Fated : 18

2K 301 25
                                    

Vote dulu boleh kok hehe

Happy enjoyy

Diam-diam Mina menatap Wonwoo yang kini sedang menyesap kopi buatannya. Ini sudah 3 hari yang lalu sejak Wonwoo terakhir datang kerumahnya, dan Mina sengaja menghubungi telepon kantor Wonwoo agar pria itu bisa datang untuk mengambil ponsel nya yang tertinggal.

"Bagaimana kopinya?" tanya Mina membuka percakapan .

Wonwoo tersenyum dan mengangguk
"Enak, seperti biasa"

Mina kemudian langsung berdiri dan mengambil ponsel Wonwoo di kamar nya, lalu menyerahkan nya ke Pria itu
"Kau ini memang selalu ceroboh ya" sindir Mina pelan sambil terkekeh.

Sedangkan Wonwoo kini sangat merutuki kecerobohannya , dia pikir ponselnya hilang ditengah jalan atau jatuh di suatu tempat namun faktanya malah ponsel nya tertinggal di rumah Mina .

Sambil meraih ponsel nya yang disodorkan Mina, Wonwoo tersenyum senang
"Gumawo, aku membeli ponsel baru karena kupikir ini hilang" ujarnya sembari menaruh ponselnya ke kantung celana hitamnya .

"Wonu-ya" panggil Mina . Dia berniat untuk menanyakan seorang perempuan yang selalu ada di daftar panggilan telepon kekasihnya itu.

"Ada apa?"

Lalu Mina kembali merenung, ia terlalu takut untuk membicarakannya. Bagaimana kalau Wonwoo tersinggung dan berpikir kalau dirinya terlalu pencemburu dan salah paham . Tapi jujur Mina tidak bisa tidur karena memikirkannya, kalau dipikir-pikir Wonwoo menghubunginya bahkan saat jam kerja ,tidak mungkin kan sekretaris nya berada jauh dari Wonwoo saat jam kerja berlangsung.

"Beranikan dirimu Mina , kau harus tau yang sebenarnya" batin Mina berteriak

Mina makin mendekatkan dirinya ke Wonwoo, mengaitkan tangannya ke lengan besar Wonwoo,dan menyandarkan kepalanya ke bahu pria yang notabene adalah kekasihnya itu, entah kenapa posisi itu menjadi favorit nya ,karena saat itu dia tak harus menatap sepasang mata Wonwoo saat berbicara

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu" ujar Mina .

Wonwoo yang sebenarnya sedikit risih karena Mina yang menggandengnya seperti itu berusaha menetralkan dirinya. Sungguh dia terlihat seperti brengsek yang memiliki dua perempuan dalam hidupnya

"Kau ingin bertanya apa?"

Mina nampak berpikir, ia menghela nafas kasar saat mengetahui kalau dirinya tidak bisa menanyakan hal itu pada Wonwoo
"Bukankah Gorden yang kubeli sangat cantik? " ucap Mina sembari menunjuk hordeng hijau muda bermotifkan bunga tulip didalamnya .

Wonwoo sedikit heran, tak biasanya Mina menanyakan hal random seperti ini, dia berpikir ada sesuatu yang serius tadi.

"Tentu, bukankah semua yang kau pilih selalu cantik dipandang" jawab Wonwoo sembari tersenyum hangat.

Mina sedikit lega karena berhasil menyembunyikan kecurigaannya pada Wonwoo "Tentu saja, mana mungkin Wonwoo mengkhianati ku" batinnya.

..

"Hueek.. Hueeekk" suara itu berasal dari Dahyun. Sejak dia kembali dari kantor nya Wonwoo, dia langsung ditarik oleh ibu mertuanya itu untuk kedapur dan disuruh minum kecambah yang sudah diblender .

"Eommonim, aku tidak mau lagi meminumnya" rengek Dahyun , bayangkan saja sudah 3 gelas ibu mertuanya itu mencekokinya dengan jus kecambah itu, dan kini Eun Hye sedang menyodorinya gelas ke-4 .

"Kau ini , ini adalah saran dari neneknya Wonwoo agar kalian cepat dapat anak, kau harus meminumnya begitupun Wonwoo, aku juga akan mencekoki nya nanti" balas Eun Hye antusias , dia bahkan sekarang menempelkan cangkir ke-4 ke bibir Dahyun sehingga mau tak mau Dahyun harus menelannya ..lagi.

FATED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang