-29-

8 0 0
                                    

Hari ke-3 penculikan Hyera

Hyera kini hanya bisa diam mematung di tempatnya,pandangannya tertuju pada jendela besar yang tertutup oleh tumpukan kardus kardus.Tiba tiba,setitik ide untuk melarikan diri muncul di otak Hyera.
Dengan memperhatikan sekeliling Hyera mulai mencoba untuk melepaskan ikatan tangan nya.
Merasa usahanya tak ada hasil,Hyera melihat sekeliling dan mendapati sebuah pisau lipat yang tak jauh dari tempatnya.

Pasti punya renjun,gumamnya.

Dengan hati hati,Hyera mulai mengarahkan kaki kanannya untuk mengambil pisau itu.
Untungnya,kemarin Yeri sempat datang kembali untuk memberikan makan dan melepaskan ikatan kakinya.
Tanpa mengeluarkan suara sedikitpun,kaki Hyera berhasil menginjak pisau itu.
Hyera mulai menarik kakinya sampai pisau itu kini tepat di bawahnya.

Sekarang masalahnya bagaimana caranya dia bisa mengambil pisau itu dan melepaskan ikatan tangannya?.

Hyera memejamkan matanya,dia sudah tidak punya tenaga lagi kecuali kalau dia...

Berguling?

Seolah mendapatkan semangat nya kembali,Hyera mencoba merubuhkan dirinya sendiri.

Brak

Hyera langsung meringis saat dirinya sudah jatuh kelantai dan menimbulkan suara yang cukup keras.Dalam hati Hyera terus berdoa sembari memejamkan mata,semoga tidak ada yang datang untuk mengeceknya!.

Satu menit

Dua menit

Tiga menit

Hyera langsung bernafas lega,lantaran ia berpikir tidak ada yang datang untuk mengeceknya.Tanpa menunggu waktu lagi,Hyera segera meraih pisau itu dengan tangan kanan nya.

Yes dapat!,gumamnya dalam hati.

Dengan berhati hati,Hyera mulai mengarahkan pisau itu ke ikatan tangannya.
Hyera menghembuskan nafas nya dengan sangat lega saat tangannya berhasil lepas.
Bersamaan dengan itu suara pintu terbuka dan membuat Hyera tertegun di tempatnya.

"Mau coba coba buat kabur ya?yaudah kabur aja gapapa kok cuma ya lu bakal rugi kalau pergi tanpa tau satu rahasia yang besar banget!"ucap Yeri mulai berjalan masuk ke ruangan diikuti Renjun dibelakang nya.

Hyera mulai berjalan mundur,ada rasa takut saat melihat sebuah tongkat bisbol yang di bawa Renjun.Melihat bagaimana sadisnya Renjun kemarin membuat Hyera yakin kalau Renjun bisa lebih berbahaya sekarang dan tak memukit kemungkinan kalau Renjun bisa melukainya lebih dari kemarin.

'lu beneran ga kepo ya Ra sama rahasia yang mau gue samperin ini?"tanya Yeri dengan raut wajah yang memperlihatkan aura kekecewaan.

"Padahal gue udah ngelakuin semuanya buat cari tau rahasia ini"sambung Yeri lagi sembari menengadahkan tangannya ke arah Renjun.
Seolah paham,Renjun langsung memberikan tongkat bisbol itu kepada Yeri.

Yeri tersenyum manis ke arah Hyera,matanya menatap bergantian dari Hyera ke tongkat bisbol yang kini sudah ada di genggamannya.
Dengan langkah perlahan Yeri mulai mendekati Hyera dengan tongkat bisbol yang ia seret.

Menimbulkan suara gesekan yang terdengar menegangkan di situasi seperti ini.
Tanpa sadar,Hyera meneguk salivanya sendiri dan terus berjalan mundur.
Satu langkah Yeri maju,maka satu langkah pula Hyera mundur.

Yeri tertawa kencang dan Hyera cukup tau kalau tawa itu memgandung nada meremehkan yang ditujukan untuk nya.
Entah kenapa sekarang Hyera merasa kalau ini adalah akhir dari hidupnya.
Yeri mengangkat bisbolnya tinggi tinggi,dan Hyera langsung memejamkan matanya.Terlihat pasrah kalau hari ini adalah hari terakhir nya menghembuskan nafas di dunia ini.

SECRET-Byun HyeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang