Selesai merapikan kemeja nya, Wonwoo langsung beralih mengambil roti dan mengoleskan selai kacang di atasnya
"Eomma, apakah Appa sudah pergi ke kantor?" tanya Wonwoo berusaha mengalihkan perhatian ibunya yang daritadi setia tersenyum."Iya. Dia menunggu kalian tadi, tapi kubilang kalau kalian tidak mungkin bagun sepagi itu" jawab Eun Hye sambil menyunggingkan senyumnya .
Wonwoo melanjutkan untuk memakan sarapannya. Namun saat melihat Dahyun masih setia menunduk dan tidak menyentuh sarapannya, Wonwoo pun menatapnya seolah mengatakan 'ada apa denganmu?' , namun tak digubris oleh perempuan itu.
Dengan kesal Wonwoo memasukkan roti yang sudah tandas setengah ditangannya ke dalam mulut Dahyun "Chagiya,kau harus makan" ujar Wonwoo yang sontak mendapat tatapan tajam dari Dahyun.
Dahyun berusaha menelan roti yang dimasukkan ke mulutnya secara paksa itu. Sebelum Dahyun bersiap untuk mengumpat pria yang sialnya adalah suaminya sendiri, dia menyadari kalau mereka tidak hanya berdua saja. Dengam cepat Dahyun berusaha menetralkan wajahnya. Dahyun mengambil roti baru lalu memakannya.
"Rasanya bahagia sekali melihat dirimu sudah menikah Wonwoo, rumah ini jadi tidak sepi lagi karena ada Dahyun yang akan menemaniku" celetuk Eun Hye tiba tiba saat dia sudah selesai dengan sarapannya.
Dahyun dan Wonwoo saling menatap sekilas,lalu kembali memakan sarapan mereka.
Eun Hye mengatupkan kedua tangan sebagai topangan dagunya
"Dahyun-ah,berapa lama kau mengambil cuti menikah?" tanya nya tiba tiba."Itu sekitar tiga minggu Eommonim" jawab Dahyun.
"Kenapa sebentar sekali, kalian tidak berniat berbulan madu?" tanya Eun Hye yang langsung membuat Wonwoo sedikit tersedak roti nya. Dahyun pun menuangkan air putih dan segera memberinya ke Wonwoo.
"Ah begini, kurasa Wonwoo sedang sibuk dengan perusahaannya. Jadi hal itu kami tunda dulu" jawab Dahyun asal.
Sedikit raut kecewa dapat Dahyun lihat di wajah ibu mertuanya itu
"Tapi kau akan hamil dalam waktu cepat kan Dahyun?" tanyanya yang membuat Wonwoo menyemburkan air yang diminumnya, bahkan sampai mengenai Dahyun dan Ibunya."Yak Wonwoo ada apa denganmu" dengus Eun Hye menatap ke arah putranya kesal.
"Aku mau mandi dulu" ujar Wonwoo lalu kemudian berdiri dan berjalan kearah kamarnya.
"Sialan. Bisa bisanya dia meninggalkan ku dalam keadaan seperti ini" batin Dahyun berteriak.
"Dahyun-ah??"
"Ah ne eommonim, kau doakan saja ya. Aku dan Wonwoo akan berusaha sekeras mungkin untuk memberikanmu cucu" jawab Dahyun asal. Siapa, ibu mertuanya ini benar benar berharap banyak padanya.
Mendengar Dahyun bicara begitu, Eun Hye segera memeluk perempuan berkulit putih itu dengan erat . Dahyun yang masih berkalut dengan pikiran nya hanya membalas pelukan itu dengan canggung.
.
Selesai dengan sarapannya, Dahyun segera naik ke atas, tepatnya ke kamar Wonwoo .
"Bagaimana ini . Ibumu bahkan ingin aku hamil cepat" ujar Dahyun sambil melirik Wonwoo yang sibuk berkutat dengan laptop nya .
"Ini salahmu karena terlalu banyak mengambil hati nya. Dia jadi berharap banyak dari pernikahan kontrak ini" jawab Wonwoo datar.
Dahyun mendengus, bisa bisanya Wonwoo bicara seakan dirinya yang salah. Hei ini semua salah Wonwoo yang tiba tiba menariknya menjadi dokter pribadi ibunya.
"Ya. Semua salahku, kuharap kekasihmu itu segera kembali dan menjadi perusak rumah tangga kita sehingga kita bercerai, jadi aku bisa bebas dari pernikahan kontrak ini" tutur Dahyun sambil berdiri ke meja rias dan mengambil ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED ✔
HorrorKim Dahyun, seorang psikiater yang tiba tiba dimintai seseorang untuk mengobati ibunya yang sakit jiwa dan trauma akibat kematian anak bungsunya. Dan sialnya Dahyun malah di deklarasikan sebagai calon istri dari pria bernama Jeon Wonwoo itu. Bagaim...