Fated : 15

2.1K 311 21
                                    


Budayakan vote nya gaiseeuu

Happy Enjoy

"Aku melanggar salah satu syarat kontrak pernikahan kita.." Dahyun menarik nafas dalam setelah menjeda kalimatnya , entah apa dia akan sanggup mengatakan hal ini.

"Aku melibatkan perasaanku dalam pernikahan ini" lanjut Dahyun pada akhirnya.

Mata Wonwoo berfokus pada Dahyun yang melanjutkan kalimatnya, tidak ada kebohongan di mata perempuan didepannya ini, itu artinya saat ini secara langsung Dahyun menyatakan perasaan padanya. Tiba-tiba tubuh Wonwoo bergerak mendekati Dahyun, tangannya terulur untuk menangkup rahang perempuan itu, namun Dahyun segera menunduk menolak , dia tau apa yang akan dilakukan Wonwoo selanjutnya.

"Aku akan tidur di kamar tamu hari ini, tolong urus perceraian kita secepatnya Wonwoo" ujar Dahyun sebelum dia menggiring koper nya dan keluar dari kamar Wonwoo.

Setelah Dahyun keluar dari kamarnya, Wonwoo segera merutuki dirinya sendiri yang tidak bereaksi apapun tadi. Dengan kesal Wonwoo membuka jas ditubuhnya dan pergi ke kamar mandi, menghidupkan shower air dingin dan duduk di bawahnya.

Kembali Wonwoo mengenang seluruh memori dirinya dengan Dahyun, bagaimana perempuan keras kepala itu selalu mengisi hari-hari nya. Apakah ini sudah saat nya untuk berpisah dengan perempuan itu? Memang ini semua adalah jalan salah yang sudah mereka pilih sejak awal, banyak yang akan tersakiti jika mereka berpisah. Belum lagi Dahyun yang tiba-tiba mengakui perasaan nya, membuat Wonwoo makin dilanda kebimbangan yang mendalam.

Kini seluruh tubuh Wonwoo yang masih tertutupi kemeja dan celana panjang sudah sepenuhnya basah karena air shower yang cukup dingin itu menerpa dirinya .

"AHHHRGGGGGHHHH" teriak Wonwoo sambil meremas rambutnya kasar

.

Paginya Dahyun yang masih membantu Ahjumma dirumah Wonwoo kini sedang menyiapkan sarapan untuk Wonwoo, setidaknya saat ini dia masih menjadi istri Wonwoo.

Tiba-tiba pelayan lain tergesa-gesa turun dari lantai atas , menghampiri Dahyun yang masih menyeduh susu strawberry untuk Wonwoo.

"Nyonya, dari tadi pintu kamar mandi Tn. Jeon belum terbuka dan shower nya juga terus hidup" ujar pelayan itu dengan nafas tersenggal. Mendengar hal itu Dahyun langsung berlari naik ke atas , berniat memeriksa ucapan pelayan tadi.

Saat memasuki kamar Wonwoo, yang benar saja dia tidak menemukan Wonwoo di tempat tidur. Dahyun pun mengetuk pintu kamar mandi yang masih berisik akibat bunyi shower yang memang menyala dari semalam.

"Wonwoo, buka!!" pekik Dahyun sambil menggedor pintu itu sekuat tenaganya .

"Tolong panggilkan Pak Yoo dan suruh dia bawa kunci cadangan pintu kamar mandi ini" perintah Dahyun yang langsung di iyakan oleh pelayan itu.

Tagan Dahyun masih setia menggedor pintu itu , harap harap Wonwoo mendengarkannya , namun nihil. Sampai Pak Yoo datang dan langsung membuka pintu itu dengan kunci cadangan .

Kriiet

Setelah pintu terbuka , Dahyun langsung menutup mulut dengan tangannya melihat Wonwoo yang terbaring di kamar mandi , langsung saja dia mendudukkan tubuh Wonwoo yang sudah sedingin es itu.

"Wonwoo, bangunlah" panggil Dahyun seraya menepuk nepuk pipi Wonwoo itu. Dahyun melihat ruam merah di buku-buku jari Wonwoo serta bibir pria itu yang sudah sangat pucat.

"Pak Yoo , tolong ganti baju Wonwoo, aku akan menghubungi dokter" ujar Dahyun yang nampak khawatir seraya memindahkan badan Wonwoo yang dari tadi di pundaknya ke Pak Yoo .

FATED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang