakor' di tangan Hyera.
Sedangkan Hyera hanya bisa diam dan memperhatikan semua perlakuan Renjun pada nya.Dia sudah tidak punya tenaga,bahkan kalau hari ini akan jadi hari terakhirnya Hyera hanya bisa pasrah.

"Bentar njun,kita tuh belum ngasih tau rahasia yang besar jadi jangan di bunuh dulu Hyera nya"

Renjun mengangguk angguk sambil melihat wajah Hyera.
Senyum nya terbit setelah ia melihat maha karya nya di pipi Hyera.Lalu ia bangkit dari tempatnya dan berlalu pergi bersama Yeri,meninggalkan Hyera sendiri lagi di ruangan gelap ini.


























































÷פ

Hah Renjun????

Waduh ternyata cowo nya itu Renjun:(

Kasian Hyera...

Oke Bay Bay gaes→→

SECRET-Byun HyeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang